CHAPTER DUA

1 3 0
                                    

Malam minggu ini, Dion tengah berkumpul dengan 6 sekawan di rumahnya Zaki. Seperti biasa, meskipun rumah Zaki tak sebesar rumahnya Dion, tapi tempat itu selalu menjadi tempat paling nyaman untuk berkumpul.

Di ruang tengah rumahnya Zaki, 6 sekawan tengah berkumpul dengan beberapa camilan untuk teman nonton film horor permintaannya Luna.

Dion sebenarnya tak terlalu suka nonton film horor. Dia lebih suka nonton anime atau film action. Tapi karena semua temannya menyanggupi permintaan Luna, Dion jadi ikut-ikutan.

Padahal masih jam setengah 8, tapi Dion sudah merasa mengantuk. Biasanya, malam minggu dihabiskan dengan mabar game bersama dengan teman onlinenya sampai subuh. Tapi khusus malam ini, Dion harus rela menjadi orang yang dikucilkan di antara banyaknya manusia di ruangan persegi itu.

Ya, dikucilkan. Semuanya sibuk membicarakan soal sosok seseorang yang ada di hatinya. Bahkan, dua di antara mereka sudah menebar aksi bucin karena resmi menjalin hubungan semenjak tahun lalu. Reva dan Gio.

Apalah daya seorang Dion. Jangankan pacar, gebetan saja dia tak punya. Jangan mengira karena Dion tidak laku, dia hanya tidak mau mempunyai gebetan, menurutnya hanya menyusahkan saja. Mengganggu kesenangannya bermain game. Kan biasanya cewek-cewek paling nggak suka diduakan dengan game.

Selain itu, Dion juga belum pernah berpikiran untuk punya gebetan. Dia tidak pernah jatuh cinta. Tapi Dion akui, dia pernah naksir sama cewek. Begitu-begitu Dion juga masih normal. Apalagi cewek yang ditaksirnya adalah selebgram sekolah yang sangat terkenal cantik dan khas dengan konten-kontennya yaitu “beauty vlog”. Apalah daya, cewek itu sudah punya pacar sekarang. Ah, lagi pula Dion kan hanya sekedar naksir karena dia cantik dan famous. Banyak juga kok yang mengagumi cewek itu.

Ditengah-tengah film, Dion kebelet. Dia langsung berlari ke toilet rumah Zaki di dapur. Setelah membuang hajat, Dion menatap pantulan dirinya di depan wastafel. Tiba-tiba saja Dion ingin pulang. Bukan berarti dia tidak betah berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Tapi Dion memang sedang tidak ingin berkumpul malam ini. Entah kenapa.

[end] SS (2) - SEBUAH HATI DAN GORESANNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang