Ditulis Oleh Mahesa

27 1 0
                                    

Anna, Ibuku. 

Seseorang yang telah dengan berani memberi kehidupan di muka bumi ini dengan memutuskan untuk meninggalkan berbagai macam hal di dalam hidupnya.

'Seorang Ibu kehilangan banyak hal ketika dia memutuskan untuk memiliki seorang anak. Tapi, seorang anak tak pernah kehilangan apapun ketika dia memiliki seorang Ibu.'

Aku percaya bahwa ungkapan itu adalah benar adanya. Ketika seorang Ibu memutuskan untuk memiliki seorang anak maka dia telah kehilangan banyak hal dalam hidupnya. Masa muda, cita-cita, teman-teman dan kecantikannya. Tapi, seorang anak tak pernah kehilangan apapun ketika dia memiliki seorang Ibu.

Ketika Anna memutuskan untuk mengantarkanku ke Tana, aku tahu benar bahwa dia telah mengorbankan banyak hal dalam hidupnya saat harus memutuskan hal tersebut. Anna tak pernah menceritakan kepadaku bagaimana kehidupannya berjalan ketika dia belum memilikiku. Tapi, satu hal yang aku yakini, Anna punya kehidupan yang amat baik di masa-masa itu. Semuanya menjadi sulit ketika dia harus melepas masa muda, cita-cita, teman-teman serta kecantikannya di masa itu untukku.

Anna telah melalui banyak hal berat tanpa siapapun di sisinya kecuali seonggok daging di dalam perutnya yang tak bisa memberi solusi apa-apa atau sekedar menenangkannya saja. Tiap kali aku melihat jauh ke dalam mata Anna, aku bagai dihantam jutaan rasa sakit yang entah asalnya darimana. Aku tak pernah sekalipun melewati hari tanpa merindukan Anna sekalipun aku tak pernah benar-benar tinggal dengannya. Akan tetapi, Anna, aku tinggal di dalam rahimmu selama delapan bulan. Jika bagi sebagian orang aku hanyalah seonggok daging di dalam perutmu, tapi aku mampu merasakan detak jantungmu juga tangan lembutmu mengelusku dengan rasa sayang dan rasa bersalah.

Anna, kesedihan yang ada padamu selama delapan bulan mengandungku masih bisa aku rasakan bahkan hingga dua puluh tahun aku hidup di muka bumi ini. Kadang kala aku berharap agar kamu menjumpaiku dengan penuh rasa menuntut ingin aku jadi seperti yang kamu inginkan atau mungkin mewujudkan cita-citamu yang aku rusak karena memutuskan untuk membawaku ke muka bumi ini. Tapi, kamu memilih untuk menatap di dalam rubanah itu lengkap dengan semua rasa kesedihan dan kesepian yang kamu simpan di dalamnya.

Anna, kesedihan barangkali telah menjadi teman dekatmu selepas kamu memutuskan untuk memilikiku. Maka, jika aku boleh meminta satu hal darimu, jika berkenan mengabulkannya, izinkan aku untuk tinggal denganmu barang sehari saja. Aku mampu terjaga sepanjang malam untuk mendengar kamu bercerita tentang hari-hari penuh rasa suka dan bahagia sebelum kamu memilikiku. Aku berharap kamu masih menyimpan kenangan baik itu di dalam rubanahmu untuk kemudian jadi temanmu kala kesedihan dan kesepian merundungmu tanpa henti.

Anna, Ibuku, kamu telah kehilangan banyak hal dari hidupmu ketika kamu memutuskan untuk membawaku ke muka bumi ini, tapi aku tak kehilangan satu hal pun ketika aku memilikimu. Semoga kesedihan dan kepedihan segera pamit dari hidupmu. Semoga.

MAHESAWhere stories live. Discover now