(31) Tekanan dari ridho untuk Clarisa

120 16 4
                                    

Yuhuuu balik lagi dan sekarang ada di part 31, seperti biasa kalau ada ralat/typo mohon di maklumi saja oke....
Jangan lupa tampol si ☆ dulu.....

Happy Reading

.

.

___________________________________________

Rumah utama Wijaya kini kembali kedatangan tamu,kali ini tamu nya Lesti sama billar,siapa lagi kalau bukan

Ridwan.....
Deka.....
Rio.....
Rara...... Dan
Jefri........

Cik ilah,kangen Jefri.......

Katanya si mereka pengin liat Haidar yang makin hari makin unyuuuu..

"Jadi kapan bang billar pulang kak?"tanya Rara sambil menggendong Haidar

"Masih lama ken_____eh ini di minum dulu minum nya,ada cemilan juga kan"jawab Lesti lalu menawarkan beberapa cemilan serta minuman yang sudah di buat

"Iya gampang itu mah"jawab Ridwan

"Kak kak,jadi umur Haidar sekarang betapa?" Tanya Rara

"Tiga bulan lagi satu tahun dia Ken"jawab Lesti

"Oh,,,makin unyuu tau gak"ucap Ken lagi

"Btw Jef,gimana restoran nya?"tanya Lesti pada Jefri

"Alhamdulillah,resto makin rame dan keuntungan juga makin naik"jawab Jefri

"Gue emang gak salah pilih ,,Ken gitu loh"ucap Rara percaya diri

"Lagian kenapa gak Lo urus lagi aja Ra?"raya Rio

"Males"jawab nya singkat

"Harusnya Lo hargai hasil kerja keras Lo sama mendiang Putri Ra,Lo harus jalanin resto itu, pasti putri juga mau kalau Lo pegang lagi tu resto,bukan kaya gini,,,Lo malah ogah ogahan buat ngurus tu resto,emang gak inget gimana perjuangan kalian berdua sampai punya The Trira Resto?yang gede itu?"tanya Ridwan dan di angguki semua orang

"Nih kak Haidar" memberikan Haidar pada Lesti, setelah itu Rara mengambil satu gelas jus lalu berjalan ke arah meja di mana foto sang sahabat terpajang di sana "gue gak bisa" mengambil foto tersebut menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan memegang segelas jus "dan gue gak akan pernah sanggup"lanjut nya

Semua orang menatap pergerakan Rara,mereka tau perasaan Rara kala harus masuk ke dalam resto itu lagi

"Tapi kan semuanya udah berlalu Ra"ucap Deka membuka suara

"Buat kalian yang gak ada di sana pada saat itu emang bukan apa apa,tapi buat gue yang nyaksiin sendiri,itu apa apa buat gue,,,,kalian tau?" Menengok ke belakang menatap semua orang sebentar lalu kembali menatap foto putri "disana awal semua nya,disana terakhir kalinya gue ngomong sama dia,bahkan,gue ogah masuk ke ruang kerja kita itu,,,,,,Lo tau gak,gimana perasaan Laras waktu dia terang terangan ngomong kalau Laras itu jadi penyebab kematian nya Tasya,,, padahal dia gak tau apa apa,dia cuma percaya sama informasi yang dia dapetin dari Arya juga Devan,ya mungkin karena mereka berdua sahabat dari dia,tapi gak bisa gitu dong,gak adil banget" mulai meneteskan air mata

TERKEKANG Luka & Rasa(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang