01.

218 34 2
                                    

–FILWH–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

–FILWH–

"SHOTAROO!!"

Shotaro menoleh, dia tersenyum mendapati sahabat nya sedang berlari menghampirinya.

BUG

Shotaro diam. Setelahnya dia mengusap punggung Sungchan lembut, "Sungchan? Ada apa? Apa kau sakit? atau.. KAU BERKELAHI LAGI?!," bertubi-tubi Shotaro melontarkan pertanyaan dan di akhiri dengan lebih tegas sembari menjauhkan badan Sungchan dari dirinya.

Sungchan menggeleng dengan senyum yang melebar, "Aku berjumpa dengan paman Lucas tadi, dia bilang kita serasi."

"Hah?" Shotaro memiringkan kepalanya tanda tak paham akan ucapan Sungchan.

"Iya. Katanya kita serasi jika menikah, apa kau mau menikah denganku bila besar nanti?"

"Menikah?"

Salahkan Sungchan karena berbicara dengan Shotaro Yang umurnya 7 tahun, tentu saja dirinya tidak akan paham akan yang dibicarakan oleh Sungchan.

"Iya menikah, bila sudah menikah aku bisa melakukan ini padamu."

"Melakukan apa?"

cup

Mata Shotaro membulat lucu, apa Sungchan baru saja menciumnya? Ini salah menurut Shotaro.

"Sungchan! Mengapa kau menciumku? Aku tidak suka jika ada yang menciumku selain Ibu dan ayahku!"

Sungchan tertawa, "Lihat, kau sangat menggemaskan saat sedang marah," Sungchan mencolek hidung Shotaro.

Shotaro jadi merinding jika Sungchan menjadi seperti ini, bahkan usianya yang masih 9 tahun sudah pandai menggombal.

"Sungchan, sebaiknya kau jauh - jauh dari paman Lucas itu. Kau jadi aneh semenjak bertemu dengannya"

" Tidak bisa.."

"Kenapa?"

"Karena nanti aku tidak bisa merayumu lagi Shotaro..."

Shotaro memang anak kecil, tapi dia rasa dia sudah muak dengan rayuan Sungchan walaupun dirinya tak tahu arti dari rayuan bocah itu.

Shotaro memilih pergi pulang ke rumah, tak mau meladeni anak aneh seperti Sungchan. Sungguh, Sungchan jadi aneh.

Sungchan mendelik dan mengejar Shotaro, "Shotaro! Mau kemana? Aku ingin bermain denganmu. Kau berjanji mau bermain kelereng denganku!"

"SHOTARO MAU BANTU IBU MASAK SAJA. MALAS BERMAIN DENGAN SUNGCHAN! SUNGCHAN MENGGELIKAN"

"Shotaro! Shotaro! Shotaro! Shotaro!"


–FILWH–

"ARRGHH! Mengapa peristiwa itu terbayang lagi, apa aku sudah gila?" Shotaro mengusak rambutnya, membuat rambutnya menjadi acak - acakan.

Shotaro sudah jauh - jauh pindah dari Jeju ke Seoul untuk menghindari Sungchan  bocah itu malah datang ke sini.

Mungkin orang akan bilang kalau itu takdir (?)

"Shotaro? Keluarga Jung sudah datang, cepat turun" suara Yuta terdengar, Shotaro segera merapikan rambutnya kembali dan keluar dari kamarnya.

"Maafkan anakku yang satu ini, dia memang agak pemalas" jelas Winwin kepada Nyonya Jung— Taeyong.

Taeyong tersenyum, "Hahaha tidak apa - apa Win, aku maklumi"

Jaehyun tersenyum saat melihat Shotaro turun menemui semua orang, "Lihatlah, Shotaro semakin menggemaskan saja"

"Ah.. tidak juga paman Jung" Shotaro tersenyum kikuk. Matanya beredar kepenjuru ruangan, apa Sungchan tidak jadi ikut? pikirnya.

"Shotaro buatkan minuman untuk mereka ya," Winwin memerintah–kan Shotaro, dan Shotaro berjalan kedapur.

Didapur Shotaro mengaduk teh sembari mengumam sendiri.

"Syukurlah jika Sungchan tidak ada, aku benar-benar akan menangis jika ada Sungchan. Anak itu akan membuatku stress, dia gila. Membayangkannya saja sungguh mengerikan. Dia terlihat seperti seorang pedofil dulu saat merayu - rayu ku, huft.. Kira - kira apa di–"

"Sepertinya senang sekali menjelekanku, huh?"

"ASTAGA," Shotaro terjinjit kaget. Ada Sungchan, apa dia mendengar semua gumaman Shotaro?

"Sejak kapan kau disitu?," Shotaro berusaha tenang.

"Hm.. mungkin dari tadi? Saat kau tengah bersyukur karena mengira aku tidak datang, lalu kau merasa stress jika ada diriku, dan kau mengatakan aku ini gila, lalu apa lagi yang kau katakan tadi? Aku tidak terlalu mendeng—"

"Cukup."

Sungchan dapat melihat wajah Shotaro yang memerah. Shotaro merasa malu, gumamannya terdengar oleh sang empunya ternyata.

"Apa kau tidak merindukanku, Shotaro?" goda Sungchan, hitung - hitung sebagai salam pertemuan setelah sekian lama tidak bertemu (?)

"Tidak."

"Benarkah? Aku tidak percaya."

" Terserah kau saja."

Sungchan tak kehabisan akal untuk dapat berbicara dengan si manis.

"Shotaro, tolong ambilkan aku air mineral di lemari es," Sungchan lalu duduk dikursi meja makan.

Shotaro mendegus, "Apa kau tidak punya kaki? Ambil sendiri."

Bukannya menurut, Sungchan malah menyilangkan kakinya seolah dia adalah bos, "Kau yang lebih dekat dengan lemari es itu, jadi tolong ambilkan sekalian."

"Ck, menyusahkan," Shotaro berjalan kearah lemari es dan membukanya.

Sungchan berjalan menghampiri Shotaro dan berdiri dibelakangnya. Shotaro menutup kembali pintu lemari es dan berbalik.

"Ya tuhan. Apa yang kau lakukan? Kau hantu atau apa hah?" Shotaro benar-benar kesal, Sungchan mengejutkannya dua kali.

Jarak Sungchan dan Shotaro sangat dekat sekarang, dada Shotaro berdegup kencang. Sungchan semakin mendekat, Shotaro menutup matanya takut Sungchan secara kurang ajar mencium atau semacamnya.

Sungchan tersenyum simpul, "Tentu saja mengambil air."

Sungchan mengambil sebotol air. Sungchan kembali mendekatkan wajahnya, dia tersenyum miring.

"Apa kau berfikir aku akan menciumu? Ah tenang saja, akan ada waktunya aku melakukan itu. Kau tidak usah terburu - buru." Sungchan mengedipkan sebelah matanya lalu pergi dari dapur.

"Apa - apaan? Dia tadi menyuruhku mengambilkan minuman untuknya. Dan apa katanya? Aku? Cium?" Shotaro bergidik ngeri. Menurut Shotaro, Sungchan sungguh terlihat seperti paman pedofil sekarang.

–alina, 30 oktober'21


ini book pertama, ini juga udah lama nyantol di otak gue. dan makasih buat yang udah baca dan voment, sebenernya gue ga berharap banyak sama kalian. cukup kalian suka sama book ini aja juga gpp, gue ga maksa buat voment juga karna orang punya hak nya masing-masing. lagian kalo menurut gue, voment ga voment ga ngaruh juga sama book ini, ini buat seneng-seneng aja

Fall in love with Him (?) [Sungtaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang