Hanma memandang sosok pendek dihadapannya. Sosok gadis berpipi bagai bapao isi coklat, bulat dan manis.
Bagaimana Hanma tahu kalau pipi si gadis itu manis? Entahlah, Hanma hanya ngasal ngarang saja.
"Hanma, jadi gini. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"
Tunggu, Hanma merasa kalau suasana ini pernah dialaminya. Benar, suasana ditembak! Bukan, bukan ditembak pake senjata, tapi istilah pengungkap perasaan.
'YES! (Y/N) MAU NEMBAK GUA!' Girang Hanma dalam hati.
Namun, saat dirinya sudah mulai melambung tinggi-
"Aku mau ngomong soal hutang kamu. Kapan kamu mau bayar?"
"..."
Ternyata, beginilah rasanya dijatuhkan.
°
°
°
°
°
°
°
°
°"Entar ya, gua ngerokok dulu"
"Lah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Tomodachi
FanficKita ini teman, tidak lebih dan boleh kurang-(y/n) **** -Its not couple story- ×Hanma and Reader× Tidak ada unsur dewasa, karena disini hanya ada unsur nyelekit.