(55)Wedding Card

102 17 7
                                    

Hai hai hai,balik lagi kita,oke langsung aja seperti biasa kalau ada typo/ralat mohon di maklumi saja oke....

Dan jangan lupa tampar si ☆ nya dulu biar berubah warna.

Oke,cuss bacaaaa.....

HAPPY READING

.

.

____________❤️ You Are Mine ❤️__________

Hari ini Rumah utama Wijaya sangatlah ramai,kenapa begitu?
Karena kehadiran dari orang tua Lesti,rumah itu kini penuh dengan canda tawa.

Maklum saja, ini adalah pertemuan pertama antara orang tua Billar juga Lesti.

Seperti nya para Orang Tua itu sedang melepas rindu karena di hitung hitung,satu tahun sudah mereka tidak bertemu.

Bagaimana bisa?
Tentu saja bisa,orang tua Lesti saat itu memilih untuk menetap sementara di Luar negeri.

Sedangkan saat ulangtahun Haidar?
Apakah mereka datang?
Oh tentu tidak,saat itu mereka berhalangan untuk datang,dan sekarang.

Tiga bulan sudah kedua orang tua Lesti berada di Indonesia.

"Jadi bagaimana? apakah kau akan kembali ke Amerika lagi?"tanya Beniqno sembari menyeruput secangkir kopi hitam

Yang di tanya pun mengalihkan pandangannya ke arah Haidar sang cucu,juga Billar dan Lesti ,menantu juga putri nya.

Senyuman kehangatan mengembang di bibir lelaki yang sudah termakan usia itu, sembari menatap ketiga Cahaya yang menyinari kehidupan nya,dia pun membalas pertanyaan Beniqno.
"Tidak,aku tidak akan kembali Ben,kau tahu?" Melihat ke arah Beniqno sekilas "di masa masa tua ku,aku ingin bersanding dengan kedua anak ku juga cucu ku Ben,,,huh,,,aku seperti orang bodoh jika aku kembali ke sana"jawab nya menatap billar,Haidar juga Lesti yang tengah asik bermain di depan televisi.

"Ya,memang seharusnya seperti itu bukan?"ucap Beniqno ikut menatap ke arah mereka dan di balas anggukan oleh papah Lesti

"Andai putri ku masih hidup, kehidupan ku pasti sangat lengkap sekarang"celetuk Rosa sembari tersenyum hambar.

"Ros" mengusap bahu Rosa "jangan bicara seperti itu, relakan dia, biarkan dia tenang.Lagipula kau sudah menganggap Putri ku sebagai Putri mu juga kan?"ucap mamah Lesti memberi semangat.

Ya walaupun dia tau,rasanya sudah jelas berbeda,antara menantu dan anak.
Namun itu semua bukan masalah kan?

Rosa pun menoleh dan membalas usapan tangan wanita tersebut yang sedang mengusap bahu nya,bibir nya pun tersenyum kala mendengar penuturan dari sahabat yang sekarang ini sudah menjadi Besan "Tentu,aku sudah menganggap Putri mu seperti putri kandungku juga. Tapi kau pasti tahu bukan? kerinduan seorang ibu terhadap anak kandung nya? apalagi ia telah tiada"jawab Rosa kini kembali menatap ke arah billar,Lesti juga Haidar dengan senyuman hambar nya.

Beniqno juga sang besan hanya bisa saling pandang, Beniqno tau, istri nya itu sedang merindukan putri mereka,namun bagaimana lagi?
Kalaupun mereka merindukan nya,satu satu nya cara untuk bertemu dengan nya ya.
Pergi ke tempat nya yang sekarang,rumah terakhir dari Putri Wijaya yang tak lain adalah Pemakaman.

TERKEKANG Luka & Rasa(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang