Saint sekarang berada di kantin kampusnya, menikmati jam pelajaran yang kosong ia gunakan untuk mengisi perutnya, dihadapannya sudah ada nasi goreng , makanan berkuah dan air putih. Disisi lain ada seseorang membawa makanannya menghampiri saint.
" Saint, aku baru melihatmu setelah sekian lama", lalu duduk disamping saint dan menaruh makanannya
Saint tidak menanggapi orang yang duduk disampingnya, ia melanjutkan acara makannya dengan malas.
"Hei saint, kau tuli atau bisu hah?!", ucapnya dengan mulut yang penuh makanan"Telan dulu phi, lihat ini aku tidak butuh sumbangan nasi dari mulutmu", sambil menunjukkan segumpalan nasi yang keluar dari mulut mark saat bicara
Mengelap bekas nasi yang ada di tangan saint," maaf aku tidak sengaja, kau sih. Aku berbicara padamu kenapa kau sangat acuh"
"Aku tidak sedang ingin diganggu oleh siapapun", ketusnya
"Aku ingin menanyakan bagaimana kabar hubungan mu dengan perth?, ada sedikit kemajuan atau sangat banyak kemajuan", tanyanya dengan antusias.
Mark sebagai kubu pendukung saint dan perth bersatu, entah sejak kapan. Tapi sepupu perth ini sangat antusias, mark tau perth mencintai saint dan saint mencintai perth. Tapi karena kedua sejoli itu sangat bodoh dalam mengungkapkan rasanya atau tidak tau bagaimana cara menyatakannya. Jujur ia sangat gemas dengan tingkah kedua orang ini dari dulu. Perth yang selalu menggoda saint sampai saint marah tapi di waktu tertentu perth sangat peduli dengan saint, jika ia mendengar kekasih barunya menjelekkan saint dihadapannya perth tidak berpikir dua kali untuk memutuskan kekasihnya itu. Ya mark sangat kenal perth, hal itu terulang dari dulu hingga sekarang.Saint mendelikkan matanya, " Kenapa kau bisa disini phi?, bukannya kau sudah lulus?", saint mengalihkn pembicaraan
"Aku ingin mengurus surat suratku dulu, disini"
*bersendawa* "ahh legaanya", ucapnya sambil senyum lega
"Saint kau masih dikampus bukan di warung. Untung wajahmu imut jadi aku bisa memakluminya"
"Maaf phi,aku tidak seng-",
"Oii perth disini", panggil mark
Perth berjalan mendekati mereka, menaruh tasnya di meja dna langsung duduk berhadapan dengan saint "Oiii, lama tak ketemu. Bagaimana kabarmu?", matanya terus meneliti mulut saint yang masih ada sedikit noda diujung bibirnya
Mark memukul kepala perth " Hoi aku disampingmu kenapa matamu melihat saint terus, padahal kau berbicara kepadaku, dasar sepupu sialan", kesal mark
Belum sampai tangan perth menyentuh ujung bibir saint, saint menghalau tangan perth "Ada noda diujung bibirmu dari tadi, mataku gatal ingin mengelapnya", saint langsung mengusapi noda tersebut dengan telapak tangannya.
"Ekhm, bilang saja perth. Tak usah basa basi, kau sangat penakut. Kau pasti diterima jika kau mengungkapkannya lebih dulu. Apa kalian menunggu satu sama lain untuk mengungkapkan perasaan kalian terlebih dahulu. Apa Kalian berdua terlalu takut jika menolak atau ditolak?", jelas mark
"Apan yang kau bicarakan phi? Aku tidak mengerti mencintai siapa? Menolak ditolak ?. Jangan membuat saint salah paham", ucap perth
"Ayo mulai dari awal, tapi kita berpindah tempat dulu. Jangan disini, kita harus ketempat yang lebih sepi"
"Aku masih ada satu pelajaran sehabis ini phi", ucap saint
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMUJA RAHASIA
FanficSaint menyukai sahabatnya sendiri entah sejak kapan, tetapi dia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan cintanya. Jika mengungkapkan cinta sama saja dengan merusak persahabatannya lebih baik dia menyimpan untuk waktu yang lama. Disisi lain perth...