Part 8 [End]

405 55 32
                                    

10 tahun kemudian

Diumur yang ke 27 tahun, [name] sukses sebagai Dokter ternama. Susah senang ia jalani selama pendidikan, semua rasa capeknya sekarang terbayar dengan kesuksessannya sekarang.

[Name] dengan Jotaro sudah 5 tahun tidak saling bertukar kabar karena kesibukan masing², status mereka sebagai kekasih pun terbengkalai begitu saja. Yang [name] ingat, Jotaro menjadi Ahli biologi laut. Pria itu sangat tertarik dengan hal² yang berbau Laut.

Setelah lulus SMA, [name] dan Jotaro masih sering jalan bersama, ke tempat kuliah bersama, bercanda ria, dan lainnya. Tapi saat mereka berumur 23 tahun, mereka sudah sibuk dengan dunianya masing². Terakhir kali mereka bertemu adalah saat Jotaro mengajak [name] untuk melihat lihat tentang laut disebuah museum. Setelahnya, lelaki itu hilang entah kemana.

Hampa, itu yang dirasakan oleh [name] ketika tidak ada Jotaro selama 5 tahun. Meskipun [name] disibukkan oleh pekerjaannya dan hampir melupakan Jotaro, tetapi wanita itu terkadang masih memikirkan Jotaro.

Hari ini, pukul 10 malam, [name] tengah terduduk di halte, menunggu Bus untuk pulang ke rumahnya. Malam ini sangat dingin karena di jepang sekarang tengah musim salju, dan beberapa hari lagi adalah hari Natal, [name] berharap Jotaro kembali ke pelukannya.

Tak lama kemudian Bus yang [name] tunggu selama 10 menit pun datang. Dan ia langsung menaiki Bus itu dan pulang ke rumah dengan selamat.

Sesampainya dirumah, [name] mengganti semua pakaian kerjanya,  lalu merebahkan dirinya ke kasur. Sunyi, [name] menatap langit² kamar sambil memikirkan tentang Jotaro. Ia sudah mencoba semua cara untuk menemukan informasi Jotaro, namun nihil. Pria itu bagaikan ditelan bumi.

[Name] mengalihkan pandangannya ke sebuah bingkai foto yang berada di atas meja kecil. "Kangen sama kamu, Jo" kata [name] sambil tersenyum kecut. 

Foto itu diambil 10 tahun lalu saat mereka jalan² ke Disneyland Tokyo. Ia masih ingat bagaimana susahnya mengajak Jotaro untuk ke tempat hiburan itu.

Setelah menatap lekat foto itu, [name] pun tertidur. Capek seharian mengurus banyak pasien sakit.

Hari libur ini [name] manfaatkan untuk refreshing otak karena hampir tiap hari ia selalu dibuat lelah dengan para pasiennya. [Name] berjalan ke sebuah museum tentang laut. Museum ini adalah tempat terakhir kalinya [name] bersama Jotaro.

Saat mengelilingi museum, [name] melihat sosok yang ia rindukan selama 5 tahun ini.

"Jotaro?" Tanya seorang [name] dengan muka terkejutnya saat melihat sosok yang ia rindukan berada di depannya, tengah memandangi sebuah lukisan.

Sosok yang ia tanya pun menoleh kebelakang, menatap mata wanita di belakangnya dengan lekat. "Kau tidak pernah berubah ya, [name]" jawab pria itu dengan senyum hangat. Sekarang mereka berdua saling berhadapan.

[Name] mengembangkan senyumnya, kasihnya ternyata masih mengingat dirinya. Setiap hari ia selalu beranggap bahwa Jotaro pasti melupakannya.

"Perasaanku masih sama seperti dulu, 5 tahun yang lalu. Aku kira kau sudah melupakanku, tetapi ternyata tidak ya, aku bersyukur dengan itu" [name] berjalan mendekati Jotaro dengan senyum manis. Tapi ia memberhentikan langkahnya ketika sebuah anak kecil perempuan mendekati Jotaro.

"Papaaaa..." seru anak itu lalu memeluk kaki Jotaro.

"Jolyne.. kau sudah puas berkelilingnya?" Tanya Jotaro sambil mengelus anak kecil yang dipanggil Jolyne itu. Sang anak pun mengangguk riang sebagai jawaban.

Seketika senyum manis [Name] luntur dan bertanya tanya, apa maksud dari ini? Kenapa anak itu memanggil Jotaro dengan sebutan papa? Apa maksudnya.

"J-jotaro.. apa maksudnya ini?" [Name] bertanya dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Oh, kenalkan ini Jolyne, anakku" jawab Jotaro.

"Bohong, kau bohong kan?! Sejak kapan kau menikah?!".

"5 tahun yang lalu setelah aku meninggalkanmu di museum ini" Kata Jotaro.

"Kau jahat" [name] tidak bisa lagi menampung air matanya, sekarang ia menangis. Hatinya sakit menerima pernyataan Jotaro.

"5 tahun kau tidak mengirim kabar, dan setiap hari aku selalu memikirkan bagaimana keadaanmu, dan ini yang aku dapat akhirnya?" [Name] tertawa renyah disela tangisannya.

"Maaf [name], saat terakhir kali kita bertemu, aku mulai merasa ingin memutuskan hubungan kita, tapi aku tidak tega mengatakan itu, jadi aku memilih meninggalkan mu tanpa alasan" Jelas Jotaro.

"Kau memilih meninggalkanku tanpa alasan pun itu sudah lebih tega sekali, Jotaro".

"Maaf" perkataan maaf keluar lagi dari mulut Jotaro. Mata hijaunya tidak menatap [name] tetapi menatap anaknya yang kebingungan.

"Aku tidak ingin memaafkanmu, kau jahat".

"Maaf".

"Berhenti berkata maaf, aku muak".

[Name] menangis sejadi jadinya sekarang. Mengapa Jotaro menjadi jahat seperti ini. Meninggalkan dirinya selama 5 tahun, tidak ada kabar sama sekali, lalu kembali dengan statusnya sudah menikah dan mempunyai anak. Apa perlu di maafkan?.

Mungkin Tuhan maha memaafkan, tetapi umatnya tidak, contohnya [name].

"Papa ayo pergi dari sini, ibu sudah menunggu didepan" kata Jolyne seraya menarik narik ujung jaket Jotaro.

Jotaro mengangkat Jolyne ke gendongannya. Lalu mendekati [name].

"Thank you for everything, it's great to be able to love a woman like you. Forgive me" kata Jotaro sembari mengelus kepala [name] untuk yang terakhir kalinya. Lalu ia berjalan meninggalkan [name] lagi. Pergi meninggalkan [name] selamanya dan berbahagia dengan keluarga kecilnya.

Dilubuk hati [name] yang paling dalam  ia memberi doa yang terbaik untuk keluarga Jotaro. Tapi tetap ia tidak bisa menahan rasa sakitnya.

Sedari dulu ia berharap Jotaro selalu bersamanya karena mereka pernah janji satu sama lain. Tapi Jotaro mengingkari janji tersebut.

"It's nice to love you too, jotaro. Even though you left me"































End

Thanks yang udah baca cerita ini,  meskipun ketikannya berantakan wkwk.

Maaf ya Ran bikin ini cerita dengan sad ending.

Endingnya juga kecepetan banget gak sih. Dan gak ngefeel banget ya:(

Maaf ya kalo bagi kalian endingnya gak seru.

But thanks udah baca♡

Nice To Love You, [Jotaro Kujo] - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang