13

882 126 6
                                    

Vomment juseyoo 🙆💜
.
.
.

"eungg.."

Jisoo berusaha membuka matanya setelah lama tertidur sekitar kurang lebih dua puluh jam lamanya. Tubuhnya sangat lemas dan rasanya seluruh persendian tubuhnya nyeri. Pandangan pertama yang dia tangkap adalah langit-langit tinggi kamar yang terasa asing baginya. Chandelier mewah menggantung indah di tengah langit-langit kamar yang bercat putih gading polos itu.

"Dimana aku?" Rasanya ini bukan apartemen Jimin, Taehyung, maupun rumahnya.

Hal terakhir yang dia ingat adalah saat dia memberontak pada Taehyung dan..

"T-tae... Taehyung.." rintih Jisoo sambil menangis kecil sesenggukan mengingat bahwa hal terakhir yang Taehyung lakukan padanya adalah menyuntik lengan atasnya. Dia tidak bodoh untuk mengetahui apa yang disuntikkan Kim Taehyung padanya.

Taehyung membiusnya

Ya, Taehyung merencanakan penculiknya

Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka membuat perhatian Jisoo teralih pada sosok yang baru saja membuka pintu tersebut.

Tatapan mereka sempat bertemu, sebelum Jisoo mengalihkan pandangannya. Dan sosok tersebut berjalan menuju ranjang Jisoo.

"Nyonya sudah lebih baik? Bagaimana keadaan nyonya?" Sosok itu, seorang gadis muda dengan seragam pelayan bertanya padanya dan ditangannya terdapat nampan berisi makanan untuk Jisoo.

"Siapa kau?"

Sebelum menjawab, pelayan itu meletakkan nampannya di atas nakas sebelah ranjang king size itu.

"Perkenalkan nama saya Nara, saya pelayan baru untuk nyonya Jisoo" ucap pelayan itu sambil menundukkan badannya kecil dan tersenyum pada Jisoo.

"Dimana Taehyung?"

"Tuan Taehyung sedang keluar nyonya, dan beliau berpesan pada saya kalau beberapa jam lagi nyonya akan sadar dan meminta saya menyiapkan pelayanan untuk nyonya"

Jisoo hanya diam tak menanggapi pelayan muda itu. Pandangannya mengarah ke arah lain. Pelayan itu tahu, tersirat luka yang sangat dalam pada pandangan Jisoo, meskipun Jisoo tak menatapnya.

Akhirnya Nara memutuskan untuk menawarkan sarapan pada Jisoo untuk kembali mengisi tenaganya.

"Nyonya, saya membawakan makanan kesukaan anda, bila nyonya berkenan, saya akan menyuapi nyonya"

"Tidak mau"

"Tapi-"

"Pergi, aku tidak lapar"

Nara menghembuskan nafasnya panjang.

"Setidaknya mari kita isi tenaga nyonya agar tubuh nyonya kembali fit"

"Aku tidak mau"

"Pergilah.. aku ingin sendiri" kata terakhir yang keluar dari mulut Jisoo sangat lirih tetapi masih bisa didengar oleh Nara.

"Saya akan menemani nyonya kalau begitu, disini"

"Aku tidak butuh dirimu, aku tidak butuh teman"

Lagi-lagi Nara menghembuskan nafasnya panjang. Bukannya menuruti Jisoo untuk keluar dari kamar itu, dia malah menarik sebuah kursi dekat ranjang itu mendekat ke arah Jisoo dan duduk menemaninya.

Sontak hal itu mengundang kernyitan bingung di dahi Jisoo.

Tetapi Jisoo tak mengubris hal itu dan tetap mengacuhkan Nara.

"Nyonya, saya punya cerita-"

"Apa kau tahu, siapa sebenarnya Kim Taehyung itu?"

Belum selesai Nara berbicara, Jisoo langsung menyelanya.

HURT SO GOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang