"Kok belum tidur kenapa?"
"Eh ci shani, gue ga bisa tidur ci jadi nyantai deh disini"
"Cici sendiri kok belum tidur?"
"Sama kaya kamu chik, aku baru pertama kali ini tidur bareng temen-temen gini, jadi belum terbiasa"
Chika terkekeh kecil mendengarnya, ia lalu mengalihkan pandangannya pada hamparan kota, susana malam memang paling bisa menenangkan hati dan pikiran, namun terlihat masih banyak aktivitas manusia yang terjadi disana, padahal ini sudah larut yang mana seharusnya manusia menggunakan waktu ini untuk berisrahat
"Chika" ucap shani pelan
Chika dengan cepat menoleh pada shani "Iya ci kenapa?" Tanya chika tak kalah pelan
"Maaf tapi aku ga suka bau asep rokok"
"Eh sorry-sorry ci gue gatau" ucap chika gelagapan merasa tidak enak, dengan cepat ia mematikan rokok yang sedang ia nimakti itu
"Eh ga perlu dimatiin juga chik gapapa kok"
Chika lantas tertawa mendengar ucapan shani "kalo cici ga kenapa-kenapa cici ga akan ngomong kaya tadi, udah gapapa kok ci gue ngerti santai aja kalo sama gue" ucap chika santai
"Maaf chik aku ga bermaksud"
"Dih haha udah ci santai aja, kedepannya gue ga akan ngerokok di depan lo lagi ci"
Shani mengangguk pelan "thanks" ucap shani tulus, chika hanya mengangguk pelan tak lupa senyum manis ia tujukan untuk shani
Tak ada pembicaraan yang terjadi setelahnya, mereka sibuk tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing
"Ci menurut lo keputusan yang gue ambil ini salah ga sih?" Tanya chika tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari hamparan kota
Shani menoleh pada chika, ia memperhatikan chika sejenak "iya salah"
Ucapan shani membuat chika mengerutkan dahinya, lalu beralin menatap shani yang ternyata masih menatapnya
"Menurut aku keputusan kamu salah chik, kenapa aku bilang gitu karna disini" shani menyentuh dada chika
"Dihati kecil kamu, kamu menyesal chik" ucap shani