03 End.

1.8K 199 4
                                    

Sudah seminggu sejak pengakuan Jo ke Stev, banyak fans yang bertanya-tanya kemana perginya pasangan ini karena mereka tidak pernah membuat konten lagi.

Jo melihat komen para pengemar, dia merasa sedih saat melihat konten yang dia buat saat bersama Stev.

Perlahan air mata Jo berjatuhan.
"Ini salah ku, seharusnya aku nggak kasih ide semacam ini"

Jo menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Dia menyesal sudah mengajak Stev membuat konten dan berakhir merusak pertemanan selama 8 tahun.

Saat Jo merenungi nasib pertemanannya dengan Stev, tiba-tiba  pintu kamar Jo di ketok.

Jo segera menghapus air matanya.
"I-iya ?" Jawab Jo dari dalam kamar.

"Jo, ini mamah"

"Iya mah.. masuk, pintunya nggak Jo kunci"

Perlahan pintu kamar Jo terbuka.
Jo duduk dari posisi berbaringnya.
"Kenapa-"

Deg!
Jo bisa melihat Stev berdiri di belakang ibunya.

"Stev bilang kamu nggak bisa di hubungi.. dia takut kamu marah, jadi dia minta mamah yang ketok pintu kamar mu, um..mamah tinggal ya.. kalian jangan lama-lama marahannya"

"Iya, Makasih Tante" kata Stev dengan senyuman.

"Hm, baik-baik ya" ibu Jo berjalan keluar dari kamar Jo.

Stev menutup pintu kamar Jo.
Jo meremas selimutnya.
"Kenapa kamu kemari ? Ku pikir kamu nggak mau lagi temanan sama aku"

Stev melangkah ke arah Jo.

"Kamu nggak perlu baik sama aku! Aku tau kamu jijik jadi-Mn!"

Stev menarik kepala Jo lalu mengecup bibir Jo singkat. Mata keduanya bertemu, Stev mengusap pelan sudut mata Jo.

"Kamu habis nangis ?" Tanya Stev.

Blush!
Rona merah muda terlihat di kedua pipi Jo.

"Nggak lah ! Jangan GeEr ya! Aku nggak nangisin kamu ! Udah .. lebih baik kamu pulang !" Jo mendorong dada Stev.

Stev langsung memeluk Jo.

"Apaan nih ?! Hei Stev !"

"Kamu bisa diam nggak ? Gerak mulu kayak cacing"

"Kamu jangan tiba-tiba meluk! Kamu bikin aku salah paham!" Jo mendorong dada Stev agar menjauh darinya.

Saat Stev menjauh sedikit dari Jo, Jo merasa ada sesuatu di lehernya.

Jo menyentuh lehernya dan mendapati kalung dengan inisial S di sana.

"A-apa maksudnya ini ? Buat apa ?" Tanya Jo.

"Kamu tau, cincin agak mencolok jadi aku beli kalung dari hasil live kita"

"Ah, maksud mu uang 4 bulan itu ?"

"Hm, aku bisa nabung lagi buat figur waifu ku.. aku cuma mau kamu senang"

"Ma-maksudnya apa ? Ngomong yang jelas"

Stev menarik kalung miliknya dengan mata kalung inisial J.
"Kamu nggak keberatan kita punya barang couple kan ?"

Mata Jo langsung berbinar-binar.
"Kamu serius, kamu nggak lagi bikin prank kan ? Kameranya kamu sembunyikan dimana ?!" Jo membuka baju Stev.

"Hei.. hei.. kalau modus pintar dikit, bilang aja kamu mau lihat badan ku"

Wajah Jo langsung bersemu merah.
Stev terkekeh pelan.
"Becanda.. " Stev mengusap lembut pucuk kepala Jo.

".. Jo.." Stev menyentuh tangan Jo.

".. aku mau kita live trus kasih tau kebenaran selama 4 bulan kemarin, mereka mau jadi pengikut atau haters, kita serahkan ke mereka aja.. aku mau kita mulai dari awal tanpa ada kebohongan"

Jo tersenyum lalu memeluk Stev.
"Hm, aku setuju.. pilihan ada di tangan mereka"

Setelah memastikan perasaan satu sama lain, akhirnya mereka kembali live setelah satu minggu menghilang.

Jo menjelaskan awal mula keduanya memutuskan membuat konten karena ada keperluan yang harus terpenuhi tapi karena mereka merasa nyaman satu sama lain, terlebih keduanya sudah berteman selama 8 tahun, hal itu yang semakin meyakinkan Jo dan Stev kalau sejak lama mereka memang sudah menaruh perasaan tapi baru menyadarinya sekarang.

Stev juga menambahkan, semua terserah kepada pengemar mereka untuk menetap atau pergi karena Jo dan Stev sadar sejak awal mereka memang salah.

Di akhir video, Jo memamerkan kalung couple yang Stev beli dari hasil live. Sebelum mengakhiri Video, Stev sempat-sempatnya mencium pipi Jo yang membuat Jo tersipu malu.

Interaksi keduanya membuat pengemar menyadari perbedaan Jo dan Stev sekarang, interaksi keduanya terlihat lebih natural dan tatapan keduanya terlihat tulus.

"Baik, sampai jumpa lagi di live berikutnya teman-teman.. dah ~"

.
.

Tamat.

(BL) CERITA SINGKAT By.FloRoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang