–FILWH–
Semenjak kejadian pagi itu, Shotaro dan Sungchan jarang bertemu. Hanya sekilas menyapa, itupun dimulai dari Sungchan dan dibalas dengan anggukan tanpa ekspresi dari Shotaro. Usut punya usut, Sungchan lama tak bertemu itu karena sibuk dengan urusan pekerjaannya. Dia mengambil cuti beberapa hari lalu mulai bekerja lagi.
Shotaro sedang bermalas-malasan sekarang. Bersandar pada punggung tempat tidur, dengan televisi yang menanyangkan anime kesukaannya.
Hanya sampai dua episode saja, karena tiba-tiba Shotaro merasa bosan. Jika di pikir-pikir Shotaro ini payah sekali. Tetangga barunya sudah bekerja, tapi dirinya masih uring-uringan tidak jelas. Pengangguran.
"HUAAA AKU SANGAT BOSAN," teriaknya dengan merentangkan tangannya.
Tiba-tiba senyuman terpatri diwajahnya. Shotaro mengambil ponselnya, waktu menunjukkan pukul 10.00. Masih pagi. Shotaro beranjak dari ranjangnya dan bersiap.
Suara gaduh dari tangga membuat sepasang sorot mata tertuju pada Shotaro.
"Mau kemana?"
Shotaro menghentikan langkagnya, "Mau tau saja, urus saja pantatmu itu. Mendesah sampai dini hari, mentang-mentang tidak ada ayah dan bunda."
Mata Renjun membola, Shotaro meninggalkannya dengan meraih kunci mobil di nakas dekat televisi. Tentu dengan keadaan Renjun yang mengumpati Shotaro.
Ditengah jalan Shotaro bersenandung kecil, meraih ponsel dan mencari nama kontak yang dituju.
"Halo Jisung, apa kau di apartement?"
"Ugh. Ya halo kak Shotaro, aku ada apartement..."
"Jisung? Kau tidak apa-apa?"
"Ti.. dak, tidak apa-apa. Ada apa kak Shotaro menelpon?"
Terlalu banyak kata 'apa' pada obrolan seluler ini.
"Haha, tidak. Hanya tanya.."
Pip!
Telepon langsung dimatikan oleh Shotaro. Dia ingin memberi kejutan kepada kekasihnya, dia sudah membeli Leggo. Jisung sangat gemar bermain Leggo akhir-akhir ini.
ping!
'Jisung tunggu aku di apartement mu, aku ingin memberimu kejutan'
Mata Jisung yang semula terpejam erat mendadak membola, menatap notif pada ponselnya.
"Jisung ahh pelan jisungg pelan.. AHH!"
Jisung semakin mempercepat gerakannya, "Kita harus cepat kak, arghh! hampir sampai!"
Tubuh yang lebih tua terlonjak keras, sampai akhirnya keduanya sampai bersama.
Jisung menatap seseorang dibawahnya dengan lekat, menghapus air mata yang mengalir di pipi itu."Jisung, aku takut.."
"Aku takut kita ketahuan, aku tidak mau kau kecewa padaku," ujarnya dengan mengelus lembut rahang tegas Jisung.
"Tenang saja, sekarang aku akan memindahkan mu ke kamar tamu. Maafkan aku Kak Chenle, kau harus terlibat rencanaku.." Jisung mulai membawa Chenle.
Si manis hanya tersenyum, "Tak apa, asal semua yang kau lakukan demi masa depan kita. Bahkan jika kau melakukan hal lain semacam mencuri pun aku tak apa."
Chenle masih dengan senyumnya menatap wajah lelaki tercintanya.
Senyum Shotaro masih mengembang pada saat menaiki lift menuju apartement kekasihnya. Menggengam erat paperbag berisi Leggo.
Lift pun sampai pada lantai tujuh. Menatap senang pintu itu dan mulai menekan bel.
Pintu terbuka, menampilkan sosok lelaki yang sangat ia cintai. Melangkah masuk dengan menyembunyikan Leggo itu dibelakang tubuhnya. Berjalan mundur dan duduk pada kursi sofa.
Terkadang Jisung dibuat gemas akan tingkah Shotaro. Tapi dihatinya masih ada yang lebih menggemaskan.
"Ayo tebak, aku membawa apa?" Shotaro mulai memancing Jisung.
Jisung mengendikan bahunya, "Mana aku tahu, barang yang kau bawa tidak terlihat."
Shotaro berdecih, "Namanya juga tebak-tebakan, barang nya pasti jangan terlihat dulu." ujarnya.
Jisung seolah sedang berpikir, tak lama dia mendekat kearah Shotaro dan mulai menggelitik tubuh si manis.
"HAHAHA IYA IYA AKAN KUBERI TAHU!"
"Aku tidak suka bermain tebak-tebakan, lebih baik cepat kau katakan."
Shotaro memajukan bibirnya lucu, mengundang bibir Jisung untuk mengecupnya singkat.
"Dasar tidak asik! Jisung, bocah ingusan tidak asik!" kesalnya.
Jisung membawa Shotaro untuk duduk di pangkuannya, "Jadi, kakak manis ini membawa apa untukku?" ucap Jisung dengan membelai lembut pipi Shotaro.
"Aku.." Shotaro memotong ucapannya.
"Aku membawa Leggo untukmu!" ucapnya senang seraya menunjukan paperbag itu dan digoyang goyangkan.
Shotaro bangkit, duduk kembali pada karpet berbulu dan mulai membongkar Leggo itu.
"Ayo Jisung, aku ingin bermain benda ini bersamamu."
Jisung tersenyum, melangkah kearah Shotaro dan mulai bermain bersama.
Waktu dan tempat yang sama, dengan keadaan yang berbeda. Ruang televisi diwarnai dengan gelak tawa dua manusia yang sedang bermain bersama. Berbeda dengan ruang kamar yang di hiasi oleh isakan pelan dari pemuda manis, Chenle.
-alina, 23 Juni'22
awikwok banget!
gue lupa kalo punya book jancuwokkk!! sorry banget ya kawan kawan
^3^
dan gue mau bilang, kalau gue nulis ini karena kehendak sendiri, daripada gabut ga ngapa-ngapain kan, yang ngasih voment ya makasih, yang ga ngasih ya gpp. gue ga maksa.. ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love with Him (?) [Sungtaro]
Roman pour Adolescents[Hiatus/sedang direvisi] Shotaro dan masa kecilnya. Tentang Sungchan yang sejak kecil sudah terobsesi dengan Shotaro. Membuat pria manis ini menjadi resah bila dekat dengan Sungchan. Apakah Shotaro membalas cinta Sungchan? Atau malah cinta Sungchan...