✨
Mark keluar dari mobil, menatap sejenak rumah sederhana milik Arin-wanita yang dulu sangat dicintai
"ngapain berdiri disitu? Ayo masuk" sentakan dari suara rendah khas milik si hawa membuyarkan lamunan. Mark mendapati Arin yang terlihat seperti pulang berbelanja
"kamu habis dari mana?" Mark berjalan dibelakang Arin, sengaja berbasa-basi untuk mengusir sunyi.
Sembari membuka pintu Arin menjawab "pasar. Sarang dari semalam rewel minta dimasakin sup ikan" pintu pun terbuka. Arin masuk lebih dulu disusul Mark.
Ini ketiga kalinya Mark menapaki kaki di rumah sederhana ini. Dulu saat bercerai Mark menyuruh Arin untuk tetap tinggal dirumah lama mereka saja biar Mark yang pindah tapi Arin tidak mau.
"Harang Sarang Ayah kalian sudah datang nak!!" teriak Arin dan sepersekian detiknya pintu kamar terbuka lebar dua raga anak kembar berlari keluar menabrak dada bidang si ayah dalam sekali hentakan.
"apa kabar anak-anak Ayah? Ayah kangen banget sama kalian" dikecup pipi mereka secara bergantian. "Ayah bawa jajan sama hadiah, ini"Sarang menyambar semua sendiri segera membawa nya ke sofa. Mark tersenyum ia gendong si tampan "Harang apa kabar?" ia mengulangi pertanyaan awal.
"Ayah Harang sudah besar jangan digendong nanti ayah capek. Kabar Harang baik, yah"
"haha nggak apa-apa sayang ayah kuat kok nggak bakalan capek"
"Bunda Bunda lihat Ayah beliin Sarang sandal baru. Harang lihat sandalnya lucu ada tom and Jerry nya, kartun kesukaan Harang" teriak Sarang segera memamerkan sandal barunya kearah Arin.
Arin yang baru kembali dari dapur tersenyum "bilang apa?" tanya si ibu seiring meletakkan nampan berisi tiga gelas jus semangka ke atas meja.
"makasih Ayah hehe"
"sama sama sayang"
"Harang turun dong ayo pakai sandalnya sama-sama" ucap Sarang sembari menarik pelan kaki Harang yang masih dalam gendongan Mark. Mark menurunkan tubuh si anak, dan anak kembar itupun larut dalam kegiatan mencoba sandal baru + berlanjut membuka kresek jajanan. Mark yang sudah mengambil tempat di sofa yang berada tepat dibelakang tubuh si kembar hanya bisa menyaksikan dengan sesekali mengusap pucuk mereka secara bergantian. "makannya pelan pelan sayang"
"Harang sama Sarang sudah berkemas kan?" tanya Mark kemudian meneguk sebentar jus semangka yang tadi disuguhkan oleh Arin.
Sarang mengangguk "sudah. Tapi Harang nya belum"
"lho kok belum?"
"kata Harang dia nggak mau tinggal sama Ayah"
"lho kenapa?"
"Kalau Harang pergi nanti yang jagain Bunda siapa? Harang kan sudah janji sama Ayah untuk selalu bersama bunda" jelas si pria kecil.
Mark diam,terasa kelu saja Indra pengecapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom Dad let's go home
Fanfiction"Ayah,Bunda, bisa tidak kita pulang kerumah lama saja? Sarang rindu kita yang dulu" . . . 🍂