11

118 19 2
                                    

"Perth aku memperingatimu! berhentilah memakai pakaian milikku!", bentak saint sambil merampas baju warna nude miliknya dari genggaman perth.
"Aku hanya menyukai yang ini saja", kata perth sambil mendekatkan hidungnya lalu mengendus aroma khas baju baru.
"Sebelumnya kau juga mengatakan seperti itu. Kau selalu memakai barang pribadiku, apa kau tidak punya baju?!"
"Kau marah?", perth balik bertanya

Saint hanya memutarkan matanya dengan kesal, "Tidak, aku sedang bercanda.Hei kau pikir aku sedang memberikan lelucon untukmu, perth?!"

"Hei wajah ini tidak seharusnya dipakai untuk memaki saint, juga mata ini tidak seharusnya melotot seperti itu.", menunjuk kedua mata saint menggunakan jari telunjuknya.

Saint menggiggit jari tangan perth yang terulur kearahnya. lalu matanya mendelik lalu menatapnya dengan tajam.

"Saint, tenanglah kau juga boleh meminjam ataupun mengambil bajuku yang kau sukai. Aku selalu berpikir, kenapa baju yang kau punya selalu menarik dimataku", melepaskan pandangan pada saint.

"Terserah kau saja perth. Aku sudah lelah denganmu".

"Saint jangan marahh, bukanya dulu aku sering meminjam bajumu"

"Itu berbeda konteks perthhh. Dulu kau menginap disini secara tidak langsung  aku harus meminjamkan mu bajuku. Belum lagi saat kau merenggek memilih baju yang ingin aku pakai?!. Kau selalu menggesalkan perthh", keluh saint sambil menghela nafasnya.

"Ayolah saint, jangan marah lagiii, aku hanya menggodamu saja", mintanya sambil mengambil tangan saint dan mencium telapak tangannya berulang ulang.

Saint mencubit pipi perth agar dia berhenti mencium tangannya, "sudah berhenti, tanganku bisa bau kena liurmu".

Setelah selesai berdebat, saint tertidur lebih dulu dan perth hanya menatap saint yang tengah tertidur. Perth mendekatkan wajahnya ke wajah saint sampai bibirnya menyentuh bibir saint, "saint aku menyukaimu, tapi aku tidak tau mulai dari mana mengatakannya. Aku terlalu takut jika kau menolakku". Ucapnya pada saint yang masih tertidur. Lalu perth ikut tertidur disamping saint sambil menautkan jari tangan mereka.

Bangun tidur saint mendapati ia memeluk tubuh perth dengan wajahnya berada dileher perth.
"Hei perth sialan, kenapa kau tidak mengatakan bahwa kau menginap disini"
Perth yang baru bangun tidak mengerti apa yang dikatakan oleh saint. perth hanya menatap mata indah saint daan saat itu juga ia baru menyadari saint memiliki mata seindah itu.

"Hei, apa yang kau katakan. Aku masih mengatuk kembali lah tidur saint", sambil menepuk nepuk kepala saint. Saint yang menatap perth hanya bisa terdiam.

"Hei!!, keluar dari kamarku sialaannn. kau mau kutendang memakai kakiku yang indah ini?!. menggelus telapak kakinya siap-siap untuk menendang perut perth.

sebelum terkena tendangan saint, peth lebih dulu menggambil telapak kaki saint lalu menggelitikinya. "Hei, perth, geliii, geli, hentikan perth sialan",sambil menendang-nendang angin.

"Ucapkan dulu, Perth sangat tam-pan dan aku sangat menyukai perth tanapon"

"Perth, hentikkan. MA!, perth sangat nakalll! tolong anakmu ini, maa!!!"

"Saint sebelum kau mengucapkan itu aku tidak akan berhenti mnggelitiki mu saint."

"Baiklah, baiklahhh. berhentii", perth melepaskan telapak kaki saint dan saint berhasil kabur tetapi tangan saint ditahan oleh perth. Lalu perth menarik tangan saint dan badan saint jatuh menidih badan perth. mereka sesaat saling menatap, dan perth mendekati wajah saint dan terfokus ke bibir saint yang merah. 

"Saint, bolehkah? aku mencobanya?", tanya perth dengan matanya yang masih fokus memandangi bibir merah saint.

Saint yang diberikan pertanyaan seperti itu seketika malu, membuat pipinya memuculkan warna merah yang sangat ketara. Dann perth mendekat lalu menempelkan bibir satu sama lain, pertama-tama perth hanya menempelkan bibirnya saja tapi kaarna pengaruh suasana yang mendukung, perlahan-lahan perth menggigit bibir baawah saint lalu  menggulumnya. 
Saint yang sadar apa yang telah ia lakukan lalu memukul bahu perth dengan keras.

"Perth, apa yang kau lakukan!, kau mengambil ciuman pertamaku yang kujaga untuk orang yang aku cintai. Dan sekarang kau mengambilnya?!!"

"Saint, Aku menyukaimu!"








































maaf baru hidup lagi,, 
author sudah memasuki semester 5 dan sangat pelu semangat dari para readerss disini. semakin banyak memberikkan semangat, semakin semangat penulis membuat kelanjutan dari cerita iniii!!!

see you di chap selanjutnya yaww

PEMUJA RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang