1. Sepeda Berkeranjang

2K 215 23
                                    

[REVISI]

"HAHAHAHA BANGSAT!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HAHAHAHA BANGSAT!"

"Bisa gitu anjing!"

plak

"Anjrit!"

Hekala menggeplak mulut Nata kasar. Dia sebal mendengar ocehan temannya yang satu ini. Membuatnya semakin marah.

Sedangkan Jevan yang diam tidak menanggapi celotehan Nata dan Renja hanya menatap lekat wajah Hekala yang nampak lebih suram. Setelah ditemukan pingsan di tengah-tengah koridor yang ramai.

Untung saja Renja mengetahui jika sahabatnya itu tergeletak mengenaskan dengan jeritan siswi-siswi yang menggema. Dengan perasaan panik Renja mendekat dan membawa Hekala ke ruang kesehatan bersama Jevan yang baru saja tengah berkeliaran di koridor pagi ini.

"Muka lo aneh." Ucap Jevan tiba-tiba.

Hekala melotot, "Lo yang aneh." Desisnya sinis.

Jevan terkekeh, "Hekala lemah!"

"Gue gak lemah!" Pekiknya penuh emosi.

"Kenapa deh anjing, kalian gak bisa rukun sehari aja—"

"GAK!" jawab Hekala dan Jevan secara bersamaan membuat Nata menepuk jidatnya.

"Tapi beneran deh Kal, lo kenapa? kok bisa sampai pingsan gitu?" Tanya Renja penasaran.

"Gak tau." Jawabnya tidak peduli.

Nata mendengus, "Adek lo noh Jev kayaknya gak sarapan lagi, udah tau punya asam lambung masi ngeyel."

Hekala mendelik ketika dirinya dibilang adiknya Jevan. Membuat hatinya semakin bergemuruh. Rasa marah dan benci tiba-tiba menyeruak membuat Hekala hanya bungkam.

Setelah itu tidak ada percakapan apa-apa lagi. Renja dan Nata memilih bermain game di ponsel masing-masing. Jevan juga fokus pada benda pipih itu namum beralih pada aplikasi chat.

Merasa diabaikan Hekala mendengus memilih bangkit dan berjalan santai keluar ruang kesehatan meninggalkan mereka yang berdecak marah. Pasalnya mereka bertiga ingin bolos.

"Lah ni anak mau ke mana?" Desis Renja sebal.

Hekala berjalan cepat menuju kelasnya tanpa menjawab murid lain yang menyapanya dan menanyakan kabarnya. Bukan karena sombong, Hekala hanya terlalu malas menanggapi apalagi tenggorokannya sedikit perih.

Terlalu lelah dan malas melakukan apapun Hekala langsung saja menelengkupkan wajahnya pada lipatan tangang bahkan saat ada guru mengajar sekalipun.

"HEKALA!"

Setidaknya Hekala tidak membolos. Kalau kata membolos ini sampai pada telinga Daddynya entah akan menjadi apa ketika pulang ke rumah nanti.

"Hekala perhatian papan tulis bukan tidur di kelas!"

hope and less ; haechan ✓Where stories live. Discover now