–FILWH–
Pukul 05.30, Shotaro sudah siap dengan celana training dan hoddie putih sebagai atasanya. Hari minggu ini dia berniat untuk joging, walau nanti pulangnya membawa sekeranjang snack dari minimarket, tetap saja judulnya joging. Mengambil handphone dan earphone miliknya. Keluar dari kamarnya, berpamitan? Ah.. tidak. Jangan lupakan semalam mereka berdebat hebat. Shotaro melenggang pergi, mulai berlari menuju taman.
"Hahh.. Sudah berapa lama aku memutari taman ini," gumamnya. Keringatnya mengalir, padahal baru tiga putaran. Dasar.
Shotaro memutuskan kembali pulang setelah menyelesaikan lima putaran. Jangan lupa untuk mampir dahulu, mari ingatkan Shotaro untuk membeli snack agar olahraganya menjadi sia - sia. Haha.
Shotaro keluar dengan 2 kantong plastik berisi snack, susu, yogurt serta satu buah roti cokelat.
"Olahraga mu itu terlihat sangat sia-sia dan membuang waktu saja," Shotaro menggeram pelan. Susu yang hendak diminum hampir tumpah karena kaget.
Aw, sebuah kebetulan macam apa yang author buat kali ini? Yang pasti sangat pasaran.
Sungchan berjalan ke minimarket dengan totebag di tangannya dan selembar kertas putih di tangan kirinya. Mau belanja mungkin?
"Ah.. Dimana-mana ada dirimu, apa kau mengikuti? Apa kau benar - benar sangat terpikat padaku?" ucap Shotaro setelah menenggak susunya.
Sungchan mengusak rambut Shotaro gemas lalu pergi kedalam minimarket. Shotaro memilih membereskan barang - barang nya dan pulang. Sangat malas jika sudah berurusan dengan Sungchan.
Saat Sungchan keluar, dirinya tak melihat sang pujaan hati lagi. Sangat sedih, namun tak apa. Nanti juga bertemu kembali, jangan lupa jika mereka bertetangga sekarang.
"Aku pulang," memasuki rumah penuh hawa panas membuat Shotaro merasa tidak nyaman. Dia memutuskan untuk kekamar nya dan mandi. Belum terlihat batang hidung ibu, ayah, bahkan si kakak yang sangat cerewet itu.
Selesai mandi Shotaro merasa perutnya bergejolak. Walau Shotaro sudah minum susu dan snack, namun dirinya akan tetap lapar jika belum memakan makanan berat.
Shotaro berjalab menuju meja makan. Nihil, tidak ada siapa - siapa. Bahkan makanan pun tidak ada.
"Apa mereka belum bangun?"
Tok tok tok
Pandangannya beralih pada pintu depan, siapa yang datang pagi - pagi seperti ini?
Shotaro membuka pintu, "Ya siapa?" mata Shotaro membulat."Selamat pagi cantik."
Shotaro menampilkan raut wajah jijik (?) lalu memukul lengan Sungchan.
"Cantik cantik, aku ini pria!"
"Hei! Santai saja tidak usah memukul, makanannya bisa jatuh nanti."
Shotaro melirik makanan dalam kotak tersebut.
"Untuk apa kau datang kemari?" yang ditanyab bukannya menjawab, malah senyum - senyum.
Shotaro yang muak pun hendak menutup pintu, namun dengan segera Sungchan mengganjalnya dengan kaki.
"Aku mau memberimu sarapan," ucapnya dengan menyodorkan kotak makanan.
"Tidak, terimakasih."
"Keluargamu sedang pergi cantik, lalu kau mau makan apa?"
"Pergi? Kemana?"
"Mungkin sarapan diluar."
Shotaro mematung, "Tanpa aku?" gumamnya. Tanpa sadar jika Sungchan sudah masuk kedalam.
"Shotaro, mau sampai kapan kau berdiri disana?" lamunannya buyar kini beralih menatap Sungchan tajam, "Sejak kapan kau masuk?! Aku tidak mengizinkan mu!"
"Berhenti marah-marah dan duduk dengan tenang disini," Sungchan menepuk sofa sampingnya.
Shotaro menghentakan kakinya melangkah menghampiri Sungchan.
"Apa yang kau bawa?"
"Roti panggang dan susu untukmu."
"Aku tidak akan kenyang memakan itu."
"Lalu?"
"Aku harus makan nasi."
"Tunggu sebentar," Sungchan berjalan kearah dapur. Berniat memasakan makanan untuk Shotaro.
"Kau bisa memasak?" tanyanya lalu menghampiri Sungchan.
"Kau meremehkanku?" Shotaro mengendikan bahu, tidak peduli. Yang penting dia kenyang. Kembali duduk di sofa dan menatap kotak roti itu lekat. Perlahan membukanya, "Ah.. Roti dengan cokelat didalamnya," gumamnya.
Setelah berkutat dengan dapur, akhirnya Sungchan selesai juga.
"Ini nasi go– ppfft.." Shotaro mendongak menatap Sungchan.
"Apa? Jika ingin tertawa, ya tertawa saja."
"Katamu tidak akan kenyang dengan itu."
"Kau terlalu lama! Aku sudah kelaparan tau!" Shotaro malu, tadi dia sendiri yang menolak, tapi akhirnya dia makan juga rotinya.
Mata Sungchan beralih kearah bibir si pria manis.
"Hahaha dan apa ini? Kau makan seperti bayi," Sungchan mengambil selembar tissu dan membersihkan sisa cokelat di sudut bibir Shotaro.
Pipi Shotaro memerah. Pergerakan tangan Sungchan saat mengelap bibirnya sangat lembut.
Dengan segera Shotaro merebut tissu itu, "Aku bisa sendiri."
"Hei.. Pipimu memerah Taro," Sungchan mencolek dagu Shotaro.
"Astaga! Apa aku usir saja si buaya ini?! Aku tidak kuat!" batin Shotaro.
-alina, 20 Januari'22
gitu aja sih, makasih banget yang masih nunggu semoga jodohnya spek jung jamal <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love with Him (?) [Sungtaro]
Novela Juvenil[Hiatus/sedang direvisi] Shotaro dan masa kecilnya. Tentang Sungchan yang sejak kecil sudah terobsesi dengan Shotaro. Membuat pria manis ini menjadi resah bila dekat dengan Sungchan. Apakah Shotaro membalas cinta Sungchan? Atau malah cinta Sungchan...