5. Rumah Sakit

1K 84 9
                                    

happy reading
jangan lupa votmen nya cakep

happy readingjangan lupa votmen nya cakep

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anne menangis tersedu dipelukan Johnny. Semua seperti diluar dugaan mereka. Sangat cepat dan mengundang kepanikan yang besar.

Keadaan mereka juga tak ubah seberantakan apa. Yang nampak sangat khawatir hanyalah Anne. Johnny dan Jevan masih harap-harap cemas dengan wajah pucat. Marko? Anak itu menatap tegang sekitar bahkan dengan suit yang masih dihiasi cake yang belepotan.

Rasanya mereka ingin menerobos dan memborong pertanyaan ketika beberapa perawat wira-wiri keluar dari ruang operasi.

"Mom..." Lirih Jevan melihat sosok wanita yang dia sayangi menangis sekacau ini.

"Jevan, adikmu—"

"Mom, Hekala pasti baik-baik aja. Percaya." Katanya lirih sambil menggenggam tangan Anne lembut.

Anne memeluk Jevan erat. Rasa khawatirnya sangat besar, Anne bisa merasakan rasa sakit yang tengah Hekala alami. Entah ini perasaannya sebagai seorang ibu atau memang Hekala yang telah Anne anggap seperti anak kandungnya sendiri.

Sedangkan Johnny hanya melamun entah apa yang seharunya dia pikirkan. Di luar sana media tengah menyorotnya habis-habisan. Kabar salah satu Putra keturunan Setra yang terluka menjadi topik utama di kalangan pejabat bahkan pembisnis.

Kira-kira siapa?

Apa motif sang pelaku?

Beberapa wartawan yang memang sudah singgah sebelumnya langsung melayangkan pertanyaan-pertanyaan menodong. Sampai menjadi penghalang ketika putranya dibawa ke rumah sakit. Bodyguard bersiap mengawal dengan kasar karna siapa saja yang menerobos, camera akan dibanting begitu saja. Ambulance harus sampai sabar menerobos lautan manusia dengan kamera flasnya yang silau.

Niat hati ingin menggambil berita tentang runtutan acara ulang tahun, malah mendapat malam petaka seperti tidak terduga. Dan wartawan kali ini benar-benar gila, membuat Johnny marah.

Untuk pelaku sendiri sudah di ringkus oleh pihak kepolisian. Sialnya dia hanya anak suruhan. Johnny hampir membanting segala yang ada ketika mendengar itu dari bawahannya.

"Desak terus sampai dia mau mengaku!" Hanya itu yang bisa Johnny ucapkan sebelum benar-benar fokus pada keluarganya sekarang.

"Selamat malam Tuan Setra, bisa ikut saya sebentar untuk membicarakan keadaan putra anda lebih lanjut."

Lamunan Johnny buyar. Bagian administrasi sudah diurus asistennya. Tidak mungkin juga hal sepenting mengenai keadaan sang putra dia serahkan pada bawahannya.

Johnny mengangguk, namun sebelum beranjak, pintu ruang operasi dibuka lebar. Beberapa perawat dan dokter bedah muncul membawa branka putranya.

Tubuh Johnny menegang melihat putranya yang sangat pucat dengan berbagai alat melekat pada tubuhnya. Pernapasan Hekala harus melewati selang yang tersumpal dalam mulutnya, membuat hati Johnny meringis.

hope and less ; haechan ✓Where stories live. Discover now