Bagian Lima : Radit kamu yakin

2.2K 212 24
                                    

Jumat, jam 11.45
Radit sudah menjemputku. Kali ini aku jumatan pakai vespa radit karna harinya agak mendung jadi enak pakai vespa

Aku duduk menyamping karna makai sarung, ya walaupun aku ada lapisan celana pendek ya tetap aja agak kurang sopan menurutku. Apalagi aku di lahirkan oleh keluarga yang tahu akan larangan agama karna bunda ku juga seorang tokoh agama di kota ku, so that why aku harus jaga sopan santun dan memperhatikan auratku agar nggak terbuka sembarangan anjay.

Seperti yang pernah terjadi, sesampainya di masjid kita parkir wudhu dan sholat di tempat yang sama dengan tujuan yang yautu berharap bertemu sosok yang sama

Emang agak gila sih kita berdua ini, bayangin lo yang kita kejar kejar ini seorang laki laki yang jenis kelamiannya sama dengan kita berdua wkwkwkwk

Aku mulai planga plonggo mencari sosok tersebut karna aku masih belum merima kelahakan lebih tepatnya nggak siap mencuci gunungan baju anak orang kaya yang ada di sebelahku ini.

Tanpa aku sadari aku melamun membayangkan sosok bau melati ini datang menyapaku dengan kumis tipis disertai senyuman yang hangat, asik asiknya melamun aku di bangunkan oleh radit yang memukul mukul lututku aku binggung aku kira sudah waktunya pulang, dengan terkaget kaget akupun berdiri dan kalian tahu apa yang terjadi? Yap tidak salah lagi sosok bau melati tepat ada di hadapan ku. Demi apapun dadaku berdegup kencang banget keringat dingin ku mengucur dari dahiku.

Ibaratnya nih ya seorang maling yang lagi di kejar warga yang bawa pisau dan obor, itulah aku, bahkan untuk bernapas aja udah nggak tahu bener nggak nya

Radit menatapku dengan dalam, dia mengisyaratkan aku untuk duduk, namun sosok bau melati ini malah senyum manis kepadaku, masyaallah meleyott hamba iniiii ya allah hambamu ini tidak kuat, rasanya pengen pingsan aja biar di angkut sama dia boleh ngak sih wkwkwk. Tapi jujur aku berpikir dan bertanya pada allah bisa bisanya kau ciptakan makhluk yang se masyaallah ini. Jujur kalau boleh pingsan disana aku dah pingsan, gila banget bisa liat senyumannya udah kaya adengan mau ciuman di drama korea, kalian tahu ngak yang bagian cowoknya mentokin ceweknya di dinding ah ini aku kasih ilustrasinya

 Jujur kalau boleh pingsan disana aku dah pingsan, gila banget bisa liat senyumannya udah kaya adengan mau ciuman di drama korea, kalian tahu ngak yang bagian cowoknya mentokin ceweknya di dinding ah ini aku kasih ilustrasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah begitu, cuman karna tinggi aku 170 an dia 180 an jadi kaya sejajar gitu antara mukaku dan mukanya. Aroma bunga melati itu sangat jelas sekali di hidungku yang dari tadi sangat bahagia mencium bau ini. Asik menikmati sosok bau melati ini aku tiba mendengar suara dia

"Akhi kenapa menatap wajahku seperti ini, aku jadi malu, kita juga diliatin orang lain kalau bisa udah cukup ya aku bener bener malu" ucapnya buka suara

Ya allah boleh serakah ngak sih, matamu bilang jangan berhenti menatap, otak ku bilang tatap aja mumpung rezeki, hatiku pun bilang bismillah atas nama allah izinkan hamba memiliki orang yang di hadapan ini. Asli aku yakin cewe cewe pasti banyak yang suka sama dia 1000% yakin aku. Aku aja yang cowo terpikat banget apalagi yang cewe shshshhshshs

Nggak ah aku masih mau natap muka ini tapi ini si bocah satu ini udah hus has hus has aja dari tadi karna kesal aku menjawab begini

"Ngak papa santai aja malu juga sebagian dari iman, habisnya muka kamu indah banget." Ku rasa aku sudah gila ngomong begitu waktu itu

Aku Kamu dan MajlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang