Bagian Delapan : Muhammad Bagas Irsyad

1.6K 175 53
                                    

Assalamualaikum semuanya hehe. Perkenalkan ini aku Muhammad Bagas Irsyad. Ini aku ketik sendiri disuruh sama agil adekku kecilku ini. Agak gugup dan malu

Rasanya aneh saja kisahku bakalan dibaca orang lain. Tapi jangan di ikuti ya jejak kami hehe. Karna kami menceritakan ini untuk diambil hikmahnya saja bukan untuk di turuti. Tapi ya gil kalau dituruti pun nggak mungkin lah ada orang lain yang bertemunya kaya kita bertiga di satu majlis kemudian ....... iyakan gil? ( iyasih mas kayaknya agak agak nggak mungkin ya )

Tapi aku pribadi sangat senang akhirnya aku debut di wattpad yeeeee. Semoga aja abi sama ummi nggak baca ya hehe. Ya walaupun kita sekarang .............. lagi hehe. ( .... merupakan spoiler panjang, kayaknya aku salah besar nyuruh mas bagas nulis kisah dia sendiri. Hampir setengah cerita dia spoilerin, btw ini ditulis langsung oleh mas bagas jadi kalau ada perbedaan typing, rasakan saja typing anak pondok pesantren wkwk)

Muhammad bagas irsyad, salah satu anak pondok pesantren terkenal di pulau jawa. Tepatnya di agak ujubg pulau jawa hehe. Sekarang aku sudah duduk di kelas 12 dan sebentar lagi bakalan lulus hehe dan bakalan jadi angkatan covid, entahlah nantinya akan tetap di pondok ini atau masuk ke perguruan tinggi liat saja nanti wallahualam dah liat jalan cerita aja, takutnya aku spoiler banyak hehe. ( iya mas banyak banget sampai agil kewalahan mau hapus yang mana aja)

April 2021

Pagi ini aku ada jadwal jadi imam di masjid pondok ku, maklum salah satu anak kesayangan pa kyai hehe.

Entahlah apa yang membuatku terus terusan di minta mengimami pas sholat subuh yang pastinya sependengar aku dari yusuf salah satu temen dekat di pondok aku katanya suaraku cukup merdu, padahal diriku sendiri sangat insecure terhadap suaraku yang agak cempreng ini aneh bukan. Tapi ya aku tetap bersyukur dengan suara begini aku bisa menang lomba tilawah hingga ke nasional, walaupun belum rezeki menang tapi itu satu langkah yang bagus kata kyai aku di pondok hehe.

Hari ini sholat subuh terakhirku di pondok ini, rencananya nanti pagi aku harus pulang ke rumahku di pulau lain untuk menunaikan hajat keluargaku yang mau menikah 3 minggu lagi

Aku izin libur 1 bulan, selama pandemi berlangsung pondokku menganut 2 sistem, offline dan online,  karna pondok aku sistemnya campuran sehingga kita boleh dari rumah atau mau ke pondok langsung dengan catatan harus rapid tes sebelum masuk pondok setahuku

Sebenarnya aku sendiri agak males untuk pulang terlebih ini masih masa pandemi juga, tapi keluargaku semuanya ingin meliat aku untuk menjadi pembaca ayat suci al quran pada hari pernikahannya.

Jam 06.00

Aku sudah siap menuju asrama untuk mengambil koper dan juga berpamitan dengan yusuf serta teman teman sekamar dengan janji oleh oleh pastinya hehe, maklum anak pondok jadi banyak titipan.

"Jangan lama lama ya bang pulangnya, takutnya asep di catat keamanan terus karna telat banget" ucap asep adek ku yang paling kecil di kamar, dia paling sering minta bangunin kalau aku mau tahajud. Katanya kalau nggak aku yang bangunin dia sulit banget di bangunin. Padahal aku cuman bangunin dia dengan sapaan namanya dia udah bangun biasanya. ( ye habisnya suara mas bagas enak banget kaya sekali dengar langsung sopan banget ketelinga heheh, maaf guys agil masuk dikit)

"Ngak lama kok, janji ya sep bangun yang rajin abang kan bentar lagi juga udah tamat kalau dah tamat asep gimana? Intinya belajar jangan bergantung sama abang ya, janji" aku sambil mengulurkan jari kelingkingku ke dia

"Siap pak bos, janji" dia melingkarkan jari kelingkingnya di jariku

"Abang pamit dulu ya, raihan, adjie, fikri dan hamdan. Jaga adek kalian si asep baik baik ya pastikan nama dia bersih dari buku keamanan ya" ucapku agak tegas

Aku Kamu dan MajlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang