7

256 33 12
                                    

Sekarang di depan saint hanya ada sekumpulan kertas dan laptop yang ia bawa untuk mengerjakan tugas beberapa hari brlakanhan ini, terlalu asiknya ia mengerjakan sampai sampai saint lupa hari yang tadinya terang sudah berubah menjadi gelap dan sialnya lagi ia tengah berada di perpustakaan kampus, Sendirian..
Bisa dihitung sudah ratusan helaan nafas yang keluar dari mulut saint saat ini. Saint mulai sekarang sebisa mungkin menyibukkan diri agar tidak ada waktu untuk memikirkan perth, sampai sampai ia membuat tugas yg tidak seharusnya ia buat. Anehnya lagi tadi siang saat dikelas Saint dengan jiwa raganya yang masih sadar meminta agar diberikan tugas oleh salah satu dosennya.. Tapi menyibukkan diri sangat tidak ampuh untuk tidak memikirkannya, Biar bagaimanapun kesibukkan nya,saint pasti akan tetap memikirkan perth walaupun itu hanya sedetik, karna di jadwal yang sudah otomatis ia buat didalam otaknya, memberitahu bahwa ia harus memikirkan perth walau hanya sedetik pun.

Setelah saint merapikan semua buku yang berceceran kemudian memasukkan barang barangnya yang ada di meja. Sebelum ia keluar dari sana, matanya menelusuri ruangan tersebut, ternyata cukup seram baginya. Sekilas ada blackshadow dipojok kanan tempat itu. Saint melihat dari ekor matanya. *glekk* saint menelan ludahnya sambil memejamkan matanya lalu sesegera mungkin menutup pintu lalu kabur dari sana.. berlari secepat mungkin hingga ia berhasil keluar dari gedung perpustakaan itu.

Saint berhenti menormalkan deru nafasnya yang memburu,terlihat dari jauh ada sosok bayangan hitam mendekatinya, sosok itu semakin dekat terus mendekat. Saint berpikir ini mungkin akhir dari hidupnya harus mati ditangan hantu, ia terlalu takut untuk membuka matanya sambil membaca doa yang ia hapal, entah itu doa makan iya tidak perduli yang oenting ia mengucapkan doa. Sebuah tangan makhluk itu menyentuh pundaknya, saat itu juga saint berpikir kenapa tangan hantu sangat hangat bukannya tangan hantu sangat dingin seperti difilm film yang ia tonton.

"Sampai kapan kau menutup matamu?"

Saint mendonggakan kepalanya dengan mata yang masih tertutup "Aku takut dengan hantu sepertimu", sambil menunjuk kearahnya

"Kau mengira aku hantu?!, aku marah saint", sambil mencubit pipi saint

Seketika mata saint terbuka saat tangan itu mencubit pipinya " Kau hantu sia-", ucapan saint terpotong saat melihat siapa sosok yang menyubit pipinya.

"Kau mengatakan apa?" Sambil menambah kekuatan tangannya saat mencubit pipi saint

"Kenapa kau masih disini?!,bukannya kau sekarang kuliah pagi kenapa masih berkeliaran disini dijam segini?!"

"Aku menunggu seseorang, yang beberapa hari belakangan ini menghindari ku terus. Aku tidak tau salahku apa padanya, baru 2 hari tidak bertemu dengannya aku merindukan wajahnya yang imut, wajah meringisnya saat aku cubit seperti ini, "shh aww". Apalagi saat ia tersenyum seketika sinar berpindah ke senyumnya"

"Aku tidak mengerti kalimat majas seperti itu,satu lagi berhenti mencubit ku seperti tadi. Kau kira pipiku apa?! Sakit tau kau cubit, kau punya pacar mengapa tidak dia saja yang kau cubit sampai bengkak ,kenapa aku yang malahan kau cubit?!" Ucapnya yang mengebu gebu karna marah.

Perth menakup kedua pipi saint sambil mengamati perubahan warna wajahnya"Wajah mu memerah saint ini sangat manis", ucapnya sambil tersenyum

"Aku tidak sedang bercanda tanapon!", mendelikkan matanya dengan garang.

"Aku akan memberimu jawaban untuk pertanyaanmu itu, pipimu tidak ada yang bisa mengalahkannya. Pipimu hanya punyaku,milikku bukan milik orang lain. Tidak ada yang punya pipi seperti pipimu", sambil membalikkan tubuhnya memunggungi menutupi wajah malunya..

"Sejak kapan pipiku berpindah kepemilikan menjadi punyamu?!"

"Sejak saat ini, pipimu ini milikku."

Saint mendengar kalimat itu hanya terdiam terpaku seketika waktu berhenti padanya..

"Mau sampai berapa lama kau diam seperti itu saint, aku mau pulang", teriaknya menyadarkan lamunan saint.

"Tunggu aku,tanapon sialan"

"Apa katamu, ulangi sekali lagi"

"Tanapon sialan", lalu perth mencubit pioi saint dengan gemas

"Ckk shh.Kau kira tidak sakit kau cubit, kemarikan pipimu agar kau tau rasanya dicubit"

Perth berlari menghindari cubitan saint. Dan saint terus mengejarnya..

"Awas kau besok perthh, aku benci kau. Besok aku mengadu dengan mamamu"

Tawa perth pecah "Saint bisakah kau berhenti mengomel,wajahmu jelek"
Sehabis mengejjek saint, perth berlari menghindari kesadisan tangan saint..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Percayalah akan ada suka-duka, pisah-temu, lahir-mati yang akan kau alami dalam kilasan hidup yang singat ini"
-The Yin-Yang Master :Dream of Eternity.
Gk nyesel nonton ini mah...

Jangan lupa vote komen ya biar yang nulis makin semangat buat update cerita.

Semoga diberikan kesehatan maupun kebahagiaan dari tuhan untuk yang baca dan vote cerita ini

PEMUJA RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang