"Jaemin?"
"H-hyung?" Jaemin segera mengusap air matanya. Tak menyangka Jeno akan kesini.
"Kau kenapa? Renjun mencarimu tadi."
"Aku yang membenturkan kepala Renjun waktu itu. pasti ini penyebab Fraktura tengkorak yang diderita Renjun kan?"
"Mungkin."
"Aku tak menyangka akan menyebabkan renjun seperti ini."
"Yaa, kau membuat Fraktura tengkorak dan Renjun memparahnya."
"M-maksudmu hyung?"
"Kemarin dia bermimpi buruk dan depresi lagi. Dia membenturkan kepalanya dipintu lemari dan memukul mukul keras kepalanya. Itu yang menyebabkan dahi renjun terplester."
"A-aku harus bagaimana hyung?"
"Kalau kau merasa bersalah. Bantu kami buat renjun bahagia dan menghilangkan mimpi buruk yang dialami Renjun. Kau dengar kata baekhyun kan?"
"Iya Hyung. Aku akan berusaha mengukir kembali senyum renjun." Ucap jaemin penuh semangat.
"Baiklah. Sekarang ayo kembali, renjun merindukanmu." Gurau jeno merangkul bahu jaemin.
**
"Hyung." Seru Renjun melihat jeno dan jaemin memasuki ruangannya.
"Kau sudah bangun Njun?" tanya Jaemin.
"Iya. Dengkuran haechan Hyung menganggung Renjun hyung tidur." Jawab jisung.
"aku tidak mendengkur." Sahut haechan tidak terima.
"Renjun hyung bahkan mendengarnya."
"Iya Haechan hyung memang mendengkur. Tapi, yang membuatku terbangun bukan itu kok."
"Nah kan. Kau mendengkur."
"Yang peting renjun tidak terganggu."
Renjun mengeleng-gelengkan kepalanya. Dari dulu haechan memang selalu rusuh dengan semua member. Termasuk dirinya. Mungkin jika dia sudah sembuh, haechan akan mengganggunya lagi.
"Kau mencariku?" tanya jaemin.
Renjun mengalihkan pandangannya dari jisung dan haechan. "Iya Hyung. Sandwich buat hyung tadi dimana ya? Aku lapar ." tanya renjun terkekeh.
"Oh, sandwich yang bentuknya aneh tadi. Bukankah mark hyung yang memakannya?" jawab haechan santai.
"Itu sandwichmu Njun? Tadi aku tanya haechan boleh dimakan." Ucap mark terkejut.
"Yaa, kenapa juga tidak boleh. Jelas-jelas tidak ada racun atau sebagainya." Jawab haechan santai.
"Kau ini." Mark mendekati haechan dengan geram.
"Sudah-sudah, jangan bertengkar lagi. Jaemin hyung pasti akan membuatkannya untukku lagi kan?"
"Ah, iya." Jawab jaemin malu-malu.
"Kau mau makan apa Njun? Katanya lapar." Tanya jeno mengalihkan topik.
"Ehm, bagaimana jika semangka dari mark hyung?" tanya Renjun melirik semangka disampingnya.
"Kau harus makan siang Njun. Mana bisa menggunakan semangka."
"Baiklah Hyung. Aku mau makan sup saja."
"Tunggu sebentar ya, aku akan membelikannya." Ucap Jeno pergi keluar kamar.
"Kami juga sekalian ya Hyung." Teriak Jisung.
"Bagaimana jika sambal menunggu Jeno hyung kita bermain ini." Seru haechan mengeluarkan setumpuk kartu UNO dari kantongnya.
"kukira kantongmu yang tebal itu berisi uang Hyung." Ejek jisung.
"Buat apa aku bawa uang banyak-banyak jika aku selalu pergi dengan kalian."
"Dasar."
"Ayo hyung kita main." Pinta Renjun.
Mereka asyik bermain dan haechan terus saja menang. Membuat kesal semua member. Tapi tidak dengan renjun, dia ikut senang. Sudah lama dia tidak merasakan kehangatan seperti ini. Andai saja chenle hyung masih ada.
"Argh." Renjun lagi-lagi memegangi kepalanya yang kembali berdenyut.
"Renjun, kau kenapa? A-apa kepalamu sakit lagi?" Tanya haechan yang hanya dijawab anggukan pelan oleh renjun.
TBC.
Jangan lupa vote dan komen!!!
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun✔️
Teen FictionAngst! Fanfiction! Fiksi! Apa aku harus menyusul Chenle dahulu agar kalian mau memaafkanku? Happy Reading!! Jangan lupa vote dan komen yaa, thank you!!