[REVISI]
⚠️ post about ; suicide|mentalhealth|selfinjury|physical abuse|blood|violence|lil bit romance|familyship|broken home|criminal
•
"HEKALA!"
Bola mata bulat itu memutar malas ketika mendengar namanya dipanggil dengan bentakan yang cukup keras. Enggan untuk berbalik Hekala memilih berlalu begitu saja meninggalkan ruang tamu yang berubah seperti lingkaran es.
“HEKALA!"
Sekali lagi bentakan itu berdenging di kedua kendang telinganya namun sama sekali
tidak berefek apapun bagi Hekala. Langkahnya terlihat sangat santai menuju kamarnya.
tap tap tap ...
Suara langkah kaki yang nampak menggema milik lelaki paruh baya yang sialnya ayah kandung Hekala itu berjalan cepat menghampiri tubuh ringkih sang putra yang masih berada di anak tangga awal.
Srett
PLAK
"Mau jadi anak kurang ajar?!?" Desisnya dingin ketika sukses menampar pipi sang putra. Amarahnya meluap melihat betapa kurang ajar putranya kini.
Lelaki itu melihat Hekala yang sama sekali tidak berkutik membuatnya semakin menambah cengkraman di pergelangan tangan kecil yang hampir membiru.
Srettt
Hekala kembali ditarik kasar menuju kamarnya yang sempat terhenti tadi. Langkahnya yang belum siap membuat ujung kakinya berulang-kali terantuk undakan anak tangga.
"Lepasin!" Hekala berulang-kali menghentak-hentakkan tangannya namum tetap saja tenaganya jauh lebih lemah dari ayahnya sendiri.
Hekala terbelalak, tubuhnya tersentak ketika sang ayah menggeretnya masuk ke dalam kamar mandi.
"Kenapa?" Tanya sang ayah tajam, "Ini kan yang kamu mau?!"
Brakkk
Hekala tersungkur di lantai kamar mandi. Wajahnya memerah menahan marah dan juga takut dalam bersamaan. Tapi Hekala sebisa mungkin tetap tenang dengan ekspresi wajahnya yang dibuat sedingin mungkin.
Demi Tuhan ini sudah malam hari dan tubuhnya cukup remuk karena kejadian sore tadi yang berusaha Hekala lupakan.
Dan sekarang ayahnya dengan kasar menarik rambutnya membuat Hekala meringis. Kepalanya pusing bukan main ketika tubunya kembali dibenturkan di dekat bath tub.
"Itu akibat kamu melanggar perintah dad!"
Hekala terdiam, ketika guyuran demi guyuran air dingin menerpa seluruh tubuhnya. Hekala benci kedinginan dan sekarang tubuhnya sudah menggigil karena ayahnya yang kalap dan hampir menenggelamkan kepalanya.
YOU ARE READING
hope and less ; haechan ✓
De TodoHekala yang dulunya paham arti bahagia, kini kian mengrenyit pempertanyakan makna tersebut. Dia tidak paham dengan definisi bahagia lagi. Tapi bersama sahabatnya Hekala tahu apa itu arti tidak diharapkan. "Yaudah sih, mau gimana lagi, kita gak diang...