Oh iya, sekali lagi makasih yang udah vote dan komen yah.. makasih, berkat kalian cerita ini ngak bakal rame. Makasih yahh
Dan maaf kalau ceritanya kurang menarik.. sama kurang bagus, author bakal lebih berusaha untuk buat cerita ini jadi lebih baik lagi.
Sekali lagi makasih untuk semuanya
──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Selamat membaca 🌱
──────⊹⊱✫⊰⊹──────Vika memberhentikan motornya di depan penjual martabak, ia pun langsung turun untuk memesan martabak tersebut.
"Bang, martabak spesial satu" ucap Vika
Ia pun bersandar di motornya. Sembari menatap kesana kemari, melihat jalanan yang cukup ramai. Namun tatapan matanya terhenti di trotoar yang cukup gelab itu. Dimana adanya seorang anak kecil yang tengah di ganggu preman.
"Bang, tunggu bentar yah" ucap Vika, dan langsung berlari menghampiri mereka.
Bisa Vika lihat bagaimana anak kecil itu tengah ketakutan, sembari memeluk pembungkus makanan, mungkin didalamnya adalah uang.
"Jangan om, ini buat beli makanan " ucap anak kecil itu.
"Berani lo sama gue?! Hah!" Bentak preman itu dan mencoba merebut pembungkus makanan dari tangan bocah itu. Namun terhenti karena seseorang melemparinya dengan batu.
"Siapa yang berani ngelempar gue pake batu!" Tanyanya.
"Gue" sahut seseorang, sembari berjalan ke arah mereka. " Gue yang ngelempar lo pake batu!" Ucapnya lagi. Membuat preman itu menatapnya tajam.
"Oh lo? Mending lo pergi dehh, gue malas ngeladenin perempuan" ujar preman itu. Membuat Vika terkekeh sinis. Bukannya pergi malahan Vika berjalan ke arah preman itu hingga keduanya saling berhadapan. Vika melirik ke arah anak kecil yang ketakutan.
"Kenapa, takut?" Tantang Vika membuat preman yang mendengar hal itu tertawa.
"Hahaha, takut? Ngelawak lo?" Tanyanya dan menepuk-nepuk pipi Vika.
"Singgirin tangan lo dari muka gue, anjing!"
Bugh!!
Bugh!!
Bugh!!
"Sekali lagi, lo ganggu anak-anak kecil! Jangan haraplo bisa nafas lagi!" Ancam Vika. Dan menendang lengan preman itu. Karena menghalangi jalannya.
Vika tidak memperdulikan preman tersebut yang tengah kesakitan. ia lebih memilih menghampiri bocah yang ketakutan itu. "Kamu gakpapa?" Tanya Vika membuat bocah itu mengangguk lesu.
"Kamu lapar yah? "Tanya Vika lagi.
"I-iya ka, aku dari pagi belum makan" jawab anak kecil itu. Membuat hati Vika sakit.
"Ayo, makan sama Kaka disana" ajak Vika.
Keduanya pun menyebrangi jalan, untuk menghampiri tukang jualan nasi goreng, yang kebetulan berada di samping martabak tersebut.
"Mang, nasi goreng satu " ujar Vika sembari menarik kursi. Untuk di duduki oleh bocah itu.
"Makasih ya ka, udah nolongin aku, dari preman tadi " ujar bocah tadi tulus. Membuat Vika tersenyum kecil.
"Iya sama-sama, lain kali, kalau kamu di ganggu... Kamu lawan yah, lempar ke pake batu, atau teriak minta tolong oke?" Bocah itu pun mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)
Teen FictionCERITA FAKGIRL VS GOOD BOY GANTI JUDUL JADI FAKGIRL CENDANA [ PERBIASAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Vika Anggika Queenzeina Elbaraq. Atau yang bisanya di panggil Vika. Gadis yang cantik dan baik hati itu. Membuat siapa saja ingin sekali...