Chapter .08.

649 100 36
                                    

Sorry for typo kalo bertebaran..
Soalnya gk di baca ulang karena nulisnya ngebut...

Btw,selama beberapa hari ini Evan kepikiran sama orang yg punya nama Panji

Ada kah di sini yg namanya Panji apa yg punya kenalan yg namanya Panji yg bisa di ajakin ngobrol bareng..

Chat Wa ya ke no 0822 7855 4799 kalo ada yg namanya Panji atau punya kenalan same apa uke yg namanya Panji😆😆😆

Ntah kenapa penasaran aja sama penyandang nama Panji 😀😀😀😀

❄️❄️❄️❄️❄️❄️

Pagi-pagi sekali Dash sudah menyibukkan dirinya untuk mempersiapkan beberapa keperluan yg akan di bawanya ke perusahaan suaminya pagi ini...

Berhubung semalam Brandon tidak pulang ke rumah,saat dini hari tadi suaminya itu mengirimkannya pesan untuk membawakan baju ganti ke perusahaannya...

Walaupun sebenarnya Dash berpikir suaminya itu bisa saja meminta salah satu asistennya untuk membelikan pakaian baru untuknya..

Namun terselip alasan lain di balik semua itu, Brandon hanya ingin bermanja pada istrinya itu dengan syarat jangan membawa ketiga bayi kecil mereka..

Biarpun terkesan egois tapi Dash menyadari jika Brandon juga menginginkan waktu berdua bersamanya walaupun hanya sebentar saja karena kebanyakan waktu mereka di habiskan untuk merawat ketiga anak mereka yg masih kecil

Beruntungnya Christian sebagai anak tertua menyadari keadaan kedua orangtuanya dan tidak pernah menuntut lebih agar keduanya juga memperhatikannya...

Anak kecil itu pernah mengatakannya secara langsung pada keduanya agar fokus saja untuk merawat ketiga adiknya karena dirinya tidak ingin ketika adiknya hanya merasakan kasih sayang kedua orangtuanya saat beranjak remaja seperti dirinya..

Christian ingin ketiga adiknya memperoleh kasih sayang secara penuh dari kedua orangtuanya walaupun sesekali anak itu akan ikut bermanja pada kedua orangtuanya jika sedang bersama ketiga adiknya

"Apa semuanya sudah siap?"kata Russell yg juga sudah bangun dan sedang duduk di dekat meja makan sembari memperhatikan sahabatnya itu yg tengah sibuk mempersiapkan beberapa makanan yg akan di bawanya juga ke perusahaan suaminya

Pagi-pagi sekali Russell sudah bangun saat hendak mengambil air minum di dapur dan justru bertemu dengan sahabatnya itu yg sedang memasak di temani beberapa maid yg juga sedang mempersiapkan menu sarapan pagi untuk keluarganya

"Kau sudah bangun...
Tumben sekali"kata Dash

"Aku dan Jack ingin mengunjungi Edward lebih dulu"kata Russell sembari mengambil tempat duduk tak jauh dari tempat sahabatnya itu tengah berdiri

Walaupun hanya sekilas saja,Dash dapat merasakan nada kesedihan yg keluar saat sahabatnya itu mengucapkan nama mendiang anaknya

Namun suasana itu langsung mencair saat mereka melihat Peter masuk ke dapur sudah dengan pakaiannya yg rapi dengan setelan jas formalnya

"Peter,ini masih terlalu pagi untuk berangkat bekerja..
Kau tidak ingin menunggu sarapan lebih dulu"kata Dash

"Ah,tidak Kakak ipar..
Aku kesini untuk membuatkan sarapan pagi Darrel dan anakku..
Semalam dia menginginkan Chinese food dan harus aku yg memasaknya"kata Peter sembari melepaskan jasnya dan meletakkannya di bangku tempat makan dan menggulung lengan kemejanya sebatas siku

Para maid yg sedang membantu Dash langsung saja tersenyum mendengar Peter mengatakan hal itu...
Banyak di antara mereka yg terpesona dengan sikap Peter yg begitu perhatian pada pasangannya

My Husband Is A Mafia .2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang