Lanzut

1.5K 151 1
                                    

Setelah mengirimkan pesan di grup chat teman-temannya chika dengan kasar memukul stir mobilnya melampiaskan emosi yang sudah ia tahan sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirimkan pesan di grup chat teman-temannya chika dengan kasar memukul stir mobilnya melampiaskan emosi yang sudah ia tahan sedari tadi

"Ci maafin aku ya?, maafin papi, ga seharusnya dia kaya gitu, ga seharusnya aku ajak cici, ga seharunya ini terjadi, aku salah ci, ini salah aku, aku gagal ci" keluh chika dengan nada yang sedikit bergetar, sudah dikatakan bukan jika chika ingin menangis saja rasanya, ia begitu menyayangi perempuan yang sedang bersamanya ini, ia tidak ingin barang sedikit pun wanitanya terluka baik fisik maupun perasaannya

Shani bergerak pelan lalu memeluk chika dari samping, jika boleh jujur shani tadi juga kaget saat melihat secara langsung bagaimana interaksi bapak dan anak ini, ia memang sering diceritakan oleh chika mengenai bagaimana papinya itu memperlakukannya dengan tidak adil tapi ia tidak menyangka jika ternyata sekeras itu papi chika memperlakukannya, ada sedikit rasa tersinggung juga karna ucapan papi chika tadi

"Ci maafin aku, maaf aku gagal ci, maafin aku aku aku gagal jagain cici" ucap chika masih dengan nada bergetar, dengan pelan ia menunduk menumpukan dagunya pada lengan shani yang melingkar ditubuhnya

"Ssttt hei liat aku" balas shani lembut tangannya bergerak memegang pipi kanan chika dan mengarahkan pandangan chika padanya

"udah jangan salahin diri kamu sendiri chik, kamu ga salah"

"Tapi dia permaluin cici didepan fiony ci, aku ga terima cici digituin sama papi, ga seharusnya kaya gini ci, harusnya aku suruh cici tunggu di mobil aja tadi, harusnya aku bisa jaga cici jaga perasaan cici, perasaan cici terluka karna omongan papi aku tau itu, aku tau rasanya"

"Arghhh ini salah aku ci salah aku" frustasi chika kembali memukul stir mobil yang tidak bersalah itu

Shani masih dengan sabar memeluk chika bahkan ia mengeratkan pelukannya memberitahu chika melalui pelukannya bahwa ia tidak apa-apa chika tidak perlu merasa bersalah dan khawatir akan keadaannya

"Maafin aku ci maaf, aku salah ci, ini salah aku" pertahanan chika runtuh ia menangis saat ini, ia benar-benar merasa bersalah, ia sangat lemah jika itu menyangkut shani, perasaannya benar-benar dilukai oleh lelaki itu, apa yang terjadi tadi benar-benar menyakitinya, menyakiti hatinya bahkan ini lebih sakit dari pada pukulan lelaki itu beberapa bulan lalu

"Hiks ci maafin aku, maaf aku ga bisa jagain cici hiks, aku aku ga minta cici buat maafin papi, aku ga wakilin maafnya papi, aku minta maaf atas aku, aku yang gabisa jagain cici, harusnya aku sadar dari awal kalo papi masih disana cici ga harus ikut masuk, aku salah ci maaf, maafin aku ci, aku minta maaf" bingung chika tidak tau harus apa, harus bilang apa, yang jelas sebenarnya ia takut shani akan meninggalkannya, shani akan menyerah pada hubungan mereka, serta ia takut shani akan teluka lagi nanti karna lelaki itu

Shani ia hanya diam dan ikut menangis, ia tidak tau harus merespon bagaimana, ia mengerti jika kondisinya sedang bapak dan anak ini sedang tidak baik, namun disisi lain ia juga merasa tersinggung dan dipermalukan di depan keluarga chika, tatapan lelaki itu padanya tadi seolah memandangnya remeh, ia juga sakit akibat lelaki itu tapi chika pasti lebih sakit, bahkan selama ini ia menanggung semuanya sendiri

***


221109
KOCAK BGT DAH KOMENAN LO PADA
HIKS
EMOSI YA EMOSI
HAHAHA
MAKASIH LOH
SETIA BGT SIH KALIAN
PACARAN YUK‼️
Bye
See u

TwitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang