Follow, vote and comentnya.........
Jika bertanya tentang perbedaan cara hidup, maka Taehyung rasa sedari dulu dirinya tidak pernah sama dengan orang lain. Jika orang lain ingin hidup baik-baik saja, menjadi orang biasa, menemukan cinta sejati dan mencari kehangatan dari sosok yang akan menjadi teman hidupnya. Maka Taehyung rasa dirinya tidak akan bisa.
Sedari kecil, cara hidup Taehyung sudah terlalu salah. Diajari caranya makan dan minum, berjalan, membaca, menghitung, itu semua sudah menjadi keuntungan baginya. Tapi tidak di mata orang tuanya. Andai kala mengingat masa lalu, Taehyung benci sekali jika kenangan itu terputar kembali dipikirannya. Meskipun itu hanya mengingat, tapi ia sungguh tidak ingin mengingat apa yang menjadi kesakitannya selama ini.
Benar.. Sebuah kenangan dimana dirinya tau bahwa manusia yang hidup di dunia ini tidak lain hanyalah untuk memenuhi suatu keegoisan dan ketamakan semata. Dan Taehyung mungkin adalah bagian dari mereka yang hidup untuk terus bertahan dan mengandalkan dirinya sendiri.
Karna ia tau, jika hidupnya akan sangat berat untuk bergantung pada orang lain jika dirinya sendiri tidak berusaha. Dia tau, kebanyakan dari mereka semua itu adalah manusia yang tamak dan egois. Tapi kini setelah melalui sekian banyak penderitaan dan menemukan jati dirinya sendiri. Taehyung memahami satu hal, jika apapun yang dia lakukan kini sudah terlanjur dipenuhi oleh banyak air mata. Tangannya bahkan sudah dinodai oleh darah.
Jadi apakah dia juga termasuk manusia yang tamak dan egois disaat dirinya sendiri juga dilahirkan dari sebuah kesalahan.
Ck.. konyol sekali.
Lantas disaat ia ditanya apa yang akan dia lakukan jika seandainya suatu saat ia ingin menyerah, maka jawabannya adalah dia akan terus merangkak walau kakinya patah. Walau tangannya hancur dan tubuhnya tak mampu lagi bergerak, Taehyung harus tetap berjuang selama nafasnya masih berdesir.
Karna ia dilahirkan untuk berkorban dan berjuang. Walaupun itu suatu kesalahan sekalipun dimata orang lain.
" Kemana kau akan pergi Taehyung..? Kau tidak bisa mengambil keputusan sepihak seperti ini." Nara menghampiri, menahan lengan Taehyung yang sedari tadi sibuk untuk memasukkan bajunya ke dalam koper.
Sedangkan Taehyung yang mengerti arah pembicaraan, tak menanggapi pertanyaannya. " Aku sudah memutuskannya."
" Dengan pergi begitu saja dan meninggalkan kami. Jangan lupa siapa dirimu Taehyung." Tekan Nara.
Suasana di ruangan itu berubah panas oleh api amarah. Nara tetap pada tempatnya, ingin terus menekan Taehyung. Sedangkan si empu tidak menghiraukan. " Dan aku juga tidak lupa bahwa aku sudah menerima hal ini. Apapun itu, aku sudah memutuskannya.." jawab Taehyung datar.
" Taehyung, apa alasanmu..? kau tau sendiri di dalam hatimu, siapa kau sebenarnya. Tugasmu, tanggung jawabmu, kau tau semua hal itu. Dan sekarang demi misi ini, kau mau meninggalkan kami semua.." hardik Nara.
" Aku tidak pernah meninggalkan kalian. Sekarang, misi ini penting bagiku. Apalagi aku sudah menerima misi ini langsung dari Big Boss. Jadi secara langsung aku punya tanggung jawab atas misi ini. Dan aku tekankan sekali lagi, bahwa aku tidak pernah mengabaikan kalian, apalagi meninggalkan kalian karna misi ini."
Taehyung sempat berhenti membereskan barang-barangnya. Berbalik menatap Nara yang sedari tadi tak berhenti menekan dirinya. Ia mendelik tajam memandangnya. " Dan sebagai anggota tim, aku tegaskan padamu, tolong hormati keputusan ketuamu ini. Karna aku tidak akan selamanya pergi meninggalkan kalian semua." Tegasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/252198041-288-k583107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Husband
Fanfiction~Dark Romance~ ... Bagi Han Tzuyu, Cho Taehyung itu kelewat menarik. Tampan, berkharisma, dingin dan misterius, gambaran yang sempurna untuk sosok Taehyung sebagai suaminya itu. Dibalik semua intrik, rencana dan sebuah misi, Tzuyu ingin menjadi wani...