Ketua BEM - Heejake

669 69 18
                                    

"Nggak boleh masuk, terlambat."

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Selamat sore kak, maaf terlambat."

"Ngapain kamu disini? Keluar, kamu udah terlambat 1 menit."

Jake tersenyum kecil, sedikit merunduk saat seisi ruangan menatapnya.

"Kak, cuma semenit... Masa disuruh keluar" ringis Jake, mencoba menahan emosinya.

Kakak tingkatnya hanya menatapnya datar.

"Kamu tahu, kamu berdiri disana aja udah buang-buang waktu semua anggota BEM sekarang?"

Jake kian mengatupkan bibirnya, sedikit takut saat melihat tatapan kakak tingkat lainnya.

"Hush, dahlah. Jake, kamu masuk aja, nggak usah mikirin kata-kata kak Heeseung"

"Kamu siapa bisa ngatur sembarangan?"

Seketika atmosfir seisi ruangan berubah, sebagian anggota BEM mulai berdoa untuk keslamatan seorang Sunghoon.

Mencoba tenang, Sunghoon tersenyum tipis.

"Skali-skali kak. Lagipula Jake mungkin punya alasan kenapa dia terlambat"

Mendengus, Heeseung menggelengkan kepalanya.

"Ini sudah jadi peraturan. Dan semua orang harus patuh"

Jake mau menangis saja.

Mana pegal lagi kakinya berdiri lama, malah kedua manusia di depannya sibuk beradu mulut.

"Permisi kak, kalau begitu... Aku keluar aja, gapapa"

Bodo, Jake udah capek-capek lari dari lantai 4 cuma buat jadi patung begini.

Sunghoon menoleh. "Aku punya alasan kuat kenapa dia harus tinggal"

Mengerutkan dahinya, Heeseung bolak balik menatap Jake dan Sunghoon.

"Kenapa? Apa yang kamu liat dari dia?" tanyanya, tajam.

DIH.

Jake lama-lama kesal ama kelakuan songong kakak tingkatnya.

Mengangguk, Sunghoon lalu berucap.

"Jake udah banyak bantu saat acara kampus sebelumnya, bahkan kontribusinya juga pantas untuk diapresiasi. Kemarin saat ada insiden salah satu pengurus hilang kontak, Jake yang menangani semua"

Iya, Jake sudah banyak berkorban untuk organisasi ini.

Menatap Jake lama, Heeseung lalu menghela nafasnya.

"Masuk"

Mata Jake berbinar, langsung menatap sang penyelamat. Teman seangkatannya si Sunghoon.

Namun ekor mata Heeseung menatap keduanya datar.

"Berikut, siapapun yang terlambat. Bakal aku keluarin dari BEM detik itu juga. Berlaku ke semua orang, tanpa terkecuali." desisnya.

Mendumel kecil, Jake lalu duduk di kursi yang masih tersedia.

"Dan kamu Jake"

Jake spontan mengadah. "Ya kak?"

"Temui aku sehabis rapat"

•••

Rapat telah selesai, baik Heeseung dan Jake kini sudah berada di dalam mobil Heeseung.

Saling menatap satu sama lain.

"Apakan aku bilang, Sunghoon suka ama kamu" gumam Heeseung.

Jake mendengus, menatap Heeseung yang ngambek.

"Apa sih, nggak." jawabnya.

Heeseung menoleh, berdecak.

"Aku bisa tahu dari tatapannya ya Jake."

"Nggak tahu ah kak, bikin pusing aja. Kenapa kamu yang marah? Aku harusnya yang marah, kenapa ngotot banget usir aku dari ruang rapat ha?!"

Mulai ngegas si Jake.

Tersenyum, Heeseung lalu maju untuk menarik tangan Jake. Memegangnya erat, sebelum mengecupnya.

Iya, mereka pacaran.

"Maaf ya, aku tahu kamu capek banget pasti. Jadi aku usir, tapi si Sunghoon malah ngotot. Salahin dia"

Menghela nafas, Jake lalu memejamkan matanya. Pusing dia.

"Jangan marah ya, aku kan sayang kamu, jadi lakuin itu" ujar Heeseung tak habis-habis mengelus kepala Jake.

"Aku pulang sendiri, titik"

Melotot, Heeseung segera menahan Jake.

"Nggak. Kamu sekarang udah sama aku, sekarang kamu cuma punya aku"

Jake menatapnya.

"Aku ngambek, gimana dong?"

"Aku traktir makan, bonus pelukan sepuasnya" bujuknya.

Tersenyum, Jake hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Makan yang banyak tapi"

Heeseung langsung mengangguk.

"Iyaa"

Tersenyum lebar, Jake lalu tertawa pelan. Buat si kakak gemes liatnya.

"Gitu dong, senyum kan lebih cantik"

Senyuman Jake langsung sirna. "Aku cowok"

Tersenyum miring, Heeseung mendekat lalu mencium pipi Jake gemas.

"Di mata aku kamu cantik" gumamnya di sela-sela ciuman.

Jake cuma iyain. Malah tertawa karna geli.

"Dah ah, geliii"

"Nggak mau, aku masih kangen. Kamu gemesin banget"

Itu si Heeseung, kakak tingkat galak. Ketua BEM paling disiplin, paling disegani.

Yang nyatanya bulol kepadanya. Hanya kepada Sim Jake seorang.

•••

Note:

Banyak orang minta ini dilanjutin dulu, tapi seru sih ceritanya kata pembacaku.

Semoga suka ya ♡

𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲Where stories live. Discover now