5

1.3K 161 10
                                    

Yeayy update!
Vomment juseyo 🙆
.
.
.

Jisoo pov

Deg,

jantungku berdetak kencang saat telapak tangan kasar Taehyung menyentuh kulitku.

Kalau seperti ini terus menerus jantungku bisa loncat ke usus. Melihat bayangannya saja sudah membuat aliran darahku menderu.

"Belum mandi hm?" Tanya Taehyung.

"Iya, aku akan menyiapkan makan malam dulu untuk kita"

"Tak perlu, mandi dulu saja Soo"

"B-baiklah.. tolong lepaskan tanganku"

"Kau mau kemana?"

"Mandi? Tadi kau bilang aku harus mandi dulu"

"Tapi aku tidak menyuruhmu keluar"

"Huh? Lalu?" Sungguh aku tak habis pikir dengan manusia satu ini, dia bilang aku harus mandi, tapi dia sendiri malah menahanku.

"Mandi bersamaku"

Damn! Kim Taehyung sepertinya mabuk. Dia ini kerasukan apa?
Otakku masih susah mencerna kata-kata yang barusan saja keluar dari mulutnya itu dengan berusaha menghindari tatapan Taehyung.

"Hanya mandi, tidak lebih"

"T-tidak Taehyung, a-aku tidak bisa, nanti kau tidak nyaman, lagipula aku kurang suka aroma lavender"

"Kau tidak suka lavender?"

Aku mengangguk kecil

"Apa itu artinya kau juga tidak menyukaiku?"

Aku langsung mendangak menatap tepat mata Taehyung.

"B-bukan begitu.., aku hanya t-tidak bisa melakukan hal lebih denganmu.. maaf Kim Taehyung"

Aku langsung keluar dari kamar mandi meninggalkan Taehyung. Aku langsung masuk ke ruang walk in closet Taehyung dan bersandar dibalik pintu. Tanganku gemetaran, suara berat Taehyung masih terngiang jelas di pikiranku.

'Mandi bersamaku'

Tidak! Aku tidak boleh kelewatan batas!

Taehyung benar-benar berbahaya bagi jantungku, aku harus menambah jarak lagi dengannya. Tidak boleh berdekatan dan ada perasaan dalam hubungan ini.

Iya memang seperti itu takdir ku...

Tidak boleh merasakan cinta, tidak boleh merasa dicintai.

.
.
.

Setelah menyiapkan pakaian Taehyung,  aku langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Malam ini aku memasak hidangan rumahan biasa favoritku, sup tahu. Kalau dihitung-hitung aku dan Taehyung makan malam maupun sarapan bersama dalam sebulan bisa dihitung dengan jari, jadi aku tidak terlalu paham dengan selera makan seorang Kim Taehyung.

Setelah beberapa menit berkutat dengan alat-alat masak, akhirnya masakan ku siap. Aku langsung menyiapkannya diatas meja makan. Tak lama kemudian Taehyung datang dengan setelan yang kusiapkan tadi, kedua tangannya mengusak rambutnya yang masih basah. Dia langsung duduk dan aku menyusulnya duduk di kursi hadapannya.

Dia terdiam menatap masakanku.

Aku yang bingung langsung bertanya, "ada apa Tae? Kau ingin-"

"Tidak ada, aku akan makan sekarang"

Baiklah, nada bicaranya sedikit ketus. Aku jadi takut mendengarnya. Yang aku takutkan masakanku tidak sesuai dengan seleranya, apalagi aura moodnya buruk untuk saat ini.

HURT SO GOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang