Part 5

1K 9 0
                                    

Alena dan Romeo kembali ke kantor tepat pukul satu siang. Romeo pamit ke ruangannya setelah mereka tiba di meja kerja Alena. Alena kembali menghidupkan komputer dan berniat mulai bekerja.
" Alena..." panggil Jean yang muncul di depan Alena.
" Oh, hai." sapa Alena saat melihat Jean.
" Lo habis makan siang sama Pak Romeo? " tanya Jean sambil melirik Romeo yang sudah masuk ke dalam ruangannya.
" Hmmm...Iya. Hehehe..." jawab Alena sambil cengengesan.
" Kok bisa? "
" Iya, soalnya tadi dia nyelamatin gue dari ajakan Bimo."
" Bimo? Dia ngegodain lo lagi? " tanya Jean terpancing emosi.
" Hmmm...Ya gitu deh."
" Dasar ya tuh buaya darat, gak ada kapok-kapoknya deketin karyawan baru." kata Jean geram.
" Hehehe...Udahlah, gak usah diambil pusing. Gue juga santai aja tuh."
" Al...Lo ada hubungan apa sih sama Pak Romeo? " tanya Jean hati-hati.
" Hm? Hubungan? Gak ada hubungan apa-apa. Kenapa? "
" Kok kayaknya Pak Romeo baik banget sih sama lo? " tanya Jean lagi yang membuat Alena begitu kaget.
" Ha? Eng..Enggak. Itu cuma perasaan lo aja kali." jawab Alena gugup.
" Masa sih? " tanya Jean tak percaya.
" Kriinnggg...." telepon di meja Alena berdering. Alena langsung mengangkatnya.
" Halo." jawab Alena.
" Alena, suruh Jean kembali ke mejanya. Ini bukan saatnya ngerumpi." kata seseorang dari seberang. Mexi.
" Pak Mexi? I..i...iya, Pak." balas Alena gugup. Jean yang mendengar nama Mexi langsung gugup saat mengetahui bosnya yang menelpon. Alena meletakkan telepon setelah Mexi mematikannya.
" Je, lo disuruh balik gih ke meja lo. Pak Mexi ngelihat kita dari ruangannya." bisik Alena pada Jean.
" Ya...Yaudah deh, gue cabut dulu. Daa..." pamit Alena sambil berlari ketakutan.
" Daa..." balas Alena tak kalah takutnya.
" Huh! Tuh orang gak punya kerjaan kali ya selain ngintilin meja gue? Masa siapa aja yang dateng ke meja gue dia tahu? Jangan-jangan apa yang gue lakuin juga diperhatiin sama dia." omel Alena pelan sambil melirik ruangan Mexi. Tanpa Alena sadari, Mexi melihat mulut Alena yang sedang ngomel sambil melirik ke arah ruangannya. Terbesit sebuah senyuman di bibir Mexi melihat ekspresi Alena yang lucu seperti itu.

***

Jam kantor sudah selesai sepuluh menit yang lalu, tapi Alena masih sibuk mengetik beberapa file.
" Al, ayo pulang. Udah jam setengah lima nih." ajak Jean yang kebetulan lewat dari meja Alena.
" Iya, luan aja, Je. Dikit lagi nih, nanggung." jawab Alena tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer.
" Hmmm...Yaudah deh. Gue duluan ya. Daa..." kata Jean lalu pergi meninggalkan Alena.
" Iya. Daa..." balas Alena sambil terus mengetik. Alena harus menyelesaikan file ini karena besok pagi ini harus diserahkan kepada Pak Bimo.
" Alena..." panggil seseorang menghampiri meja Alena lagi. Alena pun menoleh.
" Pak Mexi? " tanya Alena kaget saat melihat bosnya sedang berdiri di depan mejanya.
" Kamu kok belum pulang? " tanyanya bingung.
" Iya, Pak, sebentar lagi."
" Ini sudah waktunya pulang. Saya tidak mau ada karyawan saya yang bekerja di luar jam kantor. Matikan komputer kamu dan pulang sekarang." perintahnya yang membuat Alena semakin gugup.
" Tapi, Pak..."
" Gak ada tapi-tapian..."
" Mex..." panggil Romeo yang muncul dari belakang Mexi. Mexi menoleh, bwgitu juga dengan Alena.
" Ada apa? " tanya Romeo sambil merangkul pundak Mexi.
" Suruh karyawan lo ini pulang, jam kerja udah selesai sejak tiga puluh menit yang lalu." kata Mexi pada Romeo. Romeo melirik arloji di tangan kirinya.
" Alena, kenapa kamu masih bekerja? Ini sudah waktunya pulang." tanya Romeo pads Alena.
" Iya, Pak, sedikit lagi."
" Alena, ayo pulang. Saya akan mengantar kamu." kata Romeo yang membuat Alena sangat kaget. Tidak, bukan hanya Alena, tapi juga Mexi.
" Hm? " tanya Mexi kaget sambil menatap tajam ke arah Romeo.
" Mex, lo duluan aja. Biar Alena gue yang ngurusin." kata Romeo menyuruh Mexi pergi.
" Ngurusin? Emang gue anak kecil apa mesti diurusin segala? " gumam Alena dalam hati.
" Lo yakin mau ngantar dia? " tanya Mexi memastikan.
" Iya. Udah ah, lo pulang aja gih sana." jawab Romeo sambil mendorong tubuh Mexi.
" Yaudah dah. Jangan telat nanti malam." kata Mexi sebelum pergi. Dia melirik Alena sekilas, lalu berlalu pergi yang membuat Alena gugup dengan tatapan tajamnya itu.
" Alena..." panggil Romeo membuyarkan lamunan Alena.
" Ya? "
" Ayo pulang." ajak Romeo lagi.
" I...I...Iya." jawab Alena gugup. Alena pun mematikan komputer dan membereskan mejanya. Lalu mengambil tas dan pulang bersama Romeo.

I love you, Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang