»»——⍟——««
Sejak awal masuk mobil, Win nampak seperti kesal dengan Bright, maaf ralat Win emang selalu seperti itu jika bertemu Bright, namun kali ini berbeda, nampaknya emosi Win sedang menggebu disini
"Win are you okey?" Entah berapa kali Bright bertanya hal yang sama dengan Win, kali ini Win lebih memilih diam daripada memberitahu Bright yang terjadi
"Maaf kalo tiba tiba saya nelfon kamu, bahkan kesannya saya ganggu ya? Saya minta maaf Win" Ucap Bright lagi, Win melirik nya sejenak lalu spontan mengangguk
"Iya" Jawabnya singkat lalu kembali menoleh ke jalanan enggan melihat ke arah Bright
"Win" Panggil Bright lagi, Win berdecak
"Apa!" Jawab Win tegas nampak emang sedang tidak ingin diganggu sama sekali" Saya mempunyai sedikit firasat, tapi saya tidak tau ini firasat yang baik atau yang buruk untukmu, namun sepertinya lebih terkesan buruk" Ujar Bright menjelaskan, Win malas namun kali ini ia merespon ucapan Bright
"Firasat apa?" Tanya Win
"Jikalah saya bilang kalo kita..emm maaf kalo saya dan kamu melangsungkan pernikahan di dalam bulan ini apakah kamu percaya?" Ujar Bright, Alis Win menggerut heran mendengarnya
"Hah? Maksudnya?" Tanya Win bingung, entahlah Win merasa kalau ucapan Bright susah di cerna olehnya
"Saya dapat kabar kalau bulan depan Tuan Wan pergi keluar negri dalam waktu yang cukup lama karna urusan kantor, firasat saya mengatakan kalau Tuan ingin secepatnya pernikahan saya dan kamu dilaksanakan" Jelas Bright, Win mendengarnya tambah frustasi, rasanya kepalanya ingin meledak saat itu juga
" Ditambah lagi, Tuan Wan menyuruh saya jemput kamu lalu kerumahmu untuk membahas sesuatu yang penting, entah mengapa saya yakin bahasan Tuan Wan ini pasti tidak jauh jauh tentang kita, Win" Lanjut Bright, Win ingin teriak sekencang kencangnya namun tidak bisa
Win hanya diam tidak berkutik, apakah memang tidak ada cara lain? Dalam diam Win menahan tangisnya, matanya terasa sangat pedih karna menahan air mata yang seharusnya keluar, Win lelah sungguh, Win ingin sekali meneriaki orang tuanya agar tidak mengaturnya untuk urusan seperti ini, namun apalah daya Win, lagi , lagi dan lagi ia harus pasrah dengan ini semua
Bright yang makin merasa bahwa Win tidak baik baik saja lantas membawanya berkeliling kota terlebih dahulu meskipun tanpa sepengetahuan Win. Perjalanan mereka berhenti namun Win sendiri pun tak tau mereka berada di mana sekarang, lamunannya selama di jalan membuatnya tak sadar jika Bright sedari tadi membawanya berkeliling dan sekarang Win juga tidak tau sedang berada di mana
"Maaf lancang membawamu kemari tanpa seizinmu Win, Saya lihat suasana hatimu sedang tidak baik baik saja, saya harap suasana hatimu sedikit membaik selepas dari sini" Ujar Bright membuka sabuk pengamannya lalu keluar mobil diikuti dengan Win yang juga turut penasaran dengan tempat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Teen Fiction"Dimata saya kamu selalu spesial, Win" -Bright Win tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan orang yang baru saja ia temui , Win yang bahkan tidak mengenal Bright sama sekali, tidak habis pikir dengan jalan pikiran kedua orang tuanya yang me...