9

958 115 11
                                    

Vomment juseyoo🙆💜

"penawaran?"

"Iya Soo, ibu bersedia membatalkan proses perceraian kita bila aku melakukan sesuatu untuknya"

Ucap Taehyung sambil menatap sepasang manik cantik Jisoo. Sementara Jisoo menundukkan kepalanya sambil mengaduk-aduk vanilla latte di depannya. Ya, mereka berdua sedang berada di sebuah cafe sesuai perjanjian Taehyung untuk bertemu kembali dengan Jisoo membahas pernikahan mereka.

"Apa yang ibu inginkan?"

Ada jeda beberapa detik sebelum Taehyung menghembuskan nafasnya panjang memulai mengatakan sesuatu.

"Soo, ibu ingin cucu pertama laki-laki"

DEG

'Gila saja nyonya Im! Bisa-bisanya dia meminta hal yang tidak mungkin!'
Batin Jisoo.

"Ap-apa? Aku t-tidak salah dengar kan?"

Taehyung hanya diam menyandarkan punggungnya pada kursi dengan tetap memusatkan perhatiannya ke arah Jisoo.

"Taehyung jawab aku!"

"Aku pikir yang aku katakan sudah jelas Soo"

"Tae, hahaha kita tidak perlu membatalkan perceraiannya kan? Karena memang sedari awal tujuan kita untuk bercerai kan Tae? Maaf Tae, aku tidak bisa melakukannya dengan orang yang tidak kucintai.."

Sontak mendengar kalimat terakhir Jisoo membuat Taehyung menggelap.
'selama ini dia  tidak mencintaiku? Jadi hanya aku yang merasakannya ya?'
Batin Taehyung.

"Kita tidak akan bercerai Soo..

..kita akan lakukan persyaratan ibu"

Jisoo kaget mendengar kata-kata Taehyung. Tangannya terkepal diatas pahanya, menahan amarah.
'Tidak ibu, tidak anak sama saja! Lalu ini belum berakhir begitu? Tidak! Aku harus segera mengakhiri ini semua! Aku harus bangkit, aku tidak bisa dipermainkan seperti ini terus' batin Jisoo.

"Tapi.. kenapa? Apa harus? Lagi pula bagaimana bila nanti yang lahir perempuan? Apa ibu akan membuangnya? Aku tidak mau anakku merasakan hal yang sama sepertiku hanya karena kita seorang perempuan" Tanya Jisoo bertubi-tubi dengan suara yang sarat akan keputus asaan.

"Soo aku akui satu hal, aku menyukaimu Soo, ak-aku tidak bisa hidup tanpamu" ucap Taehyung dengan mata yang bergerak gelisah menatap presensi Jisoo dihadapannya.

"Aku juga tidak akan membiarkan bila nantinya ibu berbuat buruk bila anakku adalah perempuan, aku akan melindungi kalian sampai titik darah penghabisanku"

Jisoo terkejut, tidak-tidak dia tidak boleh terbuai. Bisa saja ini adalah jebakan untuknya agar bisa mengikatnya kembali pada keluarga Kim itu. Perlahan Jisoo berencana menyudahi pertemuan mereka dengan suatu alasan yang dia pikirkan secara tiba-tiba. Perasaannya tidak enak, seharusnya dia tidak mengiyakan pertemuannya dengan Taehyung. Lebih baik dia memilih berduaan bersama Jimin di apartemen Jimin seharian penuh karena hari ini akhir pekan.

"Lalu bagaimana denganmu Soo? Apa kau juga merasakan hal yang sama?"

Jisoo hanya diam menatap Taehyung. Berusaha mengumpulkan sebuat fakta lain dari tatapan mata tajam dihadapannya.

"Tidak Tae.. maafkan aku.."

Taehyung tidak membalas perkataan Jisoo, dia memainkan lidah di dalam mulutnya sambil berpikir keras memberikan sebuah jawaban yang akan membuat Jisoo jatuh kembali padanya.

'Jadi aku ditolak? Ahh jadi begini rasanya ditolak, baru aku merasakan cinta seumur hidupku, tapi yang kudapatkan adalah penolakan? Kau bermain dengan orang yang salah Jisoo' batin Taehyung.

HURT SO GOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang