•Pertama kali•
"Hallo chika ya?" Tanya seseorang yang berdiri dihadapan chika
Chika yang mendengar namanya disebut tentu saja kaget karna ia masih fokus pada handphone yang ia genggam, dengan tergagap ia kemudian berdiri dan tersenyum manis pada orang itu
"Eh ci shani? Salam kenal kak eh maksudnya ci gue chika" ucap chika terbata seraya mengulurkan tangannya canggung, ia masih belum terbiasa dengan orang baru
"Shani" jawab shani menerima jabatan tangan chika
"Eh duduk dulu ci" tawar chika lalu dengan cepat chika menarik bangku yang akan shani duduki mempersilahkan gadis itu untuk segera duduk
Shani terkekeh kecil dengan perlakuan chika "haha ga perlu repot-repot juga chik"
"Gapapa ci udah biasa santai" chika kembali duduk ditempatnya setelah memastikan shani benar-benar sudah menduduki bangku itu dengan nyaman
Tak ada pembicaraan yang terjadi antara chika dan shani mereka masih sedikit canggung untuk berinteraksi, lebih ke chika sih yang merasa canggung
"Ci shani lagi ga ada kelas ya?" Chika memberanikan diri membuka obrolan
"Ada nanti siang bukan kelas sih lebih ke diskusi gitu kan udah kelar uas" jelas shani
"Eh iya juga ya hehe" chika terkekeh pelan malu
"Kamu sendiri disini ngapain?" Tanya shani
"Oh itu tadi nganterin fiony dia masih ada kegiatan oraganisasi gitu, trus males mau balik ke apart jadi rencana mau ndekem aja disini sampe sore" ucap chika panjang lebar
"Fiony pacar kamu?"
"Iya" ucap chika mengangguk pelan
"Ga bosen emang nunggu sampe sore?"
"Bosen sih tapi enakan disini dari pada diapart sepi"
"Jadi kamu tinggal sendiri?"
"Iya"
"Rantau ya?"
"Eh engga orang tua disini juga tapi emang minta buat tinggal sendiri aja, biar lebih bebas hehe"
"Aku kira kamu merantau soalnya aku juga gitu awalnya"
"Oh cici merantau ya?" Tanya chika yang mengerti maksud dari perkataan shani
Shani mengangguk pelan "hm awalnya sih iya merantau tinggal sendiri disini, tapi baru tiga bulan aku tinggal sendiri disini papa malah ikut nyusul karna ga tega kalo aku tinggal sendirian, akhirnya sekarang tinggal berdua sama papa disini" jelas shani
"Udah bener sih memang keputusan papa ci shani soalnya bidadari emang harus dijagain" gombal chika tipis-tipis
"Haha bisa aja kamu" malu shani
"Oh iya buat yang kemaren maaf ya chik ga sengaja nabrak kamu trus juga ga sempet minta maaf karna buru-buru" ucap shani yang teringat tujuannya datang kemari
"Haha udah santai aja kali ci gapapa lagian kan ga sengaja juga, gue juga seneng kok ditabrak gitu" ucap chika dengan memelankan suaranya pada kalimat akhir
"Sebagai permintaan maaf aku traktir deh kamu mau makan apa disini" tawar shani
"Astaga sampe lupa mau tawarin cici mau pesen apa" kaget chika kala teringat belum menawarkan shani makanan atau minuman, rusak sudah sikap kesopanannya
Shani lagi-lagi tekekeh melihat tingkah laku chika, ia tak menyangka jika chika bisa cepat akrab dengan dirinya yang pendiam
"Ci mau pe-" belum sempat chika menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong dengan dering telfon yang memekakkan telinga