Suasana kantin saat ini di penuhi dengan tawa.
"Gue itu pacarnya Adit," ucap Angel percaya diri.
Mendengar ucapan Angel tawa yang tadinya mereda kini semakin keras.
Angel bingung kenapa mereka ketawa?"Lo pacarnya Adit?" tanya Nisa mendengus geli.
"Iya dong," jawab Angel mengibas rambutnya sombong.
"Heh, yang pacarnya Adit itu Diva," celetuk Mira ketus.
"Jelas disini yang pacarnya Adit itu gue!" teriak Angel tak terima dengan mata melotot.
"Coba lo tanya sama semua yang ada di sini," tantang Tika tersenyum meremehkan.
Merasa tak terima Angel dengan percaya dirinya bertanya kepada semua yang ada di kantin.
"GUYS DISINI YANG PACARNYA ADIT GUE APA DIVA?" tanya Angel lantang.
"DIVA!" seru semuanya serempak.
Wajah Angel berubah menjadi merah padam, antara malu dan marah.
"Urusan kita belum selesai," ucap Angel ketus, lalu pergi meninggalkan kantin di ikuti ketiga temannya yang sedari tadi diam.
"HAHAHAHA."
Tawa semuanya pecah.
"Pengumuman kepada siswi yang bernama Adiva Daania Khanza harap menemui Bu Rere, sekian terima kasih."
Pengumuman tersebut menghentikan tawa mereka seketika.
Semua menoleh ke arah Diva yang tampak kebingungan.
Mereka mengira ini ada kaitannya dengan Angel."Lo kenapa?" tanya Adit yang di tujukan kepada diva.
"Gue juga enggak tau," jawab Diva bingung.
"Mending kesana aja dulu, Va," celetuk Nisa yang mendengar obrolannya bersama Adit.
"Yaudah gue duluan ya," pamit Diva yang kemudian melenggang pergi.
"Kira-kira kenapa ya?" tanya Bara kepo.
"Ya mana gue tau," jawab Tika ketus.
"Gue enggak tanya sama lo," ucap Bara kesal.
"Terus Lo ngomong sama siapa?" tanya Tika sewot.
"Ya sama siapa aja, asal bukan lo," jawab Bara tak kalah sewotnya.
"Dasar buaya," gerutu Tika dengan nada lirih.
"Apa lo bilang?" teriak Bara.
"Buaya," jawab Tika polos.
"Lo bebek."
"Lo buaya."
"Bebek."
"Buaya."
"Be-"
Ucapan Bara terpotong dengan suara yang datar dingin.
"Ribut, kepala kalian gue penggal," ucap Adit dengan nada rendah yang justru membuat mereka semakin merinding.
Bara dan Tika yang mendengar ancaman Adit langsung kicep.
Mereka tidak mau mati muda."Mampus." Gerakan mulut Revan dan Mira membuat Bara melotot geram.
Dasar tidak berprikesahabatan.**
"Assalamualaikum, Bu," salam Diva ketika sudah berada di hadapan Bu Rere.
"Waalaikumsalam, silahkan duduk," jawab Bu Rere tersenyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDIVA
Teen FictionAdiyatma Alister Bagaskara, seorang ketua geng danger yang begitu dingin dan mengerikan. Melalui kejadian yang tidak terduga, dia bertemu dengan Diva. Namun anehnya, ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. Bukan amarah, tetapi perasaan yang be...