Aroma masakan tercium di hidung nya. Wajah nya yang awal nya lesu karena baru saja keluar dari kamar nya dan bangun dari mimpinya berubah menjadi wajah senang. Kedua sudut bibir nya terangkat namun cepat cepat ia hilangkan saat sosok mungil nan manis itu melihat ke arah nya dengan senyuman bak matahari.
"Kau sudah bangun?Cuci muka dulu lalu makan"
Tanpa mengucapkan satu kata pun ia berjalan sedikit cepat menuju kamar mandi untuk mencuci wajah nya. Setelah selesai ia melangkah kan kaki nya menuju meja makan dan duduk di salah satu kursi yang tersisa. Mata nya sedikit berbinar walaupun wajah nya tetap datar saat melihat berbagai masakan di meja ini.
"Ok ayo makan!"
"Terimakasih"
Sunoo, Ia tersenyum mendengar penuturan pria di depan nya. Jarang jarang pria itu berbicara jadi sekali nya berbicara dapat membuat sunoo senang entah kenapa.
Ah, Sudah lima bulan sunoo tinggal bersama pria itu di rumah yang cukup mewah. Awal yang canggung memang namun lama kelamaan mereka mulai terbiasa. Sebenarnya sunoo awal nya menolak untuk tinggal bersama pria itu dan memilih tinggal kembali di rumah kediaman sang mendiang nenek dan kakek nya. Namun pria itu tetap kekeuh.
Sifat pria itu sangat dingin. Berbicara paling panjang saja hanya jika penting. Pria itu adalah seorang seniman yang cukup terkenal di seluruh dunia. Keluarga nya juga dibilang cukup terkenal. Namun dari sifat dingin nya pria itu mempunyai sisi yang sangat lembut juga. Ah, Sunoo selalu teringat Nicholas saat pria itu bersikap lembut kepadanya.
Ayah dan kelima saudaranya sampai sekarang belum memunculkan diri. Entah kenapa sih namun itu suatu yang bagus bukan?.
Sunoo sedikit melihat ke arah pria tadi dengan ragu ragu. Pria itu yang memang peka terhadap apapun pun langsung melihat ke arah nya. Ekspresi wajah nya tetap datar sih namun itu membuat sunoo sedikit lebih lega.
"Ah itu bahan masakan sudah habis"
Pria itu hanya menatap sunoo sekilas lalu melanjutkan makan nya. Sunoo sudah tau apa yang akan dia lakukan. Setelah selesai makan pria itu naik ke atas dan mengambil sesuatu. Dia turun dan memberikan sunoo kartu berwarna hitam dengan beberapa deretan kalimat. Sunoo menerima nya dan menyimpan nya. Setelah itu ia membersihkan piring piring kotor dan segera mencuci nya.
Sunoo pergi ke kamar nya dan mulai membersihkan diri. Memakai kaos oversize berwarna abu abu dan celana training berwarna hitam. Mengambil tas gendong nya dan memasukkan kartu berwarna hitam itu juga handphone baru nya. Pria itu memberikan sunoo handphone juga.
Sunoo turun kebawah dan melihat pria itu tengah berjalan keluar dengan setelan kemeja. Sepertinya ia ingin pergi juga.
"Kau mau kemana?"
"Urusan"
Sunoo memasang muka julid nya dan segera berjalan keluar ke garasi. Ah, Selama lima bulan itu tiga bulan nya sunoo habiskan juga untuk belajar mengemudikan mobil yang tentu saja gurunya adalah pria itu. Sunoo sekarang benar benar sudah bisa mengendarai mobil dan jangan khawatir karena sunoo sudah mempunyai SIM juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚒𝚗𝚎𝚜𝚜? || (𝟸) •[END]
Fanfiction{Romance} {M} [S2 of The sweet darling of the harem] Setelah kejadian itu sunoo tinggal bersama seorang pria berhati dingin yang berhasil merenggut setengah hati nya. Namun sunoo bersumpah tidak akan jatuh cinta lagi karena takut kejadian di masa la...