Sejak kapan kau hidup dan bersembunyi dalam hatiku?
Perasaan ini telah menjadi duri yang mendalam
Dan kau tak akan pernah bisa membalasnya
.
.Angin berhembus dengan kencang menembus kulitnya. Seorang gadis mengeratkan jaket yang ia pakai sedari tadi. Ia kini tengah berdiri di ujung koridor. Hujan masih turun deras, dan kini ia mengeluh karena lalai tak membawa payung bersamanya.
"Harus menunggu sampai kapan?" Keluhnya lirih.
Ia meraih ponselnya mengetikkan beberapa kata pada seseorang.
.
.To Jungkook :
Kau dimana? Aku lupa tidak membawa payung :(From Jungkook :
Masih di kantin. Tunggu sebentar, aku bayar dulu..
.
Jieun tersenyum setelahnya. Ia bersandar pada tembok dibelakangnya. Berulang kali ia menggosok-gosok kedua tangannya berharap dingin segera hilang.Ia menoleh saat melihat lengannya di sentuh seseorang. Senyumnya merekah. Lelaki yang baru saja ia hubungi kini sudah berada di sampingnya.
"Kau tidak membawa payung?" Tanya Jieun. Jungkook menggeleng, ia hanya menunjuk almamater yang ia sampirkan di bahunya. "Ayo." Ajak Jungkook setelah lelaki itu mengangkat almamater itu diatas tubuhnya.
"Lebih mendekat. Kau akan kehujanan jika terlalu jauh." Gerutu Jungkook saat kakinya sudah akan menapaki tanah yang dipenuhi genangan air.
Jieun mengangguk, ia merapatkan tubuhnya pada lelaki itu, tangannya bahkan berpegangan pada baju lelaki itu. Keduanya kini tengah duduk di mobil Jungkook. Jieun menepuk-nepuk tubuhnya, meskipun kepalanya tidak basah namun jaket yang ia gunakan tetap basah.
"Kau ingin langsung pulang atau makan dulu?" Tanya lelaki itu sesaat ia telah memasang seatbelt.
Jieun nampak menimbang, "Makan dulu. Aku lapar sekali." Rajuk Jieun membuat lelaki itu tertawa lebar lantas mengusap puncak kepala gadis itu.
"Oke."
^•^
Jieun baru saja keluar dari kamar mandi, perutnya sudah terisi penuh saat pulang tadi dan sekarang matanya terasa berat sekali. Ia segera melemparkan dirinya sendiri keatas kasur. Pikirannya berkecamuk.
Sejujurnya ia tak suka ini. Setiap kali ia sendirian, berbagai pemikiran selalu muncul di kepalanya. Dan paling banyak hanya tentang lelaki yang mengantarnya pulang tadi.
Ia menatap langit-langit kamarnya, sebenarnya perasaan apa yang lelaki itu miliki untuk dirinya?
Lelaki itu selalu ada setiap kali ia membutuhkannya. Namun, melihat ada wanita lain disisinya membuatnya berpikir bahwa itu hanya bentuk perhatian seorang sahabat.
Namun saat di restoran tadi, ketika dirinya merasa kedinginan dan terus menggosok kedua tangannya, tiba-tiba saja lelaki itu meraih jemarinya. Menggosoknya dengan kedua tangan lelaki itu lantas membawanya masuk dalam saku mantel yang lelaki itu gunakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/207116142-288-k883868.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SongFict ≈ WAITING ( Jungkook - Jieun )
FanfictionBahkan Jika hatiku terluka 9 kali, tidak apa-apa jika aku bisa tersenyum walau sekali.