Meet

149 25 3
                                    

Selang beberapa hari berikutnya, Seokjin sudah kembali disibukkan dengan pekerjaan yang tiada henti. Sementara seleksi pencarian permaisuri sudah sampai ditahap tes khusus tertulis di aula utama istana. Hanya beberapa orang yang lolos, dan Seokjin berhasil menjadi salah satunya.

Ayahnya sungguh tak membual ketika berjanji akan memudahkan jalannya.

"Kak Seokjin! Jangan lupa ambil hasil tes kesehatanmu hari ini!"

Jungkook si mahasiswa koas yang baru bulan lalu magang, menelponnya agak tergesa. Nampaknya cukup kewalahan karena padatnya aktifitas yang harus dikerjakan.

"Akan kuambil setelah pulang kerja ya, Jungkook-ah. Kutelpon kau nanti!"

"Oh? Baik Kak! Kalau tidak kuangkat, langsung datang saja ya?"

"Baiklah."

Seokjin jadi ingat bagaimana tes yang berlangsung beberapa hari yang lalu. Desas-desus mengenai penyelenggaraan seleksi calon permaisuri yang ternyata hanyalah kedok untuk menutupi perjodohan yang sudah direncanakan oleh istana. Calon yang sudah pasti akan terpilih, sekalipun banyak peserta yang jauh lebih mumpuni.

Benarkah?

Ia cukup paham bagaimana bersihnya permaianan orang-orang dalam istana tersebut, apabila memang penyeleksian ini hanyalah alibi untuk menolak kekasih Putra Mahkota.

"Apa yang sebenarnya mereka rencanakan?"

***

Seharusnya, pelajaran kaligrafi bukanlah hal yang begitu rumit, apalagi Seokjin telah mempelajarinya lebih dulu. Sejarah, adat, tata krama, kaligrafi, Seokjin menghitung-hitung berapa banyak yang telah ia pelajari ketika dirinya masih di bangku sekolah dasar. Tepat setelah hasil tes secondary sex-nya keluar.

Seokjin lantas tertegun. Dia tanpa sadar telah mengikuti kelas-kelas yang wajib diikuti oleh para bangsawan keturunan kerajaan. Tapi untuk apa? Kenapa dia baru menyadarinya sekarang?

Lelaki omega ini mengedarkan pandangannya di sekitar aula megah yang ia yakini ballroom tempat istana biasa mengadakan pesta. Hanya tinggal beberapa kandidat yang tersisa, dan Seokjin justru malah mulai menemukan keganjilan lainnya.

"Tidak mungkin!"

"Benar! Aku mendengarnya sendiri dari salah satu pelayan istana yang melintas!"

"Ini sungguh tidak adil sama sekali bila sudah ditentukan sedari awal!"

Apa? Seokjin mengernyit kala tak sengaja menguping obrolan beberapa kandidat yang bercengkrama tepat di belakangnya.

Direncanakan?

Keningnya mengerut dalam, ia tentu saja enggan bergabung dengan segerombolan tukang gosip itu, namun ia benar-benar penasaran. Kalau memang iya, lalu siapa?

Seokjin masih berpikir keras ketika salah satu pengawas ujian kaligrafi memasuki ruangan. Semua orangpun bergegas kembali ke mejanya. Ujian akan segera dimulai.

Seokjin lalu kembali fokus dan duduk tegap di atas bantal duduknya. Ia dan peserta yang lain mengenakan hanbok sederhana, juga suasana bak dinasti lampau Korea. Seokjin bahkan seperti ikut dalam syuting drama, walau ia tahu apabila kerajaan memang sebegini ketat untuk melestarikan kebudayaannya.

"Sebelum dimulai, kami akan menyambut tamu istimewa yang akan turut menyaksikan kelangsungan ujian kaligrafi pada hari ini."

Semua orang berbisik-bisik begitu riuh dari berbagai sudut, dan Seokjin mulai menebak-nebak dalam hati. Apakah Yang Mulia Ratu Permaisuri Song EunJi? Atau Baginda Raja Kim SangWon?

Atau mungkin.. Yang Mulia Putra Mahkota?

"Mari kita persilakan kepada Yang Mulia Putra Mahkota Kim Namjoon, untuk memasuki ruangan."

Ah. Sangat mengejutkan.

Tepuk tangan meriah dari seluruh penghuni ballroom menyambut sang calon penerus raja, berjalan seperti slow motion bak drama romansa, tinggi, tampan, dan menawan, tak lupa dengan pandangannya yang terlampau datar. Agaknya Seokjin paham kenapa satu negara begitu heboh dengan pemilihan calon permaisuri dekade ini.

Putra Mahkota menundukkan kepala, memberi salam. Dan Seokjin begitu terkesiap kala pandangan mereka bertemu di detik berikutnya.

Ia melihat sekilas kilau keemasan nampak di netra junjungannya, lantas menghilang ketika dia mengalihkan pandangan.

Jantung Seokjin kemudian bergemuruh kencang di dada, entah apa sebabnya.

.

Maafin aku yang lama gak update ini 😔 writers block dan cerita ini jujur terlalu kompleks, secara gak langsung bikin mumet sendiri 😭

Tapi aku bakal tetep coba buat update ini, tapi mohon bersabar ya kalau bakalan slow update pake banget 😭

Udah gini dulu, I hope you guys don't mind a really short update, tho!

See ya!

Arrange Marriage (Extended) ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang