90. Old Love Blooms Again

7.4K 666 67
                                    

Teriakan keras itu membuat Jordy yang terdiam lama, mulai sadar. Ia bergegas berlari menyongsong Love. Sebelum semua orang menyadarinya, Jordy sudah melompat ke arah Love dan memeluk pinggangnya. "Mommy! Mommy!"

Semua yang melihatnya tercengang. Tapi dua gadis sahabatnya juga mendekat. Titik-titik airmata mulai menggenang saat mereka juga memeluk leher Love. Ketiganya memeluk Love bersama-sama

"Hei... hei... Ini... kalian kenapa?" tanya Love bingung. Ia melirik Leni dan Yian yang sudah berurai air mata. "Ada apa sih? Ada apa?"

"Don't go again, Mommy! Don't go!" ucap Jordy berulang kali, membuat Love semakin bingung. (Jangan pergi lagi, Mommy! Jangan pergi!)

"Hah? Ada apa dengan kalian? What's wrong, Jordy? Cup cup cup, good boy! Good boy, don't cry!" bujuk Love berusaha menenangkan Jordy meski ia terjepit di pelukan tiga orang itu. (Ada apa, Jordy? Anak baik! Anak baik, jangan menangis!)

Tapi ini terlalu lama. Love mulai merasa jengah. Apakah memberikan kejutan bisa membuat semua orang bisa begitu terharu sampai seperti ini?

Ricky juga mendekati mereka, menatap Love dengan serius. "Kamu keterlaluan kali ini, Lov. Aa sampai.."

"Ricky!" tegur Mike dengan nada keras dan lirikan tajam.

Seketika mulut Ricky terkunci, ia melemparkan tatapan pada Alex yang justru memberikan isyarat gelengan kecil. Mereka tahu, ada gunung api seseorang siap meledak.

Mike masih berdiri dengan wajah tanpa ekspresi. Diam memandangi Love seakan tak percaya, sebelum ia memejamkan mata. Dengan langkah lebar, pria itu bergerak ke dapur, mengambil sebotol air mineral yang berjajar di lemari dan meminumnya dalam tegukan besar.

"Ada apa sih ini?" tanya Love tak mengerti ketika ia berhasil melepaskan diri dari pelukan Yian dan Leni. Hanya tinggal Jordy yang masih menempel padanya.

Tak ada seorang pun yang berani menyahut. Mereka tahu, Mike tengah menenangkan diri. Suara helaan napas kuat terdengar berulang kali sebelum akhirnya satu botol air itu selesai ditenggak Mike. Ia kembali dengan mata yang masih memerah.

"Kalian semua tetap di sini. Tidak ada seorang pun yang boleh pergi," tegas Mike sebelum ia beranjak masuk ke kamar. 

Semua orang benar-benar berdiri diam tak berani bicara ataupun bergerak. Menunggu, meski itu menyiksa mereka semua.

Ketika Love membuka mulut hendak bertanya lagi pada mereka, masih tak mengerti akan apa yang terjadi, Mike sudah keluar lagi. Kali ini ia langsung berdiri di depan Love yang menatapnya penuh tanda tanya.

"Love, kamu pernah tanya apa arti cinta buat aku kan?"

Love terdiam, mengangguk ragu-ragu.

"Bersama... "

"Eh?" Mata Love bertemu dengan tatapan Mike. Ia tak mengerti.

"Cinta itu kebersamaan, Love. Bersama menghadapi semuanya. Masalah, perbedaan, duka, derita. Segalanya. Sebagai keluarga. Kamu, aku dan Jordy. Juga nanti anak-anak kita. Orangtua dan keluarga kita."

Senyum tipis terbayang di wajah Love. Benar. Itulah definisi cinta yang selama ini ia bayangkan. Mike menemukannya.

"Aku mungkin bukan kekasih yang memahami kamu sepenuhnya. Aku juga mungkin bukan calon suami yang cocok buat kamu. Tapi... aku janji, dengan segala perbedaan, apapun itu, aku akan bersamamu dalam semua itu. Kita hadapi sama-sama. Kita selesaikan bersama."

Love maju selangkah. "Mas kenapa ngomong gini tiba-tiba? Kalian semua kenapa?"

"Love, aku gak bisa menunggu lagi. Bukan cara seperti ini yang aku inginkan. Jordy juga. Aku tidak bisa setiap hari ketakutan membayangkan kamu mungkin meninggalkan kami tiba-tiba. Aku... " Suara Mike menghilang. "Aku melewati neraka hari ini, Lov," lanjutnya dengan lelah.

CLBK (Cinta Love Bikin Kesal)  TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang