01

4.2K 290 2
                                    

Nama ku Egi Kusuma, tahun ini usia ku 16 tahun. Ini adalah cerita remaja ku saat bertemu dengan Gemalang Aditya atau akrab di sapa Gema.

Gema teman yang sangat perhatian, saat aku memilih menyendiri Gema datang pada ku menawarkan pertemanan.

Aku selalu menolak dengan wajah datar, aku tidak mau terikat pada siapa pun selain keluarga ku karena aku takut menyakiti perasaan mereka.

Tapi Gema tetap bersikeras mendekati ku bahkan pernah sekali aku melempar makanan ringan yang Gema bawa untuk ku.

Saat itu juga aku menjadi pembicaraan seisi kelas mungkin juga semua murid karena sikap kasar ku pada Gema yang memang terkenal populer.

Aku langsung pergi menjauh dari Gema, aku ingat betul raut wajah terkejutnya saat ku lempar bungkus makanan ringan itu tepat ke wajahnya.

Jujur saat pulang ke rumah aku merasa bersalah, aku sangat menyesali sikap ku pada orang sebaik Gema tapi mau bagaimana pun aku harus melakukan ini karena aku tidak mau membuat dia kecewa.

Tapi besoknya aku menemukan beberapa cemilan di atas meja ku dan secarik kertas bertuliskan 'Egi, tolong jangan marah.. aku minta maaf' .

Mata ku berkaca-kaca, aku hampir menangis karena bukan Gema yang salah tapi kenapa dia sampai sejauh ini meminta maaf.

Aku langsung melihat kearah Gema yang memang satu kelas dengan ku, bisa ku lihat Gema dengan cepat mengalihkan wajahnya ke arah lain.

Aku meremas bungkus makanan ringan yang Gema berikan lalu berjalan ke arah Gema, siswa(i) lain melihat tajam pada ku dengan tatapan tidak suka setelah kejadian kemarin.

Aku berhenti di depan meja Gema, lalu menaruh bungkus makanan ringan tadi di dekat tangannya.

Gema langsung mendongakkan kepalanya melihat wajah ku.
"Maaf, aku tidak bisa menerima ini karena aku tidak boleh makan makanan ringan.. tapi.. " aku membuka tas ku lalu memperlihatkan bekal makanan yang mamah buat.

".. kamu mau makan siang dengan ku ?"

Seisi kelas terkejut termasuk Gema yang berkali-kali mencoba mendekati ku tapi selalu berakhir dengan penolakan.

Tapi kali ini, aku sendiri yang menawarkan pertemanan yang tentu saja langsung membuat Gema senang.

Saat aku kembali ke kursi ku, beberapa siswa(i) langsung menyerbu meja Gema dengan berpuluh pertanyaan bahkan mereka masih membujuk Gema untuk tidak mendekati ku lagi karena bagi mereka aku sangat aneh.

Tapi Gema tidak perduli, dia mengatakan..
"Jangan biarkan seseorang menjadi penyendiri, kita tidak tau masalah apa yang tengah dia hadapi jadi kalau kalian tidak mau berteman.. biar aku saja, mudah bukan ?"

Mendengar kata-kata Gema dada ku terasa sesak, untuk pertama kalinya orang asing seperhatian ini pada ku.

Saat makan siang tiba, Gema langsung menarik kursinya lalu duduk di hadapan ku.

"Hei.. kita sudah janji makan sama-sama kan, aku sudah beli roti" Gema memperlihatkan roti dan minuman kaleng di tangannya.

Aku hanya mengangguk pelan.
Aku membuka kotak bekal makan siang ku.

"Woah!"

"Ke-kenapa ?" Tanya ku.

"Kamu makan sayuran dan buah.. ? Ugh, aku tidak suka sayur" wajah Gema berubah asam.

"Tapi ini sehat" jawab ku.

"Iya.. kalau bagi mu enak, itu bagus tapi aku tidak suka...hehe, aku suka ini saja" Gema mengigit rotinya.

Aku mengambil sepotong wortel rebus.
"Ini coba makan wortel"
Aku menyodorkan wortel ke mulut Gema.

"Ugh! Tidak mau!"

"Ini bagus untuk mata.. Beberapa kali aku melihat kamu kesulitan mengikuti pelajaran, ku pikir mata mu sedikit min"

Gema langsung menatap ku.
"Jadi selama ini kamu memperhatikan aku ?"

Blush!
Rona merah muda terlihat di kedua pipi ku.

"Ma-maksud ku.. um.. itu.. " aku jadi salah tingkah.

Tanpa ku sadari Gema tiba-tiba mengigit wortel di tangan ku.
"Karena aku senang jadi ku makan setengahnya.. hehe"

Aku tersenyum kecil.
"Tolong makan wortel yang banyak"

"Ugh! Tadi pengecualian karena kamu membuat aku senang"

"Ayo lah, ini sisa separonya" aku memaksa Gema.

"Ah! Egi...jangan! Mph!" Aku mendorong paksa potongan wortel tadi masuk ke dalam mulut Egi.

"Haha..!" Seisi kelas terkejut melihat aku tertawa, karena selama ini wajah ku sangat dingin dan sulit di ajak bicara.

Mereka kagum pada Gema yang tak mau menyerah untuk dekat dengan ku, tapi saat mereka mencoba bicara dengan ku, aku kembali menjadi seseorang berwajah dingin yang mereka kenal.

.
.

Bersambung ...

(BL) CERITA SINGKAT By.FloRoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang