Part 7

267 45 15
                                    

Pagi hari ini, [Name] tengah menyiapkan diri untuk berangkat sekolah. Tetapi kegiatannya ia berhentikan karena suara telpon rumah berbunyi.

[Name] mengangkat telpon itu dan terdengar suara yang ia rindukan selama 30 hari ini, "moshi moshi, [name]?". Itu suara Jotaro, lelaki yang ia rindukan.

"Jotaro?! Kau baik baik saja?!".

"Aku baik baik saja kok... kau pasti sudah mendengar semuanya dari orang² speedwagon ya? meskipun terkadang aku terluka karena banyak sekali pengguna stand yang menghalangi perjalananku", Jotaro membalas pertanyaan [name] dengan lembut. Jujur, [name] ingin berada disamping Jotaro agar ia bisa mengobati semua luka yang Jotaro dapat.

Mengingat, pertama kali mereka bertemu adalah karena waktu itu [Name] melihat Jotaro terluka sehabis melawan segerombolan preman. [Name] tentu menghampiri Jotaro dan memaksa untuk mengobati luka yang Jotaro dapat. Disaat itu juga [name] berkata, "Kalau kau terluka lagi, katakan saja padaku, aku akan selalu bersedia mengobati lukamu".

"Um, yokatta... tapi, AKU KHAWATIR BODOH!!! KAU PASTI TERLUKA PARAH KAN?! HAH... AKU BENAR² INGIN MENYUSUL DIRIMU LALU MENGOBATI LUKAMU!!", [Name] menaikkan suaranya, tapi diakhir ia sedikit terisak.

"[Name]?", Jotaro yang disebrang kebingungan.

"Hikss...", isakan itu makin menjadi, [Name] menangis sembari menggigit bibir bawahnya guna meredamkan suara tangisannya.

"Maaf, [Name]. Aku tau kau khawatir... tapi jangan menangis oke? Lagipula aku ini kuat, dan jika aku kenapa² juga ada si pak tua, avdol, kakyoin, polnareff dan iggy yang akan membantuku". [Name] tau Jotaro itu kuat, tapi ia tetap takut jika Jotaro akan mati karena kewalahan melawan para pengguna stand. Tapi apa buat, Jotaro pasti akan meyakinkan dirinya.

"Hikss, aku merindukanmu, Jotaro". [Name] berkata lirih sambil mengelap sisa air matanya.

"Aku juga merindukanmu, makanya aku menelponmu karena aku rindu suaramu". Jotaro bisa ngalus?.

"Jadi, apa kalian sudah menemukan Dio Brando?".

"Saat ini masih belum, tapi kami mendapat tambahan anggota, yaitu seekor anjing, dia pengguna stand juga".

"Anjing? Pengguna stand? Apa²an itu? Apakah anjingnya imut??". Suasana hati [Name] kembali tenang.

"Ya anjing itu pengguna stand, sudah lama dia ditemukan oleh avdol dan diserahkan ke Speedwagon untuk dirawat. Anjingnya tidak imut, dia anjing yang kurang ajar, dia selalu kentut di depan muka orang, terutama polnareff, anjing itu tidak bersahabat sama sekali dengannya". Jotaro menjelaskan panjang lebar, membuat lawan bicaranya tertawa.

"Kenapa kau tertawa?". Jotaro merasa jengkel dengan tawa [name].

"Tidak, tapi kau sepertinya banyak bicara ya hahaha, jarang sekali kau berbicara banyak, hahahaha". [Name] makin mengencangkan tawanya membuat Jotaro mendecak sebal.

"Yare yare... sudah aku ingin melanjutkan perjalanan ini, kau baik² ya disana" Sebelum jotaro hendak menutup teleponnya, [name] memberhentikannya dengan suara kencang.

"Jotaro! Jangan ditutup dulu telponnya!!" Teriak [name].

"Kenapa?" tanya jotaro.

"愛してる" jawab [name]. Jotaro yang mendengar itu, mengembangkan senyumnya.

"俺も愛してる" Balas Jotaro, lalu ia menutup teleponnya.

Jotaro kembali menjalankan misinya untuk mencari Dio Brando dan menyembuhkan ibu nya.

20 hari kemudian, Jotaro kembali dengan selamat bersama kakeknya dan  satu orang dengan rambut silver menjulang keatas. Ibu nya Jotaro, Holly Kujo, pun sembuh dan menjadi periang kembali. [Name] yang kebingungan dimana kakyoin pun bertanya kepada Jotaro. "Dimana, kakyoin?" Tanya [name].

"Dia...mati, saat melawan Dio Brando. Tapi dia yang pertama kali mengetahui kekuatan Stand-nya Dio" Kata Jotaro.

Mendengar itu, mata [name] berkaca kaca, kehilangan satu teman yang ia sayangi. Meskipun akhir akhir ini mereka jarang berinteraksi, tapi sebelumnya mereka selalu berinteraksi satu sama lain. Momen yang gak bakalan [name] lupain adalah, ketika Kakyoin cosplay Maid.

"Sayang sekali..." kata [name].

"Mau ke makamnya?" Tanya Jotaro sambil mengelus pundak [name] dengan lembut.

"Umm iyaa" jawab [name], lalu Jotaro bangkit dari duduknya dan menggiring [name] untuk berjalan keluar dari kediaman Kujo. Mereka ke makam Kakyoin menggunakan motor.

Sesampainya di makam Kakyoin, [name] menaruh bunga yang ia sempat beli tadi. Bunga nya cantik seperti warna rambut Kakyoin.

"Rest well, Kakyoin, you're my best friend" Kata [name] lalu ia terisak nangis. Jotaro yang melihat itu langsung memeluk [name] dari belakang untuk menenangkannya.

Setelah ke makam Kakyoin, [name] kembali ke rumahnya diantar Jotaro. Dirumahnya hanya ada dirinya sendiri, orang tuanya lama meninggal karena kecelakaan, [name] hidup sendiri dirumah ini, tiap bulan paman dan bibi nya mengasihi ia uang untuk keperluan [name] sehari hari.

[Name] membuka bajunya, dan berganti dengan piyama. Lalu ia tidur karena esok hari ia harus sekolah. Selama 50 hari [name] tidak fokus dengan sekolah, mengakibatkan nilai nilainya turun drastis. Makanya besok ia harus giat belajar karena bentar lagi akan lulus.

Rencana [name] setelah lulus adalah menjadi Dokter, itu cita cita yang ia kagumi sejak kecil. Menolong orang lain adalah kesukaan [name]. Entah ia bisa menggapai itu semua atau tidak, hanya tuhan yang tahu bagaimana [name] kedepannya.

Heyyow?
I'm back, chapter kali ini kayaknya dikit banget gak si wkwk. Tapi biarin lah ya. Ntar ending mungkin bakalan sedikit panjang.

Siap² untuk endingnya ya. Lop yu.

Jangan lupa untuk vote + comment

Nice To Love You, [Jotaro Kujo] - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang