01

7.8K 389 64
                                    

»»--⍟--««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««

Win dengan tergesa berjalan ke arah kamar lalu membanting pintu kamar dengan kasar dan turut membanting dirinya ke atas kasur empuk miliknya

"Bang*at Sialan arghhhhhhh" Umpat nya dengan geram sendiri sambil memukuli bantal yang tidak bersalah itu

"Kurang ajar masa iya gue pake acara dijodohin segala??ini ortu gue kuno betul dah sumpah!" Ucapnya sendiri sambil meremati bantal yang sedari tadi menjadi korban kekesalannya

"Aaaaarrggghhhhhhhh" Geram Win masih mengacak-acak tempat tidurnya geram dengan apa yang dilakukan orang tuanya itu

Win membuka Handphonenya dan segera menghubungi teman temanya untuk bertemu denganya di Bar tempat mereka biasa berkumpul ,dirinya sedang ingin minum hingga mabuk sekarang ,setidaknya sampai dia melupakan kata kata orang tuanya meskipun cuma hari ini

Win keluar kamar masih dengan perasaan yang jengkel dan dongkol, Menuruni anak tangga dan hendak melewati keluarganya yang lagi duduk santai di ruang keluarga dengan segelas teh untuk masing masing orang diatas meja serta TV yang menyala

Gila! Setelah mereka membuat Win setres,mereka malah pesta minum teh disana

"Mau kemana kamu?" Tanya sang kepala keluarga melihat anaknya mengambil kunci mobil
"Kemana aja" Jawab Win ketus lalu pergi meranjak pintu keluar

"Papa taunya jam 8 malem kamu sudah ada dirumah,kalo nggak mobil kamu papa sita" Tegas Papa Win meskipun dengan nada yang bisa dibilang cukup santai ,Win membulatkan mata lebar mendengarnya, jam 8? Ayolah anak SMP baru pubertas juga bisa kumpul lebih malem daripada dirinya

"Papa apa apaan sih? Win bukan anak kecil lagi Pa,kenapa mesti pake acara sita sitaan sih?" Tanya Win,Papanya hanya bisa mengangkat bahu seolah dia hanya tiba tiba memberikan peraturan itu

"Jam 8 nanti ada tamu kerumah,kamu pokoknya harus pulang"Sahut Mama Win mencoba memberi tau Win alasan dirinya harus pulang lebih awal ,Win hanya menghela nafas kasar kejadian ini selalu terjadi dengan dirinya

"Itu tamunya Mama sama Papa bukan tamu Win,Win mau ketemu temen Win" Ucapnya yang berusaha menahan emosinya lalu hendak pergi lagi ke arah pintu keluar

"kamu tidak pergi menemui Caca kan?" Tanya Mama Win, Melihat anaknya menghela nafas kasar, ia tau kalau Win tidak mungkin hanya ingin bertemu dengan temanya

Win terdiam.. Win emang mau bertemu temannya tapi tentu saja dia membawa Caca, dia tidak mungkin melupakan sang pacar yang selalu menemaninya Kemanapun ia pergi

"Caca pacar Win,Win sayangnya sama Caca dan Mama harus tau itu! Win gabakal nerima perjodohan itu apapun yang terjadi! " Jelas Win dengan Tegas namun berusaha tetap santai lalu pergi dengan membanting pintu rumah ia menghela nafas kasar dan menuju mobil miliknya

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang