05-Chance

11 0 0
                                        

'Sejujurnya aku tidak takut untuk mencoba, hanya saja sialnya aku selalu kalah sebelum memulai'

-

-Aydan-

-

Pagi ini sekitar jam 06.45 sekolah yang bernuansa baru bagi Aydan sudah mulai banyak murid yang bergegas untuk memasuki gerbang, karen setaunya gerbang akan di tutup tepat pada jam 07.00.

Aydan yang baru akan turun dari motor milik Abangnya sedikit terkejut karena suara teriakan yang berasal dari gerbang oleh ulah anggota osis yang menyuruhnya untuk cepat memasuki area sekolah sebelum gerbang benar-benar akan di tutup.

"Bang, Ay masuk dulu ya udah di teriakin sama anak osis tu" kata Aydan sambil sesekali melirik ke arah gerbang karena takut-takut gerbang itu sudah tertutup rapat.

"Hmm" jawab abangnya sambil mengangguk.

Jika ditanya kenapa abangnya sangat irit saat menjawab tadi, bukan karena dia malas bicara ataupun tidak sayang pada Aydan, tapi karena memang tabiat abangnya seperti itu dia akan berbicara dan menjawab seadanya. Padahal kalau dirumah saat bermain game online sendiri maupun bersama Aydan kata-kata mutiara sering keluar dari mulutnya, apalagi saat kalah.

Lagi pula kalaupun bicara panjang lebar Aydan sangat tidak punya waktu, bisa-bisa dia tidak akan pernah melewati gerbang yang hampir ditutup, seperti sekarag.

"Huftt.. untung ni kaki bisa di ajak kerjasama buat lari" tutur Aydan sambil berjalan untuk menuju kelasnya seperti kemarin.

Lalu dia pun berjalan mendekati area lapangan futsal karena semua murid sedang berkumpul di sana, dia kira semua ini adalah murid yang datangnya seperti dia sangat siang tapi dia menimbang lagi perkataanya sebab mana mungkin semua murid yang hampir sesekolah datang sangat terlambat dan sedang di beri nasihat oleh guru BK. Tapi ternyata dia tau bahwa ini bukan seperti apa yang Aydan pikirkan karena ada seseorang yang memanggilnya untuk bergabung di sana.

"Ayy, sini bareng" panggil seseorang yang tak lain adalah Icha bersama teman lamanya yang menyapa Aydan yang sebenarnya Aydan sudah kenal dengan temannya itu.

Aydan pun mendekat dan bertanya pada temannya Icha, bertanya kenapa semua murid sampai di kumpulkan semua di lapangan pagi-pagi begini.

"Tadi pas aku tanya ke anak-anak kelas si katanya setiap pagi suka ngadain literasi gitu, mangkanya waktu itu guru suruh kita buat bawa buku bacaan lain selain buku pelajaran" jawab Icha panjang lebar dan di angguki oleh Aydan.

Terjawab sudah kecemasan Aydan dia pikir dia akan di hukum bersama anak-anak yang lain tadinya, tapi ternyada mereka berkumpul untuk membaca bersama.

Setelah acara baca-membaca selesai merekapun kembali pada kelasnya masing-masing tak terkecuali Aydan, Icha dan temannya Icha yang Aydan tau bernama Tania Indriasari.

Setelah berada di kelas, jam pelajaran pertama di mulai guru pun memasuki kelas, mata pelajaran kali ini adalah PPKn. Di mana guru tersebut meminta murid-muridnya untuk berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan pembelajaran, setelah itu pembelajaran pun di mulai.

Pada saat guru telah selesai menerangkan materi awal, para murid pun di minta untuk mempresentasikan ringkasan materi dari apa yang sudah di jelaskan tadi, maka dari itu gurupun membuat kelompok untuk berdiskusi yang berisi 5 orang sesuai dengan apa yang guru sebutkan mananya nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crush Notes StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang