HAPPY READING..
****
Ares terbangun saat matahari sudah tinggi. Dia segera menengok jam yang ternyata sudah pukul 9.20. Pantas saja kekasihnya sudah tidak ada disampingnya. Sayup sayup dia mendengar suara dentingan piano yang mungkin dimainkan kekasihnya.
Selesai mandi barulah dia keluar kamar dan melihat Hera yang masih bermain piano. Dia mengambil handphone nya untuk memotret Hera.
(Aku recomend bngt kalian putar piano cover "kamu dan kenangan")
"Kak Ares" kata Hera cukup terkejut saat tiba tiba sebuah tangan memeluknya, namun otaknya berfikir cepat langsung mengetahui pemilik tangan tersebut.
"Bangun jam berapa kamu ra, ko engga bangunin kakak?"
"Pagi ya aku bangunnya,, tapi tadi aku udah sempet nanya papa, katanya kakak engga perlu datang ke kantor ya udah engga aku bangunin." Jawab Hera yang membuat Ares langsung duduk disamping kekasihnya.
"Serius Rara sayang, kamu harus sering nginap disini habis itu nanti nanya ke papa kakak ke kantor apa engga. Kalo kamu yang nanya seringnya kakak dikasih libur." Ares menatap Hera dengan pandangan berbinar.
"Yaa..ko jadi gunain aku sih, kak Ares engga bertanggung jawab ya." Hera protes lalu berdiri berjalan menuju meja makan di ikuti Ares sambil tertawa.
"Udah deh,,ayo makan dulu aku udh masak " kata Hera
"Ready Princess, so where are you going today my Princess? Today your Prince will fulfill all your wishes."
"Siang ini aku mau ke toko buku sama Nadira, kak Ares mau nemenin? Sama habis itu mau ke pantai bisa kak liat sunset."
" Aku milikmu hari ini Princess Athalia." Jawab Ares yang membuat keduanya tertawa.
*****
Flash back
Saat Jevan dan Hera di smester 2 di Universitas
Keduanya bisa jadi pasangan kekasih yang cukup populer di Universitas. Terlihat serasi dan saling melengkapi.
Seperti saat ini..Hera yang masih duduk di halte depan Universitas meski jam sudah menunjukan pukul 7.30 malam. Sepertinya dia sedang menunggu Jevan yang terlambat datang, hingga sebuah mobil menepi dihadapannya.
Pengemudinya segera turun, mendekati orang yang menunggunya.
"Hey Princess Aquila, maaf ya telat tadi nganter Kevin balik dulu. Engga mungkin kan dia jadi obat nyamuk." Kata Jevan sambil tersenyum.
Hera hanya membalas dengan senyum dan gelengan seolah bertanda dia tidak apa apa.
Kekasih Jevan hanya Hera, perempuan dari jurusan sastra Inggris yang terkenal akan senyum dan kebaikan hatinya. Mungkin dia juga akan selalu bilang tidak apa apa walau dunia runtuh dihadapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LilaC
General FictionDear Love Apa kamu?? Seperti apa kamu? Kamu yang memberiku kenyamanan yang tidak pernah aku bayangkan. Kamu juga yang memberiku kesakitan, hingga aku lupa bahwa aku masih harus percaya kamu.