2

282 43 5
                                    

Semakin hari prim semakin lengket dengan perth, saint yang melihat sikap prim yang terlalu berlebihan sangat risih. Jika perth ada di kantin, gadis itu pasti menghampiri perth dan memeluk lengan perth. Anehnya perth sendiri bersikap tenang bahkan hampir biasa saja menghadapi prim. Membuat saint melihatnya, geram seketika perut yang tadinya lapar menjadi sangat kenyang. Sepulang dari kampus saint pergi memilih hadiah karna besok hari ulang tahun ibu perth, Saint memilih milih hadiah yang cocok dengan selera ibu mertuanya kelak, pikir saint.

Malam harinya saint pamit dengan kedua orang tuanya untuk ke rumah perth. rumah perth berada paling pojok jadi saint kesana hanya berjalan kaki. Saint memegang hadiah untuk ibu perth sangat bahagia sambil sesekali ia memikirkan perth. Sesampainya dirumah perth saint sangat kaget karena prim sedang asik duduk disana bersama perth. 

"Oh saint sudah datang, sini duduk nak", ujar ibu perth

Saint hanya mengangguk ragu"Ini hadiah untuk mama"

"Kau saint, jangan repot memberi hadiah. Kau sudah dianggap seperti anak mama sendiri"

Perth hanya melirik hadiah dari saint, "Ma, cobak aku lihat hadiahnya", perth merampas kotak hadiah itu dari tangan ibunya. Perth membuka kotak itu dan langsung mengeluarkan hadiahnya ternyata kotak itu berisi sebuah botol minum berisi tulisan "best mom ever". perth tersenyum tipis melihat hadiah dari saint.

"Kau memberikan mama ku hadiah seperti ini saint?", ejek perth sambil menaikkan botol itu

"Tapi mama suka, sangat manis seperti orang yang memberikannya", sambil mengelus pipi saint yang sedikit menggembung karena marah dengan perth.

"Aku tidak peduli denganmu perth, mamamu saja suka dengan hadiahku"

Prim yang sedari tadi melihat interaksi saint dengan keluarga perth sedikit kesal, kenapa saint sangat dekat dengan keluarga perth. "mm, tante prim juga membawa hadiah untuk tante", mengambil hadiahnya lantas menaruhnya didepan meja.

Tas ya itu tas dengan merek terkenal dan harganya sangat mahal, batin saint, saint melihatnya dengan mata melotot yang hampir keluar. " Maaf tante hanya ini yang ada dipikiran prim", ucapnya malu malu. "Hanya itu , hanya katanya itu sangat mahal prim", batin saint.

Ibu perth agak tidak enak "mm begini prim , aku bukannya tidak suka dengan hadiahmu tapi tas seperti ini jika aku ingin membelinya pasti dari dulu aku beli. Tapi aku menyayangkan uangku habis karena hanya untuk membeli sebuah tas dengan harga yang fantastis. Apalagi yang sekarang membelinya kau seorang mahasiswi yang masih meminta uang kepada orang tuamu."jelas ibu perth.

"Jika kau ingin memberiku hadiah, aku tidak ingin hadiah yang mewah tapi berkesan untukmu dan untukku. Sekarang bawa kembali tas ini dan berikan kepada ibumu", jelasnya sambil mengelus kepala prim.

"Maaf tante"

"Tidak apapa prim", bukan ibu perth yang menyahut tapi anaknya, perth

"Kau perth, bisa mengambil kesempatan disaat seperti ini", ucap ayah perth

Saint yang dari tadi menatap tajam kearah perth yang dibalas tatapan mengejeknya oleh perth, sambil tangan perth melingkar di bahu prim.
Malam semakin larut prim sudah pulang kerumahnya, saint masih disana  membantu ibu perth membersihkan meja makan.

"Ma, sainy pulang dulu ya. Sudah malam" ujar saint

"Saint tidak menginap disini saja?" Tanya ayah perth

"Iya nginap saja,besok mama bilang sama mamamu",sambil mengelus lengan saint.
Saint yang bingung menampilkan senyum pepsodentnya,mau menerima atau menolak tawaran calon mertuanya itu, mata saint melirik perth yang duduk disofa sambil memainkan ponselnya sangat asik.

"Perth!", bentak ayah perth membuat semua orang diruangan itu terkejut

"Perth,ajak saint naik kekamarmu.", ucap ibunya dengan lembut

"Tunggu dulu ma, ini sebentar lagi",sambil menggerakkan kedua jempolnya diponselnya.

Ayah perth sangat kesal melihat anaknya yang masih asik dengan ponsel mendekat lalu mrnjewer telinga anaknya yang malang.

"Cepat perth" sambil menjewer kedua teljnga anaknya

"Awwww,sakit pa"

.
.
.
.



PEMUJA RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang