03.

160 23 0
                                    


ternyata banyak typo ya, huhu maaf..

ternyata banyak typo ya, huhu maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

–FILWH–

Lelaki manis itu sampai di sebuah cafe, matanya gencar mecari seseorang. Sampai matanya menemukan lelaki melambaikan tangan padanya. Shotaro berjalan, menarik kursi dan duduk.

"Kak Taro, mengapa lama?", tanya Jisung.

"Aku terkena macet, kau sudah menunggu lama?"

"Tidak terlalu lama. Dan.." Jisung menggantungkan ucapannya dan menatap tas yang dijinjing Shotaro.

Menyadari hal itu, Shotaro langsung melepaskan tasnya.

"Ah.. ini uang yang aku ingin berikan padamu, totalnya empat juta won", ucapnya menyerahkan amplop berwarna putih.

Jisung tercengang, tertawa dalam hati. Pikirnya, Shotaro ini sangat polos dan baik.

"Benarkah? Kau benar memberikan aku uang sebanyak ini?"

Shotaro mengangguk, "Maafkan aku, tidak bisa memberimu lebih. Karena itu aku menggunakan uang tabungan milikku sendiri."

Jisung memasang wajah sedih, "Bukankah kau menabung untuk membangun karir barumu?" tangannya menggenggam tangan Shotaro.

Shotaro tersenyum manis, "Tidak apa - apa, pakai saja. Aku senang bisa membantu kekasihku, terlebih lagi ibu kekasihku ini."

"Kau yang terbaik, sayang," matanya berbinar.

Seketika Shotaro terdiam, dia menatap Jisung dengan serius.

"Jisung, aku ingin menjenguk ibumu. Tapi kau selalu melarang, kenapa?" keluhnya, bibirnya mengerucut membuat lawan bicaranya mengulum senyum, gemas.

"Aku bukan melarang, tapi aku khawatir pada ibuku. Dia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun," jelasnya.

Shotaro menunduk merasa kecewa.

Sementara di kediaman keluarga Nakamoto, Sungchan merasa bosan. Ditinggal pujaan hatinya sendirian. Sampai Yuta dan Winwin melangkah menuju dirinya.

"Kau sendirian? Kemana Shotaro?" tanya Winwin.

"Shotaro pergi menemui temannya, Bi," ucapnya sembari membenarkan posisi duduknya menjadi lebih sopan.

Yuta mengernyit kan dahinya, "Kemana anak itu pergi?"

"Sepertinya tadi dia mendapat panggilan telepon dari.." kepalanya mengadah keatas berusaha mengingat nama lelaki itu.

Pasutri itu senantiasa menunggumu sampai Sungchan ingat.

"Ah! Benar! Namanya Jisung. Kalau tidak salah namanya Jisung," finalnya dengan senyuman tipis.

Seketika rahang Yuta mengeras, Winwin yang menyadari hal itu langsung mengelus pundak sang suami. Berusaha meredam amarah yang akan Yuta ledakan.

Fall in love with Him (?) [Sungtaro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang