Part 6

300 49 3
                                    

"Kamu.. sepertinya kaki mu tergores, pakai ini untuk pertolongan pertama". Lelaki bersurai merah muda yang diketahui bernama Kakyoin itu, menyodorkan kain kecil kepada Jotaro.

"Kau tak apa?". Tanya Kakyoin.

"Ah, hanya tergores". Jawab Jotaro sembari bangkit dari jatuhnya.

Kakyoin kembali berjalan meninggalkan Jotaro, sedangkan [Name] bingung karena lagak Kakyoin jadi aneh.

"Tunggu, terima kasih, kakyoin". Yang diberhentikan langsung berhenti dan menoleh kebelakang dan menjawab, "ya sama-sama". Lalu ia kembali berjalan.

"Jotaro, luka kaki mu sedikit parah, harus diobati, ayo ke UKS". Kata [Name] khawatir sembari melihat kaki jotaro yang tergores.

"Tidak apa apa, [name]". Jotaro mengacak-acak rambut [name]. Lalu ia berjalan beriringan dengan [name] ke UKS sekolah.

Kalo kalian menanyai, kemana para cewek² genit yang selalu ngikutin Jotaro? Jawabannya mereka kepanasan liat rambut [Name] diacak-acak sama Jotaro.

Di UKS, luka Jotaro tengah diperiksa dengan pengurus UKS. Sedangkan [name] belajar dikelas.

Dikelas, [name] lagi-lagi bengong saat guru IPA menerangi materi. Bukan karena khawatir dengan jotaro, tapi karena gak ngerti apa yang dijelasin sama gurunya.

Sebuah penghapus papan tulis melayang ke arah [name] dan mengenai kepalanya. "Aduh anjir!". [Name] tersadar dari lamunannya, dan mengusap kepalanya lalu melirik ke arah guru IPA yang mukanya tengah marah.

"[Name]! Sudah berapa kali ibu bilang, jangan melamun saat gurumu sedang menerangi materi!!!".

"Saya ngantuk bu, gak ngerti juga". Kata [name] sembari membersihkan bagian mukanya karena terkena hitam dari penghapus.

"Cuci muka sana! Lalu berdiri di lapangan selama 1 jam!".

"Siap bu". [Name] bangun dari duduk lalu menuju toilet untuk membersihkan mukanya. Lalu sebelum ke lapangan, ia sengaja melewati ruang UKS, disana terlihat ruang UKS yang sudah berantakan, dan Jotaro yang tengah mencium seorang wanita yang diketahui pengurus UKS tersebut.

[Name] membelakkan matanya kaget. "Jotaro?! Ada apa?!", [Name] memasuki ruang UKS dan matanya menangkap Kakyoin tengah terduduk di jendela.

"Kakyoin??"

Jotaro melepaskan ciumannya dari pengurus UKS itu, gerakannya seperti sedangkan menarik sesuatu dari dalam mulut pengurus UKS tersebut.

"[Name], tolong rangkul dia", kata Jotaro mengasihi pengurus UKS tadi kepada [name].

Lalu Jotaro mengalihkan perhatiannya ke Kakyoin. Mereka tengah adu tatap dan beberapa pembicaraan yang tak dimengerti oleh [name].

Lalu kakyoin menerima luka seperti dari pukulan. Tapi yang [name] lihat tidak ada siapapun yang memukul kakyoin. Entah... mungkin itu pukulan dari Stand yang jotaro jelaskan beberapa hari lalu.

Kakyoin pingsan, dan Jotaro langsung mengangkut kakyoin bagaikan beras di pundaknya.

"Tolong tangani perawat itu, bilang saja tadi ada penyerangan". Suruh Jotaro kepada [name], lalu ia pergi begitu saja.

"Tapi...". [Name] mengurungkan niatnya untuk berbicara dan membawa perawat itu ketempat aman.

Besoknya paginya, [Name] yang iseng ingin ke rumah Jotaro untuk menjemput kekasihnya itu pun malah menemukan ibunya jotaro yang tengah dirawat karena sakit parah. Ia pun bolos sekolah Karena ingin menemani Holly Kujo, ibunya Jotaro.

Kediaman Kujo dipenuhi oleh orang-orang dari yayasan Speedwagon. Katanya, pemilik yayasan Speedwagon adalah pengikut setia keluarga Joestar, sayangnya pemilknya sudah meninggal, tetapi pekerjanya selalu membantu keluarga Joestar ketika ada masalah.

Tadinya saat [Name] datang ke kediaman kujo, ia sempat dicurigai oleh para pekerja yayasan Speedwagon. Takutnya [name] adalah orang jahat, jadi [name] menerima beberapa pemeriksaan.

Sekarang, Holly Kujo terbaring lemah di futonnya, disampingnya banyak alat² rumah sakit. [Name] sesekali membantu para pekerja dari yayasan Speedwagon.

"Eee anu... kau tahu dimana Jotaro?" Tanya [name] ke salah satu pekerja Yayasan Speedwagon.

"Jotaro dan kakeknya, Joseph Joestar, tengah menangani masalah ke mesir, mereka menangani masalah itu agar nyonya Holly sembuh". Jawab pekerja itu.

Ah iya, saat [name] tengah membuat minuman di dapur, ia tidak sengaja mendengar percakapan pekerja yayasan speedwagon yang lain. Mereka membahasa kalau Holly sakit karena ia mempunyai stand, tapi karena tubuhnya lemah ia tidak bisa menampung stand itu.

Dan itu juga ada hubungannya dengan musuh bebuyutan keluarga Joestar, diketahui musuhnya bernama Dio Brando, ia hidup abadi selama kurang lebih 100 tahun. Jadi mau tak mau Jotaro harus membunuh Dio Brando agar ibunya pulih.

"Hanya berdua?", tanya [Name] lagi.

"Tidak, ada 2 orang lagi, pria berambut merah muda dan satu kenalan tuan Joseph", jawab pekerja itu lagi.

"Oohh begitu kah... kapan mereka akan kembali?".

"Mungkin sekitar 50 hari lagi". Mendengar jawaban pekerja itu, [Name] langsung merasa khawatir kepada kekasihnya. Takut jika Jotaro kenapa².

"Jotaro... aku harap kamu baik² saja", lirih [name].

"Jotaro akan baik² saja kok, [Name]-Chan...", Holly kujo terbangun dari pingsannya, dan berkata dengan lemah kepada [name].

"Ehh, tante kok bangun??", tanya [name] sambil memegang tangan holly. Tapi ia tidak mendapat jawaban karena Holly langsung pingsan lagi.

Seharian penuh, [name] menjaga ibunya jotaro, hingga ia harus menginap di kediaman Kujo.

[Name] sebenarnya agak kecewa kalau Jotaro pergi begitu saja tanpa mengasih tau apa². Tapi ia maklumi karena mungkin ini hal dadakan dan penting.

Hai?
Apa kabar??
Hampir sebulan Ran hiatus hahahaha.
Kangen gak si?? Wkwkw

Dari kemarin buat self healing, Ran cuman jalan beli komik dan ke mall, terus nonton film Tokyo Revengers Live Action di bioskop. Terus baca² AU di twitter.

Maaf banget ya buat yang udah nunggu hehe. Lop yu deh buat yang udah nungguin ini cerita update wkwk.

Rencana, ini cerita mau tamat beberapa chapter lagi hehe. Siap² aja ya.

Jangan lupa votment nya♡

Nice To Love You, [Jotaro Kujo] - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang