"lo ngapain ngintilin gue mulu sih?!" chaeryeong membalikkan badan dan menatap manusia itu jengah. ayolah dia merasa seperti induk ayam yang di ikuti anaknya.
"gue gak kenal daerah disini. lo mau gue nyasar?"
Memutar bola mata malas, "mau lo nyasar atau apapun itu, gue gak peduli! dan satu lagi."
"bukan nya lo pindah kesini bareng temen lo? ya ajak mereka biar kalian tau daerah sini, bukan nya ikutin gue!"
"gue mau nya sama lo. lagian mereka yang ninggalin."
"ck, serah." chaeryeong kembali melangkah dengan kaki yang di hentak-hentakkan. demi yedam naik semut, dia benar-benar kesal dengan gadis sinting itu.
"CHAER TUNGGU!"
Dia tidak peduli, kaki nya melangkah dengan cepat hingga sampai di katin. menoleh kesamping, kemana gadis itu?
Menoleh kanan kiri hingga tepukan dipundak membuat ia tersentak kaget.
"cieee nyariin gue?"
"bangsat! babi! Shin Ryujin!!" latah chaeryeong. raut wajah ryujin seketika berubah menjadi masam.
"latah nya bisa lebih elit?" chaeryeong kembali sadar, ia melirik jengkel ryujin yang masih memasang raut masam.
"salah sendiri! ngapain ngagetin." ryujin mengercutkan bibirnya.
chaeryeong kembali melirik setelahnya melotot. "geli ryu! sumpah, lo mirip suster valak." ia bergidik ngeri. tidak bisa dibayangkan wajah suster valak di ganti wajah ryujin.
"untung sayang." gumam ryujin pelan.
"hah? lo ngomong apa?"
"hah? eh gak ada, dah makan." ryujin menarik pergelangan tangan chaeryeong membawa nya ke salah satu meja kosong.
"KAK CHAER!" chaeryeong sontak menoleh mendengar teriakan yang tidak asing. nah kan benar.
"kenapa sih dam? gue gergaji juga mulut lo." Yedam, adik bungsu chaeryeong menyengir. "duit."
"hah?"
"ck, bagi money. kata bunda money gue sama lo." chaeryeong menyipitkan matanya, padahal niatnya kalo yedam tidak kesini, dia mau meminjam untuk jajan tegul. eh malah bocah nya nongol.
"nih." dengan tidak ikhlas nya chaeryeong menyerahkan satu lembar uang berwarna merah.
Tangan yedam gercep mengambil dan langsung berlari meninggakan sang kakak yang semakin menyipit dan ryujin yang terbengong-bengong, ia tak mengerti apa-apa.
"itu siapa chaer? pacar lo? wah-wah selera lo bocil ya." chaeryeong dengan malas menjawab. "enak aja, adek gue itu."
Ryujin mengangguk, ia berdiri dari duduk nya namun ditahan chaeryeong. "mau kemana?" bibirnya tak bisa menahan untuk memunculkan senyuman.
"gue gak kemana-mana kok, ta— "
"gak usah geer ya kambink, gue cuma mau nitip pesankan bakso."
JDERR
Bagai disambar petir pada siang hari tapi boong, raut wajah ryujin kembali masam.
Rasa ingin menghujat 📉
baru ingat ini gebetan 📈
Dengan langkah lesu ryujin berjalan kesalah satu stan bakso setelahnya menuju ke stan gado-gado.
Setelah selesai ia kembali menuju meja yang di tempatin dirinya dan chaeryeong.
"chaer... " langkah ryujin memelan, ia memandang tak percaya kejadian didepannya.
Chaeryeong berpelukan dengan seorang laki-laki.
Hellawww~ nanti malam aku up lagi, jadi hari ini double.
KAMU SEDANG MEMBACA
ִֶָ 𖥻 Milk ━━ Ryuryeong
Fiksi Penggemarsemua berawal dari sekotak susu. // ©loviesyves 2021. gxg.