2

1.7K 179 1
                                    

Jisoo pov

Siang ini tepatnya pukul 2 siang aku mengiyakan permintaan Jimin untuk datang ke acara di kantornya. Aku merasa aku terlalu mengambil hati atas semua perlakuan Taehyung padaku yang sebenarnya dia sangat sibuk, dan aku memerlukan refreshing sejenak, mungkin pergi ke kantor Jimin membuatku lebih fresh dan tenang.

Meskipun ini bukan pertama kalinya aku ke kantor jimin, tapi aku pikir aku harus berpenampilan menarik dan rapi, mengingat aku selalu cuek dengan style dimanapun sekalipun di kantor taehyung. Aku memutuskan memakai dress mini lengan panjang terawang warna hitam. Tidak terlalu mencolok.

Sebelumnya aku juga sudah berusaha menghubungi Taehyung, tapi sia-sia karena ternyata nomornya sedang sibuk atau diluar jangkauan. Dan berakhir aku menghubungi kembali sekretaris Taehyung, dan mengatakan kalau Taehyung masih harus di Daegu sampai dua hari kedepan. Aku saja baru tau kalau sekarang Taehyung berada di Daegu, kenapa baru mengatakan sekarang?

Iya aku tau aku memang tidak penting bagi Taehyung setelah kejadian tepatnya 5 bulan lalu yang berakhir aku menikah dengannya. Aku hanya seorang gadis malang yang bernasib buruk dengan ikatan ini. Baiklah sudah cukup mengingat masa lalu, saatnya sekarang aku menyenangkan diriku sendiri.

.
.
.

Sampainya aku di kantor Jimin, aku langsung menghubungi jimin di lobby kantornya. Perusahaan jimin, Kern company bergerak di bidang property real estate yang terkenal dan paling maju di bidangnya. Tak heran gedungnya pun tak main-main dalam hal artistik dan keestetikan. Berbeda dengan taehyung, perusahaannya yang bernama Nuke company yang bergerak di bidang otomotif khususnya mobil sport. Jangan ragukan lagi kekayaan kedua orang ini. Taehyung pun selalu rutin memberiku uang bulanan yang lebih dari cukup 'katanya' tapi bagiku uang bulanan darinya itu sampai cukup untuk memborong satu mall.

Tak lama kemudian setelah aku menelpon Jimin, datang seorang pria berperawakan tegap memakai jas hitam rapi ke arahku.

"Dengan nyonya Kim Jisoo?"

"Iya?"

"Mari saya antarkan nyonya ke ruangan tuan Park" kata pria itu.

"Oh baiklah, terima kasih"

Lalu aku berjalan di belakang pria itu sampai diantarkan ke ruangan Jimin. Setelah mengetok pintu dan diijinkan masuk, pria tersebut membukakan pintu untukku dan mempersilahkanku masuk.

"Wahh soo-ya, kukira kau tidak datang" kata Jimin sambil berjalan ke arahku yang sudah duduk di sofa depan meja kerjanya.

"Hmm, aku bosan jim, aku pikir bagus juga datang ke kantormu, rasanya sudah lama aku tidak kemari ya, tidak ada yang berubah jika dilihat-lihat" kataku sambil melirik setiap sudut ruangan.

"Yaa begitulah, ini juga ada bantuan darimu juga saat aku mendekor ruanganku, aku jadi tak tega merubahnya" katanya sambil menggaruk tengkuknya.

"Aishh tak apa kalau kau mau merubahnya, itu bisa jadi sumber ide yang bagus untukmu"

"Tidak ah, ini sudah lebih dari cukup untukku"

Lalu aku berdiri melihat setiap inchi dekorasi ruangan Jimin yang mungkin sudah setahun lalu. Benar, aku juga membantu jimin mendekor semuanya. Gedung ini juga tergolong maaih baru, karena baru setahun kemarin perusahaan jimin pindah kemari. Sampai tatapanku jatuh pada bingkai foto di meja sisi tembok. Aku mengambilnya dan melihat lebih dekat foto tersebut.

"Wahh kau masih menyimpan foto ini ternyata jim"

"Wahh kau masih menyimpan foto ini ternyata jim"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HURT SO GOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang