Chika terkekeh kecil membaca pesan dari grup teman-temannya, ia tidak kesal dengan respon teman-teman laknatnya tidak juga benar-benar merasa takut akan pesan yang shani kirimkan, pagi yang cukup membahagiakan untuk memulai hari begitu pikir chikaHari ini ia bersiap berangkat dari apartment miliknya yang beberapa waktu lalu sempat di sita oleh sang kepala keluarga, namun sekarang semua sudah kembali normal, tak lupa berterimakasih kepada sang mami yang bisa mengembalikan semua fasilitas yang ia miliki
Sebenarnya Chika sudah sedikit berdamai dengan keluarganya, belum sepenuhnya juga karna luka yang kakak dan papinya torehkan itu masih membekas, bayang-bayang sang papi yang akan selalu menyalahkannya setiap sang kakak terluka masih berputar jelas di otak chika, sedikit mulai berdamai tidak ada salahnya juga kan? Meski mungkin respon yang ia harapkan tidak sesuai, setidaknya ia sudah mencoba untuk berdamai dengan dua musuhnya itu bukan musuh juga hanya saja ah sudah lah
Tujuan chika pagi ini adalah kediaman shani indira sebenarnya jarak yang lebih dekat untuk dikunjungi dari posisinya sekarang adalah rumahnya sendiri, jika ingin kerumah shani itu harus melewati gang komplek perumahannya terlebih dahulu jadi bisa dikatakan ia akan melewati jalan yang sama dua kali nantinya, persetan dengan jalanan yang akan ia lewati ia hanya ingin menjemput penyemangatnya sekarang
Selain untuk menuruti permintaan sang mami ia memang berniat untuk menjemput sang pujaan hati terlebih dahulu, lebih baik memulai hari dengan bertemu sang pujaan hati dari pada harus mendengarkan sang adik bercerita tentang apa yang ada dipikiran adiknya itu, bisa pecah kepala chika
Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan chika sampai di area komplek perumahan milik shani, lalu ia memarkirkan mobilnya dipinggir jalan depan rumah milik shani, ia turun dari mobilnya kemudian masuk ke dalam perkarangan rumah shani, tak lupa mengetok pintu utama rumah itu lebih dulu
Tok tok tok
Tak perlu waktu lama pintu itu terbuka menampilkan seorang shani indira si model kampus yang sempurna
"Hai ci" sapa chika bersemangat karna shani yang membukakan pintu untuknya
Shani tersenyum hangat membalas sapaan chika, kemudian membuka pintu rumahnya lebih lebar seakan menyuruh chika untuk langsung masuk, chika tentu saja langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah shani