|| Asmaraloka Sang Letnan : 27 ||

2.6K 273 31
                                    

WARNING!!!

BAGI YANG TIDAK TAHAN, SILAHKAN SKIP PART INI!!!

Empers Of Heart

"Disini, saya menyatakan bahwa prajurit kebanggaan kami, Lettu Andra Danial Saputra telah dinyatakan hilang kontak.. "

Seketika, tubuh Syila melemas. Air matanya mengalir dengan deras. "Nan.. ". Kedua matanya kosong.

Rinyanti memeluk anak perempuannya itu dengan sangat erat. Bahkan, air matanya ikut mengalir melihat sang anak yang menangis kencang.

"Bun, gak mungkin kan, mas Andra.. hilang?! "

Riyanti hanya diam. Wanita itu semakin mempererat pelukannya.

Syila menggeleng kuat. Dadanya terasa sesak. Dia menatap sang kakak dengan sendu. "Bang, mas Andra baik-baik aja kan?!! Jawab, bang!! "

Arfan mendekati sang adik. Lalu, mulai memeluk kedua wanita beda usia itu dengan sangat erat. Kedua matanya terpejam.

"Istighfar, dek. Abang tau, ini memang tidak mudah untuk kamu.. apalagi saat ini, kamu tengah mengandung buah hati kalian, pasti terasa sangat untuk menerima semua ini.. "

"Tapi, abang yakin, kalau kamu itu wanita kuat sama seperti bunda yang kuat ketika tahu jika ayah dinyatakan gugur.. Abang yakin, kamu pasti bisa! Berdo'a sama Allah, agar dia masih berpijak di bumi ini.. " lanjut Arfan sambil mengusap punggung sang adik.

"Bukan hanya Lettu Andra yang dinyatakan hilang kontak, tapi Sertu Yudha dan Serda Putri juga dinyatakan hilang kontak. Sepertinya, penyamaran mereka telah diketahui oleh musuh.. Kami akan berusaha mencari mereka. Semoga Tuhan dapat mempermudah jalan kami.. " timpal Letkol Dika dengan nada lirih.

Syila tetap bungkam. Air matanya terus saja mengalir. Netra matanya kosong.

"Gak mungkin mas Andra hilang!! Kemarin, aku chatan sama dia!! Bun, bunda percaya kan?! "

Riyanti mengangguk pelan. Lalu, kembali merengkuh kedua anaknya. Hatinya terkikis melihat kondisi Syila.

Syila menangis tanpa suara. Kedua matanya kosong. Raut wajah sendunya begitu terlihat sangat jelas. Seketika, memori antara dia dan Andra kembali terbayang di ingatannya.

"Rubah sikapmu itu mulai sekarang! Menjadi istri seorang prajurit harus bisa menjaga nama baik suami dimanapun dia berada! "

"Tidak usah sok malu-malu.. biasanya malu-maluin"

"Iya, senyum itu ibadah. Tapi, kamu sudah menjadi milik saya! Itu berarti, senyum kamu hanya boleh diperlihatkan untuk saya! "

"Justru panggilan 'dek' lebih berarti. Mungkin kata kamu, panggilan itu tidak ada artinya. Saya panggil kamu 'dek' karena satu alasan, istimewa. Mungkin, kamu mengira nama itu hanya untuk panggilan sang kakak kepada adiknya. Tapi bagi saya, panggilan itu sangat memiliki makna yang indah. Panggilan 'dek' mengungkapkan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya jauh lebih besar daripada untuk kekasihnya. Saya ingin, kasih sayang saya layaknya seperti seorang kakak kepada adik.. tetap abadi walaupun maut memisahkan, tetap ada walau jarak membatasi.. paham? "

"Utarakanlah semua perasaanmu. Anggap saya sebagai teman curhatmu, atau kakakmu untuk saat ini.. bisa? "

"Saya memang posesif, tapi hanya sama kamu.. "

"Bagi saya, cukup kamu lengkapi kekurangan saya dan sebaliknya. Pada hakikatnya, setiap pasangan harus saling melengkapi satu sama lain. Kamu tidak perlu cemas supaya saya bisa bangga dengan kamu! Cukup terima semua yang ada dalam diri saya, itu sudah lebih dari cukup.. "

"Karena saya akan memperjuangkan apa yang memang pantas untuk diperjuangkan Dan kamu, pantas untuk saya perjuangkan"

"Bukannya saya memaksa atau menakut-nakuti, tapi ini juga demi kebaikan kamu juga.. memang belum terlihat di dunia, tapi nanti di akhirat. Kamu bisa merubah sedikit demi sedikit, itu justru lebih bagus. Karena Allah sangat menyukai hamba-Nya yang mendekat kepada-Nya, walaupun hanya merangkak. Kamu tahu maksudnya? Belajar untuk merubah diri dan memperbaiki sedikit demi sedikit, asalkan bisa istiqomah.. "

"Saya kira tadi bidadari surga yang jatuh dari langit.. "

"Saya tidak ingin berjanji, jika janji itu saya ingkari. Pesan saya hanya satu, apapun yang terjadi nanti, saya yakin, adek kuat! "

"Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus menerimanya. Karena resiko menjadi istri seorang prajurit, adalah mengikhlaskan sang suami ketika merah putih telah memanggil"

Dia tidak mau, jika peristiwa yang sama terjadi juga dengan Andra. Dimana ketika dia berusia 15 tahun, ayahnya dinyatakan hilang kontak selama 2 bulan lebih 10 hari. Dan jasadnya ditemukan dengan mengenaskan, di sebuah lubang sumur dengan kondisi yang sudah membusuk.

Syila tidak mau, jika hal itu kembali terulang. Tidak!!

"Allah, lindungi dia dalam perlindungan-Mu. Apapun yang terjadi nanti, beri hamba kekuatan agar bisa menerima ketetapan-Mu, Ya Rabb.. "

Seketika, kepalanya begitu nyeri. Pandangannya menjadi buram. Semuanya mulai gelap.

Empers Of Heart

Syila menatap sekitar. Dia berada di sebuah taman yang sangat indah. Sungai yang mengalir di depannya. Pepohonan yang rindang membuat suasana begitu nyaman.

Dia tersenyum ceria seraya menikmati angin yang menerpa wajahnya. Begitu sejuk. Hingga iris matanya menatap lekat sosok seorang pria yang berdiri di ujung sungai. Kedua matanya berkaca-kaca. Dengan cepat, dia melangkah mendekati pria itu dengan melewati jembatan kayu di depannya.

Dia berhenti dan menatap lekat pria di depannya. "Nan.. "

Ya, pria di depannya itu ialah Andra.

Andra tersenyum seraya mengusap lembut kedua pipinya. Namun dengan cepat, dia mulai memeluk tubuh itu dengan sangat erat. "Hiks.. hiks.. Nan kemana aja sih?!! Aku kangen sama Nan!! Kenapa Nan tega ninggalin aku sendiri disini?!! "

Pria itu hanya tersenyum. Lalu, dia melepaskan pelukan tersebut. Bibirnya mengecup lembut keningnya. Syila memejamkan mata. Dia sangat merindukan kecupan itu.

"Ayah!!! Bunda!!! "

Syila menatap ke sumber suara. Dua sepasang bocah kembar berlari ke arahnya. Mereka memeluk tubuhnya dan Andra dengan erat.

Setelah itu, Andra memegang tangan kedua bocah tersebut. Pria itu memberikan senyum. Lalu, berjalan pergi meninggalkannya sendiri.

Dia berusaha mengejar suaminya, tapi nihil. Semakin dia berlari, Andra semakin menjauh. Pria itu berhenti sambil menoleh ke belakang. Dia tersenyum. Lalu, kembali berjalan meninggalkannya bersama dua bocah kembar tadi.

"Nan!!! "

Empers Of Heart

Asmaraloka Sang Letnan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang