Pernikahan

13 5 0
                                    

Bagaimana rasanya dicintai oleh orang yang kita cintai?

Menyenangkan, bukan?
Lantas, bagaimana jika seseorang itu tidak mencintai kembali?

Keham Suryadintara-- laki-laki yang baru saja membuatku menjadi salah satu perempuan yang beruntung di dunia. Menikah dengan laki-laki yang sangat aku cintai. Namun, berbeda dengan Mas Keham, tidak ada raut bahagia di sana. 
Setelah ijab kabul terucap, para tamu mulai meninggalkan tempat.

Aku Kinaya Ara--  blasteran Indonesia- Korea. Aku menghadap kaca, menatap tumbuh langsingku berbalut gaun berwarna putih dan khimar yang senada, di padu mahkota di kepala, cantik. 

Sebuah foto perempuan berjilbab hitam sedang berdiri menggendong seorang anak perempuan berumur 2 tahun. Senyumnya mengembang, matanya menyipit, kulitnya sangat putih. Aku sesegukan, rasa rindu sudah meruak menusuk ulu hati. Aku rindu, ingin memeluk Ibu di hari bahagiaku. Hanya foto usang yang menjadi obat ketika tabungan rinduku bergejolak.

"Lihatlah, Bu! Gadis kecilmu telah menjadi istri pria yang ia cintai, putrimu akan bahagia hidup bersamanya."

20 tahun Ibu pergi untuk selamanya, bahkan aku belum percaya bahwa Ibu sudah tiada. Rasa sakit itu belum hilang hingga saat ini. 

"Ibu. Aku janji akan berusaha menjadi istri yang baik untuk Mas Keham".

Tok tok tok!

Jantungku berdegup, aku tidak terbiasa berduaan dengan laki-laki dalam satu ruangan.

Oh Tuhan, bantu aku agar tidak gugup di depannya.

Aku menghela nafas, berusaha menenangkan diri, dengan perlahan membuka ganggang pintu.

Sesosok laki-laki putih berpostur tinggi masuk begitu saja tanpa menatapku.
Sakit, baru saja aku bahagia akan hidup bersama laki-laki yang aku cintai. Namun, perlakuannya membuatku sadar diri bahwa Mas Keham tidak pernah mencintaiku.

"Jangan pernah menyentuh saya sebelum kamu mampu membuat saya jatuh cinta."

Langkahku terhenti, seperti belati yang menancap relung hati.

"Tapi–"

"Ini perintah!" Belum sempat aku berbicara, Mas Keham dengan cepat menyela ucapanku.

Aku pasrah, aku tidak ingin membantah ucapan laki-laki yang sudah sah menjadi suamiku. Aku yakin seiring berjalannya waktu Mas Keham akan mencintaiku. Hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati seorang hamba, aku percaya cinta tumbuh karena Allah.

Perempuan yang Kau AbaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang